Senja

28 5 2
                                    

Sesampai dirumah, Naswa langsung membersihkan diri di kamar.

Tiba-tiba Nadien berteriak dari balik pintu kamar Naswa. "Naswa, Rafli datang ke rumah, dia sudah menunggu didepan!"

"Ngapain Rafli kesini ya?" gumam Naswa bingung. Sambil berjalan ke bawah untuk menemui Rafli.

"Hai Nas." sapa Rafli dihadapan Naswa.

"Hai juga Raf. Tumben ke sini, mau ngapain?"

"Mau ajak kamu jalan-jalan, suntuk banget dirumah" kata Rafli.

"Hmm boleh, bentar ya aku ganti baju dulu,"

"Gausah lama-lama, keburu kangen"

"Idihh apaan coba, iya 5 menit udah siap!" teriak Naswa sambil berlari kecil.

Saat sampai di depan garasi, langsung saja Rafli menggunakan helm dikepala Naswa.

'kenapa perilaku lo tiba-tiba romantis Raf?' batin Naswa dengan pipi yang sudah memerah.

"Udah yuk berangkat, kasian pipinya" kata Rafli dengan senyum tipisnya karena gemas dengan prilaku Naswa.

"E-eh iya iya ayo"

Disaat perjalanan, Naswa merasakan dering di handponenya ternyata pesan dari Candra.

Candra
Nas lo dimana?

'gue jawab apa coba? date sama Rafli?'

"Nas,udah sampe ayo turun" perintah Rafli tiba-tiba.

"Hah? Oh oke"

"Ini dimana Raf?" tanya Naswa yang nampak asing didepan matanya.

"Tempatnya ngga disini sih, kita masih harus naik ke tebing itu" tunjuk Rafli ke tebing.

"Kamu bisa naik ke ataskan?" tanya Rafli.

"Bisa dong, ginian doang kecil!" puji Naswa pada dirinya sendiri.

"Iya deh iyaaa" sambil mengacak-acak rambut Naswa karena gemas.

"Jangan dirusakin rambut Naswa, Rafli. Nanti berantakan lagi!" cemberut Naswa yang membuat Rafli tambah gemas.

"Yaudah sini aku benerin" kalah Rafli.

"Yuk naik!" ajak Rafli dengan balasan anggukan dari Naswa.

Sesampai di atas tebing, Naswa langsung terpukau melihat keindahan alam yang sangat indah sekali.

Sesampai di atas tebing, Naswa langsung terpukau melihat keindahan alam yang sangat indah sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu suka senja kan?" tanya Rafli.

"Suka bangett!"

"Duduk sini Nas." suruh Rafli.

"Senja itu indah ya? Menunjukan bahwa arti cinta yang sebenarnya. Walaupun keindahan hanya datang sementara tidak berangsur lama."

Rafli pun menghadap ke Naswa yang masih berpikir. "Nas, aku bener-bener tulus cinta kamu, I love you"

Setelah mendengar perkataan dari Rafli, Naswa pun dibuat baper dan tak terasa ia juga ingin menitikkan air matanya.

"I love you too, Rafli." Setelahnya mereka berduapun duduk dengan Naswa bersender di bahu Rafli. Hingga menunggu senja itu hilang dihapannya.

"Udah yuk, kamu belum makan kan?" tawar Rafli.

"Belum."

"Oke, aku ajak ketempat makan favoriteku yuk!" Naswa hanya mengangguk semangat.

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya ia sampai juga di warung makan.

"Mau makan apa?" tawar Rafli lagi.

"Hmm, samain aja."

"Oke bentar"

Saat Rafli sedang memesan makanan, baru disitu Naswa menjawab pesan dari Candra.

Me
Ak lgi jln sm Rfli.

🌻🌻🌻

Ting..

Notifikasi pesan masuk, segera Candra membuka pesan tersebut.

Naswa❤
Ak lgi jln sm Rfli.

Disana Candra langsung pergi ke balkon kamarnya, dan mengeluarkan sebatang rokok. Ia hisap dalam-dalam hingga mengeluarkan asap yang banyak.

Pikirannya sudah kemana-mana, mulai sekarang Rafli sudah menjadi saingannya untuk memperebutkan Naswa.

"Gue harus pake cara apa lagi buat dapetin lo, Nas?"

"Arghhh!! Gue ga trima kalo lo masih punya hubungan sama Rafli, bangsat!" teriak Candra yang didengar oleh Vano, Arza dan Andika.

Hari ini Vano, Arza dan Andika memang sedang bermain di rumah Candra, ralat bukan main tapi belajar. Tetapi setelah melihat soal-soal dibuku itu, mereka bertiga malah mengalihkannya pada game PS milik Candra, jadilah yang mengerjakan hanya Andika. Tiga curut itu hanya menyalin semua dan selesailah tugas yang diberikan oleh guru killer.

"BANGSAT!! Yallah gue kalahkan! Ngapain sih Candra teriak-teriak?!" jengkel Arza karena ia kalah dalam PS nya.

"Diem anjing! Gausah teriak-teriak,budeg gue lama-lama dideket lo!" gantian Vano yang marah pada Arza.

Andika? Yah dia hanya terkejut sedikit, setelah itu mengubah wajah mimiknya kembali bak tembok, datar.

Vano pun menyusul ke Candra yang kelihatan frustasi? Mungkin.

"Ngapain bambang tadi teriak-teriak?" tanya Vano sedikit becanda.

"Gue suka sama Naswa." to the poin Candra.

"Wih keren bos que, tapi gue ralat aja nih kata- kata yang pernah gue ucapin pas dikantin, buat lo cepet-cepet gebet si Naswa dari Rafli waktu itu, tarik aja perkataan itu."

"Maksud lo apaan?" tanya Candra yang sedang bingung tak mengerti maksud dari Vano.

"Lo mening jauhin aja lah si Naswa, gue aja sebelum kerumah lo, liat si Rafli sama Naswa lagi romantis gitu, dan keliatan banget kalo si Naswa bahagia sekarang dideket Rafli."

"Masa bodo."

Dari jauh, Arza pun juga ikut memperhatikan Rian dan Candra. Hingga tiba-tiba Arza juga ikut berbicara.

"Kita sebagai teman gabisa ngelarang lo Can, terserah lo mau nglakuin apa, tapi yang paling lo harus tau ngerusak hubungan orang lain itu sama aja pengecut."

Segera disana Candra langsung berdiri, tak trima ia dibilang pengecut, apa lagi teman dekatnya yang mengucapkan sendiri.

Brakkk..!!






















💥💥💥

TBC













Between him and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang