6.Flashback 2.

54 25 0
                                    

Gue kebangun tau tau udah ada di UKS. Sebelumnya gue emang sering ke sini jadi gue hapal banget kalo ini di UKS pas pertama mata gue kebuka.

Temen-temen gue ada di sini juga nemenin gue.

Naya, Maya, Karin, Diva, sama Anisa yang baru balik dari bogor.

"Gais, gue kenapa?"

"Lo pingsan Naraa, kata Bu Desti lo belum sarapan, badan lo juga anget."

"Iya gue belum makan dari kemarin pulang sekolah, May."

" Parah banget sih lo, Nar."

"Masa cuman gara-gara cowok lo jadi gini sih, bingung gue."

"Gue males makan kemarin tuh, cape jadi deh ketiduran." Bohong gue. Tapi ketauan.

"Nar, dengerin gue. Lo bukan Nara yang gue kenal, Nara yang gue kenal tuh ya gak pernah ngerasa down walaupun di sakitin terus sama doi. Gue tau perasaan lo gimana, tapi Nara cowok itu masih banyak bukan cuman Zilan yang bisa bahagiain lo, noh masih ada Niko, dia prince school yang dari dulu ngejar lo, bahkan dia gak segan-segan lakuin apapun demi lo, Nara." Yang di bilang Karin ada bener nya juga sih.

Tapi gue tetep pengen sama Zilan, meskipun dia sama cewek lain, setidaknya gue pernah ngerasain perhatianya dia.

Gue bertekad gak akan kayak gini lagi, meskipun suatu saat nanti bakal ada luka yang lebih sakit dari ini.

"Temenin gue makan, gue laper," kata gue akhirnya.

"Nah gitu dong, kuy ah mumpung guru nya gak bisa hadir,"

"Gila lo Maya tumben banget lo seneng guru gak bisa masuk, biasa nya lo yang paling uring-uringa waktu guru gak bisa masuk, karena ada yang mau lo tanyain, " oceh gue.

" Ehehehe berhubung temen gue belum makan dan lagi sakit jadi gue seneng guru gak bisa masuk, karena lo bisa makan sepuasany tanpa harus nunggu waktu istirahat."

"Aduhh nih yaa kalian itu baik bangett sama gueee," terharu gue ya ampun.

"Udah ah jangan banyak bacot, buru ke kantin, Nar lo masih bisa jalan kan?" Tanya Diva.

"Woii si Nara bukan lumpuh goblog." Sembur Anisa.

"Yakali kan masih lemess."

"Gue bisa jalan, sans aja."

Kita ber-enam pun keluar dari UKS terus langsung jalan ke kantin yang jarak nya gak jauh amat sama UKS.

"Bentar yaa biar gue yang pesen," kata Karin.

"Gue mau yang pedes, Rin," pesen gue.

"Gak ya, lo makan bubur aja,"

"Makan yang pedes May, biar langsung sembuh."

"Rin cepet sana, bubur ayam aja buat Nara."

Gue mendecih pelan, bukan nya gue marah atau jengkel, tapi gue lagi pengen makan yang pedes:(

Yaudah lah ya daripada gak makan yaudah bubur aja.

Hey na na na
Michiji aneuryeomyeon michyeoya hae
Hey na na na
Nareul da deonjyeo i du jjok sesange
Hey na na na
Can't hold me down cuz you know I'm a fighter

"Halo?" Sapa gue.

"Kata Maya kamu sakit, bener?" Tanya Zilan, heem yang nelepon gue barusan Zilan.

"Iya,hehe."

"Kok bisa sih Nar?"

Gara-gara lo Zilan!

"Lupa makan kemarin," jawab gue.

"Lain kali jangan sampe telat makan Nar, kalo udah sakit nyesel kan," omel nya.

"Iya, maaf."

"Udah makan tapi kan itu?"

"Ini baru mau."

"Makan yang banyak, jangan sakit lagi."

"Iya." Kata gue,"kamu di sekolah, Lan?"

"Engga, aku bolos."

"Yaudah ya, aku tutup mau makan dulu."

"Iya, get well soon Nara."

"Hmm."

Gue simpen lagi Hp gue di meja.

Terus mulai makan bubur pesenan gue yang baru datang barusan.

>>>>

"Gimana kalo seudah kalian lulus, kalian langsung nikah aja?" Saran papa nya Zilan.

Sekarang tuh kita keluarganya gue sama Zilan lagi di rumah gue, mereka udah dateng dari tadi jam 10 pagi, udah sejam berarti mereka di rumah gue. Katanya mau silaturahmi sekalian ngomongin hubungan gue sama Zilan kedepannya mau gimana.

"Iya bener sekalian mempererat kerja sama perusahaan kita, ya kan pih?" Mami nya Zilan menyetujui usulan suami nya itu.

"Iya bener banget tuh," tambah mama gue.

Tapi kok gue malah curiga ya sama keluarga nya Zilan.

Tau ah gelap.

Malem sekitar jam 8 mereka baru pulang dari rumah gue dan jujur aja sebelum jam 7 itu gue udah ngantuk banget. Tapi ya gue paksaim buat tetep melek.

Tbc...

Holaahooo

NARA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang