BumiBulan: 03|| KAMU SAYANG AKU GA?

122 7 4
                                    


Hai, gimana libur kalian? Seru kah, bosen kah.
Karena sekarang banyak banget yang kena virus Corona/Covid-19 aku mau ingetin "keep save ya kawan-kawan!"
Dan jangan lupa vote dan komen iya.
Masih banyak typo jadi monmaap.
Oke silahkan di baca!!

"Jangan suruh aku pergi,aku ga bisa.
Gapapa kok kalau cuma aku yang mengharapkanmu"

🌚

Setelah melakukan perdebatan panjang dengan sang papa, akhirnya Bumi mengalah.
Jadilah ia mengantar Bulan pulang kerumah.
Tentu saja hal itu membuat Bulan senang bukan main.

Sedari tadi si Upik Abu ini tak henti mengoceh.
Rasanya Bumi ingin menjahit mulut cerewetnya itu.

"Rumah lo dimana?"

"Itu di depan yang pager putih" .

Sederhana.
Kesan pertama saat melihat rumah milik Bulan.
Tak ada mobil pribadi, hanya ada dua motor matic di halaman rumahnya

"Makasih Bumi, besok jangan lup-"

Brumm.....

"--pa jemput" Bulan cengo dibuatnya, belum habis kalimat darinya, Bumi sudah menancap gas mobil.

"Gapapa deh, yang penting aku di anter pulang dan besok berangkat bareng ke sekolah" mencoba menghibur diri sendiri apa salahnya?.

Pagi harinya si Upik abu, Bulan dan Cahaya kutub, Aurora dibangunkan dengan hujan buatan dari ibu tercintanya.

Mereka segera melesat ke kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Takut-takut hujan buatan akan disusul dengan banjir buatan.

Di meja makan hanya terdengar dentingan sendok dan piring dari ke empat orang itu.
Dalam keluarga mereka berlaku 'tidak bicara saat sedang makan!'

"Aku selesai, lo berangkat sama siapa bubu?" Bubu adalah nama panggilan khusus Aurora untuk Bulan.

Ditanya seperti itu Bulan jadi senyum-senyum sendiri.
Di sedang membayangkan bagaimana reaksi para siswa melihat dirinya turun dari mobil milik Bumi.

Pagi-pagi sudah halu!!

"Yehh si kambing ditanya malah senyum-senyum kek orng gila" berkata seperti itu, Aurora mendapat pelototan dari ibu dan tatapan tajam bagai pedang para ksatria dari ayah. Ngeri!!!

Kambing?

Oke!

Tak masalah, Bulan tau Bulan cantik Aurora cuma iri!.

"Huh dasar cahaya kutub!! Di rumah pagi-pagi udah di panggil kambing, nanti di sekolah di panggil up--" Bulan langsung menghentikan kalimatnya lalu menatap ibu dan ayahnya bergantian.

Pasal sebutan Upik abu untuk dirinya disekolah ibu dan bapaknya memang tidak tahu menahu.
Hanya Aurora saja yang tahu itu karena Bulan sering bercerita dengannya.
Dan Bulan juga sudah menyuruh Aurora untuk tutup mulut di depan krang tuanya.

Bukan apa, Bulan hanya tak mau orang tuanya tahu dan sedih anaknya dilerlakukan seperti itu.

"Bego sama polos beda tipis ya" gumam Aurora.

"Up.. Up apa Bulan?" tanya sang Ayah dengan tatapan penuh selidik.

"Emm anu up..up ah upacara udah mau mulai yah, jadi Bulan sama Aurora pamit dulu ya ayah, ibu"

Bulan menarik adiknya dan tergesa-gesa mencium tangan ibu dan ayahnya.
Segera Bulan berlari keluar menuju motornya takut kesadaran ibu dan ayahnya kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUMI dan BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang