𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐮𝐧 [🔚]

𝘰𝘯𝘦.

“jaket?”

“check!” 

“sweater?” 

“check!” 

“piyama?” 

“check!”

“minyak kayu putih?” 

“hah? oh! check!”

“surpressant?” 

“double! check!” 

“3 pack jelly? —oh damn.” 

“ya, ya, ya..” 

“selimut untuk nest?” 

“check!” 

“satu boneka dari kak woojin?” 

“check!” 

“skincare dan peralatan mandi?” 

“check! check!” 

“ah! Ini—ini mesti diikutkan. syal dengan aroma kak yeri!” 

“okee~” 

donghyuck mendengus mendengar percakapan adik kembarnya, yena dan ryujin. 

“kalian ini, aku sudah dewasa. aku tahu kalian alpha dan beta, sedangkan aku seorang omega. tapi, jangan sampai seprotektif ini. aku merasa tak berguna.” ucapnya. 

yena dan ryujin seketika diam dan saling pandang, akhirnya ryujin buka suara. 

“tapi, ini untuk kenyamananmu kakak. Aku dan yena susah mensurvei lokasinya —dan aku berfikir kakak akan suka tinggal disana! barang-barang ini hanya item tambahan. agar kakak bisa merasa nyaman dan tenang disana.” 

ryujin berkecak pinggang menatap lekat manik mata hazel sang kakak, “dan juga, aku sudah memastikan speed dial di ponsel kakak telah tertata.” gadis cantik bersurai legam itu meraih ponsel si kakak yang berdiam di atas malas. 

“Akan ku bacaan, kakak hafalkan oke?” 

“nomer satu untuk polisi —posisi angka satu sulit lagipula, polisi-polisi bodoh itu lamban. nomer dua adalah ambulan —posisi angka 2 lumayan bagus, dan ambulan adalah hal penting. nomer 3, kak yeri. nomer 4, kak woojin —tapi percuma, dia diluar negeri, Oh, wait! Akan ku ganti dengan nomer ponsel kak jeno.” ryujin berbicara sendiri, sang kakak menatap antara acuh dan tak acuh. sedang, si adik bungsu pergi ke dapur, mengambil lunch box sang kakak yang hendak di bawa. 

“sudah! jadi, nomer empat adalah kak jeno. angka lima adalah speed dial untukku. angkanya strategis, dan aku yang paling dekat dengan lokasi tempat tinggal kakak. jadi, aku yang paling bertanggungjawab.” 

sekilas, ryujin terkekeh kecil mendengar desihan si kakak, berucap sepata kata seperti ‘aku bukan anak kecil lagi!’ 

“lalu, nomer enam adalah yena. Dan, di nomer tujuh adalah kak taeyong. Dia bisa membantu jika terjadi sesuatu yang buruk—dan, aku harap tidak terjadi apapun.”