Happy Reading!
Sorry for typo
___________________Sore ini sepulang sekolah, Rasi memberi kabar pada Anta bahwa ia ada ekskul terlebih dahulu, jadi sahabatnya itu tidak perlu repot-repot menjemput dirinya.
Walaupun sudah menginjak kelas 12, Rasi masih aktif menggeluti ekstrakurikuler panahan di sekolahnya. Pembina ekskul tidak keberatan asal tidak mengganggu kegiatan belajar Rasi.Seperti saat ini, ia sudah bersiap dengan busur panahnya. Rambut panjangnya ia ikat asal, menyisakan anak rambut dimana-mana membuat kesan natural pada diri Rasi.
Rasi menarik bow string pada busur panahnya dan bersiap menembakkan anak panah pada perkenaan dengan jarak 30 meter. Dan, ya tepat pada sasaran. Ia pindah posisi pada lintasan 50 meter dan kembali menembakkan anak panahnya tepat pada perkenaan warna merah ditengah.
Ia memang beberapa kali mengikuti perlombaan untuk mewakili sekolahnya, dan beberapa kali membanggakan nama sekolahnya dengan membawa juara. Jadi, bukan hal yang sulit bagi Rasi menembakkan anak panah dengan jarak yang lumayan jauh. Namun, semua itu juga tak luput dari usahanya yang terus berlatih setiap pulang sekolah maupun setiap hari libur dulu.
Selain tertarik pada dunia panahan, Rasi juga tertarik pada dunia musik dan sastra. Ia mempunyai laman blog sendiri untuk mengeluarkan isi hati dan pikirannya. Karena menurut Rasi, semua yang ada didunia itu fana, tidak ada yang benar-benar nyata dan tidak ada yang benar-benar bisa dipercaya.
Rasi merupakan tipe orang yang tidak gampang menceritakan masalahnya kepada semua orang, bahkan pada sahabatnya sendiri, ia lebih suka menceritakannya lewat puisi dan mendengarkan lagu yang sesuai dengan suasana hatinya. Bagi sebagian orang menganggap itu klise memang atau mungkin terlalu alay? Tapi tidak masalah kan? Semua orang mempunyai cara sendiri untuk mengungkapkan isi hati. Seperti Rasi misalnya.
Setelah semua selesai, Rasi merapihkan busur panah, beserta anak panahnya kedalam tas khusus, ia selalu meninggalkan atribut panahannya digudang olahraga karena terlalu ribet jika selalu bolak-balik dibawa pulang.
"Can, nitip ya biasa bawain ke gudang," ujarnya pada Chandra teman ekskulnya untuk membawakan atributnya."Ck! Kebiasaan, udah sana lo. Ngeri gue liat pacar lo disana ngelihatin kita." Chandra mengarahkan dagunya ke sudut lapangan, tepat dimana Rega berdiri sambil melipat tangannya didepan dada. Bossy sekali.
"Pacar gue? Dia bukan pacar gue. Dia aja yang tiba-tiba ngakuin gue jadi pacarnya, mungkin dia baru lihat cewek secantik gue gini," ujar Rasi sambil mengibaskan rambutnya.
"SOMBONG AMAT!" Tawa Rasi menggelegar sambil menoyor kepala Chandra dengan entengnya.
"Anggun dikit kenapa sih Ras, tawa lo gak ada akhlak banget asli. Receh." Chandra ikut terkekeh ketika melihat gadis didepannya itu tertawa sangat kencang mengundang perhatian orang-orang yang berlalu lalang dipinggir lapangan."Udah ah, capek gue ketawa mulu. Gue mau balik, udah sore juga ini, duluan Can, semuanya juga," kata Rasi berpamitan pada anggota ekskul yang lain dan berlalu pergi dari lapangan.
🎵
Selesai bersih-bersih, Rasi merebahkan dirinya diatas tempat tidur, sejenak ia menatap langit-langit kamarnya yang bernuansa luar angkasa, ia sengaja mendekor kamarnya berwarna navy dan putih dengan langit kamarnya yang dibuat seperti galaksi.
Ia melirik rak buku kecil disamping tempat tidurnya sudah terisi penuh dengan novel-novel yang ia beli. Ah sepertinya libur weekend nanti ia harus membeli novel terbaru yang sedang booming dikalangan anak muda sepertinya.Rasi membuka notifikasi grup chatnya dengan ketiga temannya.
Forum Penting

YOU ARE READING
Arasia
Teen FictionKarena waktu bukan alat ukur seberapa lama perasaan suatu perasaan tersimpan. Semesta bukan hanya berencana tapi bercanda juga-