The First Our Snowman.
(Manusia Salju Pertama Kita).
..
.
Musim dingin telah tiba. Salju menutupi hampir keseluruhan negara di bagian benua Eropa. Tak terkecuali di Inggris sana, sempat dikabarkan bahwa aktifitas kota London lumpuh total akibat badai salju yang menghantam semalam. Namun, hal itu tidak hanya membawa kabar buruk. Kabar baiknya, di setiap halaman rumah warga terdapat tumpukan salju yang indah.
Anak-anak hingga remaja keluar dari rumah masing-masing, membawa sekop dan beberapa mainan lainnya.
Ada yang mencoba membuat iglo, istana, dan manusia salju.
Di salah satu halaman rumah warga dengan berhiaskan pohon maple yang sudah mengering, terlihat dua orang bocah kecil sedang bersusah payah memperbaiki manusia saljunya.
Sudah diperbaiki, rusak lagi. Selalu seperti itu.
"Caren, Axelle lelah," keluh Axelle Meshach sambil menempeli seember salju untuk memperbaiki manusia saljunya.
Gadis kecil di sebelahnya menoleh, tampak tidak peduli.
"Bukankah kau bernanji tidak akan mengeluh? Ingat, ya—jika kita berhasil membuat boneka salju dengan sangat indah ... Santa akan memberikan hadiah yang indah juga untuk kita!"
Berbanding terbalik dengan Axelle, Caren terlihat menggebu-gebu. Axelle menarik napas, mengirup udara dingin hingga alveolusnya terisi penuh, kemudian diembuskan bersama dengan karbondioksida.
"Baik, tapi kalau dia bergerak-gerak lagi, Axelle akan berhenti dan menghancurkannya!" ancam Axelle dengan nada pasrah mengikuti kemauan Caren.
Selang beberapa lama, manusia salju mereka telah sempurna. Bertepatan dengan itu, Evelyn keluar dari rumah dan berdiri di teras, meletakkan tiga cangkir susu cokelat panas dan biskuit di atas meja untuk kedua bocah kecil berumur sembilan tahun itu.
"Axelle, Caren! Mama membuatkan susu coklat untuk kalian!" seru wanita itu dengan tangan melambai memanggil Axelle dan Caren.
Kedua bocah kecil itu mengangguk, berjalan menuju Evelyn dengan tatapan tak lepas dari tiga cangkir susu cokelat di atas meja.
Mereka meneguknya, tanpa memedulikan panasnya minuman itu.
"Oh, iya ...." Mata Evelyn mencari-cari sesuatu. "Brown di mana? Bukankah kalian bermain bersama dengannya tadi?"
Yang dimaksud Evelyn adalah teman Axelle. Yah, padahal wanita itu tahu bahwa hubungan Axelle tidak terlalu baik dengan anak laki-laki berambut cokelat gelap itu. Namun wanita itu yakin Brown bermain bersama Axelle dan Caren beberapa saat lalu.
Axelle nyengir.
"Di sana mama." Axelle menunjuk manusia salju yang dibuatnya bersama Caren dengan senyuman yang bisa dibilang ... mengerikan.
"Sebagai balasan karena dia sering mengejek Axelle," lanjutnya.
"Tapi tenang, Tante!" sahut Caren. "Dia tidak akan berteriak karena mulutnya sudah kami jahit dengan jarum dan benang wol, agar hangat. Badannya juga tidak bisa bergerak karena katanya ... sakit. Mungkin saat ditusuk Axelle dengan besi tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Pergi Sebelum Aku Kembali
HorrorPerjanjian dua bocah kecil ingusan itu, membawa perubahan besar bagi kehidupan Caren. Kepergian Axelle dalam hidupnya, membuat semangat gadis itu memudar. Namun bila mengingat kembali perjanjian konyol antara dirinya dengan Axelle, Caren akan tertaw...