Ketigabelas

43.8K 2.5K 167
                                    

"Kamu siapa?"

Belum sempat menjawab pertanyaan, Airin sudah datang dengan seragam sekolahnya.

Srekkk
"Ayo om Airin sudah siap pergi ke sekolah." Sambil memegang tas ransel nya.

"Ayok. Sudah pamitan sama mama?"

"Oh iya Airin kelupaaan. Hehe, tunggu bentar iya om" Dengan menepuk jidatnya Airin langsung berlari mencari mama nya.

Masih dengan gaya yang tak kalah dari Vano, tangan di dalam saku, baju kemeja dimasukkan dan tak lupa gaya rambut ke samping membuat lebih tampan dari Vano.

"Bukan urusan kamu, mending jangan pernah cari tau tentang saya."

"Sejak kapan kamu dekat sama anak aku?"

Terdengar suara langkah kaki dari dalam rumah, membuat mereka harus menghentikan percakapan.

"Mama ayok ke depan, Airin sudah telat ini."

"Sabar Airin, mama lagi cuci piring. Sudah kan, sekarang Airin berangkat. Pamit dulu ke papa."

"Pa, Airin berangkat dulu iya."
Sambil menyodorkan tangan ke Vano.

"Biar papa yang antar aja ya?"

"Memang kita mau naik apa pa?"

Mengingat semalam Vano datang dengan Aletta hanya menggunakan taxi, pasti mobilnya masih di Club semalaman.

"Maaf iya nak papa lupa bawa mobil."

"Letta, aku pamit dulu sama Airin."

"Iya pak, hati-hati dijalan. Airin jangan nakal di dalam mobil."

"Siap mama, Airin berangkat dulu. Daaa papa."
Airin melambaikan tangan ke Aletta dan Vano dan tak lupa tangan kiri Airin di genggam sama Richard. Melihat mobil Richard telah menghilang dari penglihatan mereka, Vano pun menatap Aletta. Sebelum Aletta berbalik, Vano membalikkan pundak Aletta.

"Kamu harus menjelaskan siapa lelaki tadi!"

"Buat apa saya menjelaskan siapa lelaki tadi, bukannya kita gak ada hubungan apa-apa lagi? Jadi saya berhak buat dekat sama siapa saja." Aletta pun langsung membalikkan badan dan meninggalkan Vano di teras rumah.

"Arrrgggh kenapa jadi kacau semua nya." Sambil meremas rambutnya.

Akhirnya Vano masuk kedalam rumah dan mengkunci pintu rumah.

👧🏻

Suasana didalam mobil ada Richard, Airin dan Kevin dengan Kevin yang duduk didepan dan Aletta yang duduk di bangku belakang.

"Papiiiii."

"Ada apa sih nak jangan teriak-teriak."

"Kevin mau pindah sekolah tempat kak Airin."

"Bisa kok, tapi harus tunggu 3 tahun lagi."

"3 tahun itu lama atau bentar pi?"

"Lama, emang kenapa?"

"Kevin sudah bosan satu sekolah sama si ompong."

"Memang si ompong siapa itu om?"

"Oh itu teman sekelas nya Kevin."

"Akhirnya sampai juga, mau om antar sampai depan kelas?"

Cinta Yang Terbagi (END) BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang