SCENERY 22

6.4K 821 47
                                    

Langkah kaki Jennie terhenti, kala retina matanya menangkap presensi Taehyung, dimana saat ini, laki-laki itu tengah berdiri di depan gang rumahnya, dengan tubuhnya yang bersandar pada mobil sport berwarna hitam metalik miliknya.

Memakai celana jeans berwarna hitam, yang di padukan dengan hoodie yang juga berwarna hitam, Taehyung berdiri sembari memamerkan senyum tampannya kepada Jennie, gadis kesayangannya.

"Selamat pagi, sayang." Sapanya yang langsung membuat Jennie terkejut bukan main. Bagaimana tidak, laki-laki itu memanggilnya sayang, di saat tidak ada hubungan apapun, di antara mereka. Bukankah itu gila? "Ayo, aku akan mengantarmu,"

Masih dengan segala keterkejutannya, Jennie berusaha mengumpulkan segala kewarasannya. "Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri." Ketusnya, yang malah membuat Taehyung terkekeh.

Dan tanpa mengatakan apapun, gadis itu langsung saja berjalan menuju halte bus. Mengabaikan Taehyung yang tengah tersenyum di belakang sana. "Yaa Tuhan, kuatkan hatiku. Kau kuat Jen, ingat jangan sampai kau terjatuh dalam pesonanya lagi." Dia terus saja merapalkan do'a seraya berusaha berjalan secepat mungkin.

Senyum Jennie terkembang, ketika di lihatnya bus yang biasanya lambat, pagi ini datang lebih cepat. Namun, sesuatu yang tidak pernah Jennie sangka, terjadi. Dimana seorang Kim Taehyung yang dia tinggalkan jauh di belakang sana, atau lebih tepatnya di depan gang rumahnya, tiba-tiba saja berlari cepat kearahnya, lalu menarik tangannya untuk memasuki bus bersama.

"Hei, bergeserlah sedikit. Gadisku bahkan tidak bisa berdiri dengan benar, karenamu." Ujar Taehyung, ketika seorang laki-laki tampak berdiri terlalu dekat dengan Jennie. Dia cemburu! Dia tidak rela ada yang dekat-dekat dengan Jennie-nya.

Suasana bus yang semakin padat, membuat tubuh keduanya seolah tak berjarak. Dan hal itu, di manfaatkan oleh Taehyung, untuk merangkul bahu gadis itu, membuat jarak antara Jennie dengan seorang penumpang laki-laki yang berdiri tepat di depan Jennie.

"Suka atau tidak, mau atau tidak, besok aku akan mengantarmu. Dan aku, tidak menerima penolakan." Titahnya tegas, yang membuat Jennie mendengus.

"Aku tidak mau!" Tolak Jennie langsung.

"Aku memaksa!"

"Egois!"

"Kau yang egois."

Malas meladeni kekeras palaan Taehyung, pada akhirnya Jennie lebih memilih untuk diam. Karena jika perdebatan itu di lanjutkan, bukan tidak mungkin mereka akan merobohkan bus ini.

"Aku tidak mau, gadisku dekat dengan laki-laki lain. Aku tidak suka!" Bisik Taehyung tepat di samping telinga Jennie, yang membuat tubuh gadis itu meremang, ketika nafas hangat Taehyung menyapu permukaan kulit lehernya.

Tiga puluh menit kemudian, bus berhenti tepat di depan sekolah tempat Jennie mengajar. Bergegas Jennie turun, karena sejujurnya dia sudah tidak bisa lagi menahan debaran di dadanya yang kian bertambah keras.

"Selamat mengajar sayang, semangat ibu guru cantikku," ujarnya setengah berteriak, yang sukses membuat beberapa orang guru yang baru datang menatap Jennie dan juga Taehyung dengan penuh tanya. Hal yang membuat Jennie di serang rasa malu, hingga ingin sekali rasanya dia menenggelamkan dirinya di sungai Han.

"Taehyung! Apa kau gila, apa yang lakukan?!" Bentaknya langsung, yang malah membuat Taehyung tersenyum.

"Memberi semangat pada kekasihku, apakah itu salah?"

"Tentu saja salah! Aku bukan kekasihmu, Kim Taehyung."

"Oh ya? Benarkah? Aku tidak merasa seperti itu tapi," balasnya santai. Yang semakin membuat Jennie meradang. Dan pada akhirnya lebih memilih untuk masuk kedalam sekolah. Meninggalkan Taehyung yang masih tersenyum bak orang gila di luar sana.

Scenery (END)✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang