SCENERY 25

6.4K 808 36
                                    

"Kau tidak makan?" Jennie bertanya pada Taehyung, usai memasukan satu buah dumpling ke dalam mulutnya. "Ini enak, cobalah." Mengulurkan kotak dumpling yang isinya tinggal setengah.

"Aku terlalu bahagia, hingga rasanya aku tidak bisa merasakan lapar atau apapun. Selain itu, melihatmu saja, sudah cukup membuatku kenyang."

"Merayuku, eh?"

"Aku berkata jujur. Untuk apa aku merayumu, kalau pada kenyataannya, saat ini kau sudah menjadi milikku." Ujarnya dengan raut wajah tengil, yang membuat Jennie, ingin memukul kepalanya. "Aku mencintaimu, Kim Jennie. Kau tahu itu kan?"

Menghela nafas kasar, Jennie lalu berkata dengan ketus. "Tentu saja aku tahu. Kau bahkan sudah mengatakan itu beratus atau bahkan beribu kali." Ujarnya, yang membuat Taehyung terkekeh geli. "Sekarang, buka mulutmu." Titahnya, seraya menyodorkan satu buah dumpling, tepat di depan mulut Taehyung. Jennie bahkan saat ini, terlihat bak seorang ibu, yang sedang menyuapi anaknya.

Selesai memakan dumpling, Taehyung mengajak Jennie berjalan santai, di pinggiran sungai Han. Dengan jemari yang saling terjalin, baik Taehyung maupun Jennie hanya diam, sembari menikmati senja.

"Apa kau bahagia, Jen?"

"Aku rasa, aku tidak perlu menjawab pertanyaan itu. Karena aku yakin, dirimu sudah tahu dengan pasti, apa jawabanku."

Mengusap pipi Jennie lembut, Taehyung lalu berkata, "Aku hanya ingin mendengar jawaban darimu, sayang? Jawaban terjujur akan apa, yang kau rasakan, bolehkah?"

"Aku bahagia, Taehyung. Sungguh." Jawabnya yakin, yang membuat Taehyung tidak bisa, untuk tidak menarik tubuh mungil gadisnya, untuk masuk kedalam dekapan hangatnya. "Aku mencintaimu, Kim Taehyung." Bisik Jennie pelan, yang membuat hati Taehyung luar biasa hangat.

"Aku lebih mencintaimu, sayang." Ucapnya pelan, seraya mengecup puncak kepala Jennie.

Jam menunjukkan pukul 21:45 malam, ketika mobil Taehyung berhenti di depan rumah Jennie, "Aku serius sayang, tidurlah di apartementku, lagipula kau dirumah sendiri bukan?" Ujarnya lagi dan lagi, dengan kalimat yang sama. Membuat Jennie harus menahan diri, untuk tidak mencakar wajah tampan Taehyung.

"Tidak bisa Taehyung! Lagipula apa yang akan orang bicarakan, jika ada seorang gadis yang menginap dirumah seorang laki-laki?"

"Kenapa harus perduli dengan perkataan orang, sayang. Ini hidup kita, lagipula kita juga tidak melakukan hal yang tidak baik."

"Benarkah?" Tanyanya dengan mata memicing. "Aku bahkan tidak yakin, mengingat, berapa kali kau menciumku, sejak kita resmi berpacaran." Ucap Jennie dengan suaranya yang kian pelan. Dia bahkan sudah merutuki dirinya sendiri, karena malu dengan apa yang baru saja di ucapkannya.

"Tapi kau juga menikmatinya, sayang. Kau bahkan tidak menolak, saat aku terus-terusan menciummu." Godanya dengan kerlingan jahil, disertai lelehan geli, yang membuat Jennie meradang.

"Diamlah! Atau aku akan marah."

Menghentikan kekehannya, Taehyung lalu berjalan mendekati Jennie. "Aku hanya bercanda." Ucapnya lembut, sembari mengelus pipi Jennie, dengan matanya yang menatap Jennie dalam. "Selamat istirahat sayang, aku mencintaimu." Dan setelah mengatakan hal itu, Taehyung lalu mengecup kening Jennie. "Masuklah sayang."

Dengan sedikit salah tingkah, Jennie berjalan memasuki rumahnya, dengan Taehyung yang masih berdiri di belakang sana. Setelah melambaikan tangan, Jennie lalu menutup pintu. "Astaga! Kenapa Taehyung manis sekali?!" Pekiknya dengan suara tertahan. "Ahh... Kim Taehyung, aku mencintaimu."

Jangan lupa mimpikan aku. Aku mencintaimu.

Sebaris pesan dari Taehyung, masuk kedalam ponsel Jennie, yang membuat senyum manis gadis berpipi mandu itu, kian merekah.

Scenery (END)✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang