Tak sengaja

6 0 0
                                    

Malam tiba. Suasana tak begitu mencekam, suara kendaraan pun masih terdengar. Bahkan sedikit bising pula. Selepas pulang kerja aku berniat mandi dan mengistirahatkan badanku. Tapi alih-alih istirahat,aku lebih memilih duduk di teras depan rumah. Dengan segelas kopi dan rokok. Baru setengah jam aku duduk diteras tiba-tiba terdengar suara

Krusuk-krusukkk..

Seperti suara telapak kaki yang menginjak daun kering, aku reflek menoleh ke arah samping rumah. Dan kebetulan samping rumah ada beberapa pohon pisang dan tanaman ketela. Dan mendadak aku kaget karena dikejutkan oleh  penampakan . Penampakan tersebut seperti seorang lelaki, dalam keadaan gelap aku tidak begitu jelas melihatnya. Tapi yang pasti, sosok itu seperti 'genderuwo'. Sosok itu melotot ke arahku,dan aku pun sedikit tak terima. Aku pasang wajah kesal pula dan balas melotot padanya. Aku berusaha mengusir sosok itu tapi sosok itu tak bergeming dan tetap ditempatnya dengan wajah yang sangat menyeramkan. Aku pun segera memanggil ibu.

"Buk buk sini cepet bukk. "
Ibuku segera menghampiri ku diteras.
"Coba ibu liat dideket pohon pisang'' ujarku menunjuk ke arah sosok itu berada.
" Astaghfirullahalazim " Reflek ibuku mengucap istigfar.
"Ibu liat kan? Gak mau pergi buk. Diusir malah nantang"
"Sudah sudah, biar ibu samperin"
Ibuku menghampiri sosok tersebut, aku hanya melihat dari teras. Ketika posisi ibu sudah dekat dengan si sosok itu. Sosok tersebut seketika berlari , tapi yang aneh posisi berlari nya bukan seperti manusia pada umumnya. Ya memang sih dia bukan manusia tapi sosok tersebut tidak bisa dibilang lari karena sosok tersebut seperti merangkak ke belakang. Tangannya panjang hitam, jari telapak kakinya menghadap kebelakang, bukan ke depan. Sangat aneh. Aku berfikir bahwa itu bukan 'genderuwo'. Karena  'genderuwo' tidak seperti itu. Geraknya cepat menuju pohon sukun dibelakang rumah tetangga. Sosok itu memanjat dengan sangat cepat dan menghilang. Lalu ibu menghampiriku.

"Kamu itu loh, kalau ada mahkluk seperti itu biarkan. Jangan malah ditantang. Kalian kan beda alam. Jadi ndak baik kalau kayak gitu. "

"Loh aku gak nantang bu, abisnya disuruh pergi gak mau malah melotot. Ya aku melotot juga buk. "

"Kayak gitu ndak bagus. Lain kali jangan lagi. Tadi ibu salam dan udah bilang. Dia tinggal di pohon sukun. Semoga gak muncul lagi. Ayo masuk. "

"Ya sudah kalau gitu buk. Hii merinding juga aku"

Sampai sekarang aku belum tau itu mahkluk apa, dan mahkluk itu tak lagi menampakkan diri. Tapi ketika aku bercerita pengalaman ku ini pada bude, bude mengatakan
"Oalah itu seperti makluk primitif, badannya kerdil, pendek. Tangannya panjang. Telapak kakinya menghadap kebelakang dan jalannya terkadang merangkak mundur. Tapi bude gak tau juga namanya apa. Makhluk itu banyak banget di alas (kebon). Bude pernah kerja di kebun kelapa sawit, daerahnya masih banyak alas(kebon) luas. Ya disitu bude banyak ketemu makhluk gitu. Tapi ya semoga gak ganggu dan gak muncul lagi. "
"Aamiin bude, semoga sekali ini aja hehe"

UNSEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang