Aaron'A #part 3

20 2 0
                                    

Seperti setiap pagi biasanya Aaron membangunkan sang adik, lalu mereka bergegas mandi dan berangkat sekolah seperti biasa, namun mereka tidak menggunakan motor melainkan mobil Aaron karena motornya mogok.

"Una, jangan lupa minum obat nya ya semalem gue dah beli." Kata Aaron dengan nada lembut.

"Hm." Jawab Aarona dengan singkat sambil terus memainkan handphone miliknya.

"Lo, masih marah sama gue ??"

"Gue udah bilang kalau gue gak marah."

"Perasaan semalem gue ngomong sesuatu." Ucap Aaron sambil melirikan matanya pada adiknya.

"Jangan panggil lo-gue, hilangin kebiasaan itu walau lo lagi marah sama gue. Cukup gue aja" Seketika Aarona mengingat perkataan kakaknya semalem.

"Berhenti didepan supermarket, ada yang mau dibeli. Abang duluan aja, Una bisa sendiri." Tak ada jawaban dari sang kakak, dan Aarona hanya menghela napas nya. Namun ternyata Aaron menuruti keinginan adiknya itu, ia menepikan mobil di depan supermarket.

"Jangan lama - lama."

Aarona keluar dari mobil dan masuk ke supermarket, ia membeli beberapa kue dan kebutuhan lainya, setelah itu ia membayar dikasir dan keluar dari supermarket. Tetapi dirinya melihat masih ada mobil kakaknya lalu ia masuk ke mobil lagi.

"Una udah bilang, duluan aja."

Bukan nya menjawab, Aaron malah mengalihkan pembicaraanya. "Gue gak dibeliin nih ??".

Aarona menoleh malas ke arah kakanya, lalu ia hendak membuka pintu mobil untuk kembali ke supermarket— membelikan sesuatu pada kakaknya. Namun tidak berhasil karena tiba - tiba Aaron mencekal tangannya.

"Gue cuman bercanda doang, pulang sekolah temenin gue ke taman ya. Udah lama kita gak kesana." Ajak Aaron sambil menyunggingkan senyuman nya

"Sendiri aja, Una males." Jawaban Aarona tidak membuat senyuman Aaron hilang, ia justru menganggukan kepalanya.

"Yauda deh, gapapa."

Aaron POV

"Kayanya ada yang ga beres, gue harus cari tau disekolah." Gue berfikir kalau mungkin yang dikatain Una benar, dia gak marah sama gue tapi ada masalah lain disekolah. Una gak bakal cerita kalau masalah itu besar, gue harus cari tau ke siapa sementara dia sendiri gak punya temen dek– ah, kemarin dia deket sama murid baru bernama, hm Amanda ?? Ah benar mungkin aja dia tahu.

•••

Sesampainya disekolah Aarona langsung turun dari mobil dan masuk kedalam sekolah, tanpa ada celotehan yang biasa adiknya itu keluarkan gue cuman bisa menghelas nafas, kesal ?? Tentu— tapi gue harus bisa mengontrol nya, gue gak mau dia tersakiti lagi.

Saat dikelas gue bertemu dengan Amanda, gue sempet lupa kalau gue mau nanyain sesuatu ke dia

"Gue mau nanya." Sebuah pernyataan langsung gue ungkapin ke Amanda, dia sedikit terkejut.

"I-iya ada apa." Jawab Amanda dengan ragu.

"Kemarin adik gue kenapa ?" Ucap gue to the point.

"Hah ??"

"Jangan berlagak gak tahu, kemarin adik gue diapain?? oh atau lo sendiri yang bikin adik gue jadi berubah."

"Se-sebelumnya maaf, a-aku aku udah janji sama Aarona buat ga ngomongin masalah itu ke kamu." Ucap Amanda setelah dia terdiam cukup lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aaron'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang