05

280 42 12
                                    


Setelah insiden dengan pangeran mahkota kerajaan Jeon di tempat pelatihan. Taehyung pulang ke istana dengan perasaan campur aduk, dominan senang dan sisanya bingung dengan perkataan Jungkook sebelum pamit untuk pergi

'Kim Taehyung kita akan bertemu lagi dan saat itu tiba, aku sudah siap dengan takdir kita berdua'

Apa maksud dari perkataannya itu?

Taehyung pusing, mengabaikan kalimat yang memenuhi kepalanya dan bersiap untuk beristirahat. Dengan lompatan besar ke ranjang, Putri cantik kerajaan Kim itupun tertidur pulas.

.

.

.

Hari hari berlalu tanpa disadari

Diumurnya yang ke-20, Kim Taehyung resmi menjadi satu-satunya dalam keluarga yang belum mendapat pasangan.

Tahun lalu diawal musim dingin, Yoongi tega mengkhianatinya dengan membawa serigala Alpha dan mengatakan bahwa itu adalah matenya.

Mate-nya secara menajubkan bukanlah Alpha biasa, dia adalah Raja termuda dalam sejarah kerajaan Park yang terkenal akan lukisan dan sastra mereka.

Tapi sekarang setelah ia bertambah dewasa, bukannya mendapat kebebasan lebih, Ayahnya semakin menolak kedatangan Alpha dari luar kerajaan untuk meminangnya.

Kalau begitukan Taehyung akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain.

"Huffftt"

"Kau kenapa?"

Ia dan Yoongi sekarang berada di kamar, menghabiskan waktu seharian dengan bosan sambil membaca buku dari perpustakaan Istana yang dibawakan oleh pelayan.

"Aku ingin keluar"

Buku yang dibaca Yoongi dianggurkan setelah kalimat barusan meluncur mulus dari pewaris kerajaan Kim, kakak sepupu Taehyung yang manis itu merasa kasihan terhadap adiknya kemudian berpikir, dahi mulusnya berkerut. Ia sedang memikirkan sesuatu dengan keras.

"Minggu depan Seokjin akan menikah dan pernikahannya berlangsung diluar kerajaan Kim, mengikut dari calon suaminya"

"Jadi?"

"Kau bisa membujuk Ayahmu agar keluar menghadiri acara itu"

Ide yang bagus.

Taehyung langsung memeluk Yoongi dengan erat sebagai ucapan terima kasih.

.

.

Atau tidak sama sekali

"Kenapa tiba-tiba ingin keluar sayang?"

Pertanyaan Ayahnya membuat Taehyung diam sejenak, bingung menjawab apa dan tidak tau mencari alasan yang baik untuk saat ini.

"Seokjin sendiri kerabat kita Yang Mulia, apakah itu tidak wajar kalau kami mendatangi pernikahan kakak sepupu sendiri?"

Hanya Yoongi yang bisa berbicara seenaknya seperti ini didepan Siwon tanpa takut dianggap kurang ajar dan tidak sopan. Lagipula itu tidak akan terjadi, ada Taehyung disampingnya.

Bersama Taehyung semua aman.

"Berapa hari?"

"2 hari Yang Mulia"

Siwon tampak berpikir, kedua Omega manis yang menjadi lawan bicaranya tampak harap-harap cemas menunggu jawaban dari Alpha itu.

"Bisa"

"YEA--"

"Asalkan kau Kim Taehyung" Jari Siwon menunjuknya, "Ingat kapan heatmu tiba dan pulang secepatnya, jangan menunda perjalanan. Aku tau apa yang kalian pikirkan"

Rencana yang awalnya sudah tersusun rapi diotak mereka buyar. Jika melanggar apa yang dikatakan oleh Siwon, semua sudah tahu apa akibatnya.

"Kembalikah ke ruanganmu Taehyung"

"Baik"

Mereka berdua sekarang kembali ke kamar Taehyung, gemerisik gaun keduanya yang bersentuhan dengan lantai koridor istana terdengar ribut.

Taehyung hampir saja menabrak punggung kecil Yoongi karena Omega itu tiba-tiba berhenti.

"Ada apa?"

"Ada yang tidak beres"

Betul saja, tidak lama kemudian anak panah mengarah kearah mereka berdua membuat Taehyung berteriak.

Para prajurit yang sedang menjaga menjadi panik melihat anak panah melesat tiba-tiba kearah tuan Putri mereka.

"LINDUNGI TUAN PUTRI DAN KEJAR ORANG YANG MELAKUKAN INI!!!"

"BAIKK!"

Sebagian dari mereka berlari kearah Taehyung dan Yoongi kemudian memasang posisi siaga, takut anak panah kedua akan dilesatkan kembali.

Yoongi yang dibantu salah satu prajurit Beta berusaha menenangkan Taehyung, badannya gemetar karena panah tadi hampir mengenai dadanya.

"Beritahu Yang Mulia Raja secepatnya, orang ini mencari masalah dengan memasuki kandang singa"

.

.

.

Ditempat lain ada Jeon Jungkook yang sekarang menjadi Raja menggantikan Ayahnya, sudah setahun lebih ia menjabat dan semua yang ada di Kerajaan Jeon semakin berkembang.

Hari ini ia di taman teratai Istananya, dikelilingi oleh danau kecil dan sebuah jembatan yang menjadi penghias taman.

Jungkook berada ditengah, berdiri diatas jembatan sambil melihat ke danau. Ada banyak ikan cantik yang bisa ia lihat, tapi entah kenapa dipikirannya sekarang malah muncul bayangan seseorang.

"Sudah berapa lama kita berpisah?, ada banyak hal yang ingin kubagikan denganmu kalau kita bertemu lagi"

Ia melamun sebentar tanpa menyadari ada orang yang berjalan mendekat, tepukan pelan dari orang disampingnya baru membuat Jungkook tersadar.

"Oh Namjoon?"

"Ya Yang Mulia, ini hamba"

Pria tinggi berlesung pipit ini merupakan tangan kanannya setelah mendiang Raja terdahulu memposisikan Namjoon sebagai orang yang dapat dipercaya.

Sebuah undangan terulur dari tangan Namjoon untuk Jungkook.

"Pestanya seminggu lagi, aku harap kau bisa datang untuk menghadiri upacara pernikahanku ini"

"Tentu saja aku akan datang, kau salah satu orang kepercayaanku dan sudah aku anggap sebagai kakak sendiri"

Namjoon tersenyum menanggapi, "Terima kasih"

"Tidak usah sungkan"

















Tbc







Haloo

Ada yang nungguin? :"
Semoga puas ya sama chapter ini.

Buat yang nanya kapan Jeka sama Taenya ketemu?, mungkin chap berikutnya atau berikutnya lagi ;)

Ehehe

Sekian,,
Vomentnya ditunggu💜💜

 The destined oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang