Prolog

3.8K 286 20
                                    

CAST:

Lucia Carina
El Nino Alfonso - Hernandez

-----

"Gue selalu tau apa yang gue mau, Lu. Tapi gue juga realistis, gue tau apa yang gue mampu. Gue tau gue mau lo, Lu. Dari dulu. Tapi gue juga tau gue ga akan mampu."

Lucia hanya bisa diam, walaupun kepalanya sangat berisik. Dia ingin mengatakan banyak hal, tapi bibirnya kelu. Dia tidak bisa bersuara.

"Jadi, kayaknya lebih baik ini gausah dilanjutkan. Gue minta maaf kemarin udah engaged juga dan sekarang kayak gini. Tapi, menurut gue, lebih baik ini diakhiri sebelum bahkan kita mulai. Just to avoid unnecessary things in the future."

Selain tidak bisa bersuara, Lu juga bahkan tidak bisa mengangkat wajahnya. Dia menunduk. Bukan tanpa alasan sebenarnya, tapi, salah satu faktor utamanya adalah karena dia merasa sangat sedih. Dan juga marah, di waktu bersamaan.

Tapi itu menyebabkan dia ingin menangis. Karena sedih. Dan marah.

Tidak ada lagi suara. Untuk beberapa saat, hanya ada keheningan. Nino sudah tidak lagi berkata-kata. Sepertinya dia sudah selesai.

"You know the exit door."

Dan terdengar – walaupun cukup halus – suara pintu yang membuka, sebelum kemudian menutup kembali; diikuti langkah kaki yang semakin menjauh.

Dan akhirnya Lucia bisa mengangkat kepalanya. Memandang ruangan yang sudah kosong.

Sekarang bagaimana? Bagaimana dia bisa bilang ke bosnya kalau klien besar ini tidak jadi menggunakan jasa mereka?

---

Dulu, Lu selalu berusaha menjauhi yang namanya Nino. Kakak kelas angkatan tua yang kabarnya sih cuti kuliah 1 tahun dan 1 tahun lagi suka membolos sehingga nilainya jelek semua dan membuat dia harus mengulang beberapa mata kuliah; suka ikut demo, tetua kampus (selain karena udah tua beneran mungkin, tapi juga karena bahkan sampai ketua BEM kampus bisa takut sama dia), dan entah apalagi. Yang jelas, bukan yang baik-baik. Bukan hal membanggakan. In short: a nightmare. Total disaster.

Sampai kemudian, di suatu ketika, Nino menyelamatkan Lu saat kampus mereka melakukan demo. Mengantarkan Lu pulang untuk memastikan dia tidak akan kenapa-napa di jalan. Dan selanjutnya, mereka malah menjadi dekat. Dan siapa yang menyangka, bahkan sempat berpacaran.

Or, was it? Mereka dekat, tapi tidak pernah menyatakan perasaan juga. Tidak pernah ada yang nembak. Tapi mereka dekat. Mereka bersama. Sampai kemudian kembali berpisah.

Tapi itu dulu. Iya, dulu mereka sempat dekat. Tapi sekarang, justru sepertinya Nino yang terus menjauhi Lu. Sejak pertemuan di reuni kampus dan kemudian, entah bagaimana, kantor Lu bisa hampir di-hire oleh perusahaan besar milik Nino, untuk menangani mereka.

Iya, hampir. Karena kemudian, Nino bilang dia tidak akan bisa dekat-dekat dengan Lu.

-----

OH MY GAWD I FINALLY HAVE NEW STORY!

Terakhir kali punya naskah baru adalah 2018, One Kiss, cerita Bella, yang well, sampe sekarang juga belum dilanjut selama berbulan-bulan. Tapi masalahnya, cerita yang ini juga udah lama banget ngendap di kepala, kepikiran terus, walaupun nulisnya juga masih 10 halaman. Tapi gue beneran udah pengen banget punya new story uploaded here, and so, here goes. Kemungkinan gue emang bakal post 1 atau 2 chapter dulu, dan bakal seriusin ini kalau 1 naskah lagi udah tamat, either Alleindra atau Makau Makai. Both been way too long up there, aku sedih juga keseringan ninggalin Allo dan Ella.

Anyway, this story, aku baru punya muse for the man only. Sejauh ini, Nino bisa digambarkan kayak Jason Day del Solar. Mungkin ga banyak yang kenal juga, but I watch him di Playing With Fire on Netflix dan udah fix kepikiran him as Nino dari awal. Here's him.

 Here's him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But well, you know me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But well, you know me. Conflate dulu aja w ada gambaran soal Saka, eh tapi di chapter 10 w ganti muse. Ini juga bisa aja sih kejadian begitu, we'll see.

Oh iya, this story will have both ChickLit and TeenLit, dan gue akan beberapa kali bikin scene cerita jaman kuliah. Eeenggg kayaknya gak teen teen amat sih kalau kuliahan ya, but you know, expect some cheesy scene ala anak kuliah gemas gitu. Yes, there will be some.

Anyway, another behind the scene, awalnya judulnya mau Desamor, bahasa Spanyol, yang artinya lack of love. But Abel aka The Weeknd just released new album dan w cukup addicted to that these past few days dari itu keluar, dan lagu Hardest To Love nih kayak ngelotok banget, and then I thought, ya mirip-mirip lah kan? Jadi yaudah, sebelum post ini, w last minute changes aja dengan ganti cover segala macem, dan jadilah, ini. Masih kayak Dark Times yang judulnya dari lagunya Abel juga lol.

Iya iyaaaa, jadi pada kangen Bang Jere iya tauuu. Semoga w bisa nulis itu abang-abang satu ya.

.

Udahan dulu, dan semoga kalian juga bisa suka sama ini.

Kisses and love. Always.

xxx

RAP



Hardest To  LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang