hasil gabut, nggak bisa tidur kemaren2 :"(
Ini aku publish dari draft yang udah lama banget nggak diotak-atik. Aku cuma sunting oneshoot ini buat koreksi kata2 yg salah ketik. dan semoga nggak ada typo lagi.
Please enjoy it!
..
.
.
. . .
Dikamarnya Hoseok berdiam diri, remot TV dipegangnya. Wajahnya kelihatan mengantuk tapi dia belum mau tidur. Alhasil secangkir kopi menemaninya di dalam kamar yang sepi ini.
Acara 'Saturday Night Live' selesai namun, dia masih belum mengantuk. Dia menghela nafas pelan. Diraihnya iphone miliknya, membuka twitter. Ayolah, temukan sesuatu yang membuatnya mengantuk.
Tangannya pegal memegang handphone. Dia mulai gusar dan merasa tak nyaman di posisi duduknya. Dirinya ingin makan sesuatu.
Turunlah Hoseok ke dapur. Membawa piring kecil untuk cheesecake semalam, sedikit keras dan dingin. Tapi tak masalah.
Lagi-lagi dia buat secangkir kopi untuk dibawa ke meja makan. Kaki yang tak beralaskan sandal rumah mulai merasa kedinginan. Tertiup angin malam yang menerobos lewat celah kecil rumah.
Setelah makan cheesecakenya Hoseok berpindah ke ruang TV. Menonton apapun yang masih stasiun TV tayangkan. Asal bukan iklan saja yang ditayangkan selama dia menonton.
: : : :
Ketika pukul 10 malam, kepalanya mulai menyender ke sofa. Matanya berat. Kalau kata ibunya, 'matamu tinggal satu senti lagi'. Atau 'matamu hanya kurang dari 3 watt'.
Hoseok merasa lelah. Kakinya pegal dan bahunya juga. Mengingat kemarin pekerjaan rumah dia hadapi sendiri.
Dia pun menyentuh kakinya. Lalu setelahnya bahunya. Tapi sebelum dia menyentuh bahunya seseorang telah melakukannya dengan lembut.
Pijatan kecil membuat Hoseok rileks. Hoseok saja saking nyamannya hampir tertidur. Tapi belum sampai tidur, orang itu menghentikannya.
Hoseok sadar dan langsung menoleh kebelakang. Kecupan di dahinya yang tiba-tiba mengejutkannya. Matanya berkedip beberapa kali.
Ia tatap kembali. Siapa yang di depannya?
"Namjoon?"
Pria itu tersenyum manis. Balutan jas kerjanya menambah tingkat ketampanannya.
"Hai, Sun" Hoseok dibuat semakin berkaca-kaca. Ini sangat mengejutkan dan tiba-tiba.
Dia berdiri. Segera Namjoon merentangkan tangannya, Hoseok pun memeluk seseorang yang telah dirinduinya. Kepalanya bersandar di dada bidang pria tinggi itu.
Sedangkan yang jad sandaran mengusap punggung sembari melayangkan kecupan kecil di rambut Hoseok. Pria di depakannya menangis sesegukan.
"Hei, hei. Ayo duduk"
Gelengan diterimanya. "Aku hiks ingin ka-kau hiks"
"Haha, baiklah. Tapi ayo ke kamar dulu. Taruh koperku, setelah itu terserah" ujar Namjoon lembut sedikit berbisik. Hoseok mengangguk. Dia mendongak untuk memandangi wajah seorang Kim Namjoon.