Gadis bernama Rasi itu menutup notebooknya, sejenak dia mengalihkan pandangan keluar jendela kamarnya yang tengah menampakkan pemandangan langit jingga di ufuk barat sana.
Ia memejamkan matanya, membiarkan sinar matahari menyambangi wajah cantiknya. Kilasan masa lalu masih berputar di memori kepala Rasi, sakit hatinya masih terasa hingga detik ini atau bahkan mungkin tak akan pernah hilang dalam ingatan.
Air matanya turun tanpa permisi, isak tangisnya perlahan terdengar memilukan. Ia memegang dadanya yang terasa sesak. Membiarkan semua mengalir tanpa tertahankan.🎵
---------
Sengaja prolognya dikit xixi🐤
Aku come back dg cerita baru ehe.Jgn lupa votenya. Koreksi typo kalo ada ya wkwk.
See you👋
YOU ARE READING
Arasia
Teen FictionKarena waktu bukan alat ukur seberapa lama perasaan suatu perasaan tersimpan. Semesta bukan hanya berencana tapi bercanda juga-