SCENERY 18

6.2K 876 93
                                    

"Apa cita-citamu, Jen?"

"Kenapa tiba-tiba, kau menanyakan cita-citaku?"

Merebahkan tubuhnya di rumput, Taehyung lalu memejamkan matanya selama beberapa detik. "Hanya ingin tahu," dan setelah itu, laki-laki itu menyuruh Jennie, untuk merebahkan diri, di sampingnya. "Coba lihat, bulannya lagi bagus banget." ujarnya sembari menunjuk bulan, dengan Jennie, yang juga langsung mengikuti arah telunjuknya.

"Iya, bagus banget."

"Kau tahu, apa yang ada di dalam bulan?" tanyanya, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tidak tahu, lagi pula aku itu mahasiswa seni musik Tae, aku belajar not. Bukan astronomi." jawab gadis itu dengan sedikit penekanan pada suaranya, karena dia gemas, dengan pertanyaan Taehyung, yang menurutnya sedikit aneh. Jennie bahkan berpikir, apa jangan-jangan laki-laki di sebelahnya ini adalah alien, dari luar angkasa, yang menjelma menjadi manusia, karena jika melihat betapa tampan wajah Taehyung, bisa saja jika dia bukan manusia. Gadis itu bahkan langsung menggelengkan kepalanya, ketika otaknya mulai di rasuki oleh pikiran-pikiran konyol dan aneh.

"Jennie, kau kenapa, sakit?"

Tergeragap, Jennie menjawab. "Hmm...ti-tidak kok. Hehe..." tak lupa, dia menampilkan sebuah cengiran lucu, yang pada kenyataanya mampu membuat seorang Sean, terpesona selama beberapa detik. "Oh, ya? Jadi, ada apa di dalam bulan?"

"Di dalam bulan, ada kelinci." jawabnya, yang langsung membuat dahi Jennie berkerut. Karena menurutnya, jawaban Taehyung sungguh sangat lucu. Kelinci di dalam bulan, ada-ada saja. Dan yang lebih menggelikan lagi, Jennie mulai membenarkan segala pikiran konyolnya, yang mengatakan jika Taehyung, adalah benar-benar seorang alien.

"Bicaramu melantur, Tae. Mana ada kelinci di bulan,"

Perdebatan kecil pun berlangsung selama beberapa menit, sebelum akhirnya, keduanya memilih diam, dengan sendirinya. Taehyung yang memejamkan mata, entah karena memang mengantuk, atau hanya ingin menikmati suasana, membuat Jennie, memiliki banyak kesempatan untuk menatap pahatan sempurna, dari laki-laki di sampingnya ini. Dia bahkan merasa ini seperti sebuah mimpi, hingga rasanya dia takut untuk terbangun. Karena tidak bisa dia pungkiri, jika rasanya pada laki-laki ini memang semakin subur. Sikap Taehyung, yang penuh kejutan, seolah memberi warna tersendiri di dalam hidupnya.

"Kau belum jawab pertanyaanku, apa cita-citamu, Jen?" Taehyung mengulang pertanyaan yang sama, untuk yang kedua kalinya."

Hening beberapa saat, sebelum akhirnya, jawaban itu keluar dari mulut Jennie.

"Cita-citaku sederhana, aku hanya ingin menjadi guru musik," ujarnya sembari menghela nafas.

"Guru musik?" Taehyung mengulang perkataan Jennie, seolah dia tidak yakin, akan jawaban dari gadis itu. "Kenapa kau mau jadi guru musik?"

"Karena aku menyukai musik dan juga anak-anak, dan suatu saat nanti, aku ingin mempunyai sebuah ruang musik, dengan dindingnya yang berwarna hijau muda, piano dan juga alat musik lainnya. Dan disana juga, aku akan mengajari para muridku, bermain musik, dengan suasana belajar yang hangat dan juga menyenangkan."

"Tentu saja akan menyenangkan, karena, guru musik mereka, begitu cantik dan juga lucu." bangkit dari posisi rebahannya, Taehyung lalu mengulurkan tangannya pada Jennie. "Ayo pulang,"

Dengan jemari tangan yang saling menggenggam erat, keduanya berjalan menuju mobil, yang terparkir di ujung taman. Dan selama berjalan itu, keduanya sama-sama bungkam, mereka larut dalam pikiran masing-masing, sebelum akhirnya, suara husky Taehyung, memecah keheningan itu. "Jen, apa yang akan kamu lakukan, pada seseorang, yang tiba-tiba meninggalkanmu, secara tiba-tiba, disaat kamu sudah mencintai orang itu?"

Scenery (END)✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang