Kita bersatu

1 0 0
                                    

Hari ini aku berniat untuk protes kepada Meyra.Karena berani-beraninya dia ngasih nomor ku tanpa izin dari aku.

"Mey lo apa-apaansi ngasih nomor gue ke Krisna.Dia nyogok lo pake apa?" tanyaku yang sudah emosi.

"Santai dong Ris,dia kemarin ngasih gue uang seratus ribu" jawab Meyra polos yang mulai takut dengan sikap ku.

"Gila mau aja lo dikasih uang segitu" tambah ku yang masih sangat emosi.

"Ya kan lumayan Ris buat makan bakso mang ujang" jawab Meyra dengan wajah polosnya yang berhasil buat aku tidak bisa menahan tawa.

"Yaudah maafin gue ya ris" tambah Meyra yang semakin buat ku gemas.

"Iya Mey gue maafin" jawab ku seraya memeluk Meyra.

"Kita makan bakso yu Ris,tenang gue yang bayar" ajak Meyra dengan melontarkan senyum kudanya.

"Asik!" jawabku girang.

Bel pulang sekolah berbunyi

"Ris lo pulang sama siapa?" tanya Meyra yang sudah siap untuk pulang bersama Samuel.

"Supir.Tapi ko belum dateng ya" jawab gue yang mulai gelisah.

"Coba lo telpon supir lo" perintah Meyra.

"Yaudah Mey lo balik duluan aja gapapa.Nanti kalo gue ga di jemput gampang gue pesen taksi" jawab ku meyakinkan Meyra.

"Ok.Gue duluan Ris" pamit Meyra.

"Iya hati-hati" jawabku.

Sekolah sudah hampir sepi pak Uno belum dateng juga.Aku memutuskan untuk pesan taksi online.Tapi,baru aku mau pesan tiba-tiba ada seorang pria mengendarai vespa putih menghampiriku.

"Udah bareng gua aja yu Ris" Ujar pria tersebut.Ternyata itu adalah Krisna.

"Eh gausah gue u..dah pesen taksi ko" jawab aku gugup dengan melontarkan senyum.

"Udah cancel aja.Taksi mah lama,disini kalo udah sore kaya gini rawan" tambah Krisna mencoba membujukku.

Dan akhirnya aku putuskan untuk ikut dengan Krisna.Ini karena aku takut dengan yang Krisna bilang bahwa disini rawan.

"Hm.Yaudah gue bareng lo.Gak ngerepotin kan?" tanyaku memastikan.

"Iya gapapa ayo naik" ucap Krisna seraya memberikan helmnya untuk ku.

Jujur aku kagum dengan Krisna walaupun dia anak salah satu konglomerat,dia tetap rendah hati.Buktinya dia masih naik motor padahal aku yakin pasti mobilnya banyak.

"Lo mau langsung pulang?" tanya Krisna memecahkan keheningan.

"Iya" jawab ku singkat.

"Gak mau makan dulu?" tanya Krisna lagi masih berusaha asyik denganku.

Rasanya aku ingin buru" sampai dirumah jujur ini aku canggung banget.Tapi perut ku sangat lapar,akhirnya aku menerima ajakan Krisna.

"Yaudah boleh deh" jawab ku.

"Lo mau makan apa?" tanya Krisna.

"Seterah" jawab aku.

"Gue punya reccomend restoran yang enak.Lo ikut ya" ujar Krisna.

"iya" jawabku.

Sesampainya di restoran kita langsung mengambil tempat duduk

"Lo pesen apa?" tanya Krisna yang sibuk dengan buku menu.

"Samain aja" jawab ku yang sibuk mencari ponsel ku di dalam tas.

"Ok" jawab Krisna.

Sambil menikmati makanan,Krisna pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengintrogasi ku.

"Ris gue boleh tanya?" ujar Krisna memastikanku akan menjawab pertanyaannya.

"Boleh" jawabku

"Lo kenapa cuek banget si sama gue?" tanya Krisna dengan lembut.

"Sama semua orang gue emang cuek" jawabku seadanya.

"Kemarin gua chat kenapa ga dibales?" tanya Krisna lagi.

"Pas di sekolah banyak cewek yang ngasih lo cokelat,bunga,dll.Ya gue pikir diantara mereka ada cewek lo makannya gua ga ngerespon lo"
jawabku sekarang berubah nadaku mulai halus.Karena aku gak tega melihat wajah Krisna hari ini dia berubah gak senyebelin biasanya.

"Ga Ris gue ga punya pacar,mereka cuma kagum aja sama gue" ujar Krisna meyakinkan ku.

"Oh.Yaudah pulang yu udah kesorean" ajak ku memecahkan situasi canggung ini.

"Eh..ayo" jawab Krisna gugup.

Karena lokasi resto tidak jauh dari rumah ku jadi kita tidak butuh waktu lama untuk sampai dirumah ku.

"Makasi ya,mau mampir ga?" tanyaku basa-basi.

"Gak Ris,gue langsung cabut" jawab Krisna.

"Baguslah" umpat ku searaya berjalan masuk.

#Jangan lupa tinggalin comment ya guys

Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang