Penghuni Gudang

9 1 0
                                    

Pagi ini aku membuat janji bersama Florence untuk berangkat sekolah bersama. Kami berjanjian untuk berangkat pada jam 5.30 naik mobil. Ya, disekolah ku boleh membawa mobil ketika sudah kelas 8 dan aku sekarang kelas 8.

"Lucy aku ke rumahmu sekarang ya" ucap Florence yang menelpon ku

"Jangaaann aku sudah dijalan menuju rumahmu" aku melarangnya pergi ke rumahku karena aku sudah menuju rumahnya. Rumahku dan Florence satu komplek di komplek Griya Mentari.

Sesampainya di rumah Florence aku menyuruhnya masuk ke mobil ku lalu segera berangkat ke sekolah karena waktu sudah menunjukkan pukul 5.45 pagi.

Di sekolah aku belajar Bahasa Inggris karena hari ini ada ulangan. Mom Melly baru memberitahukan semalam dan aku baru belajar sebentar. Begitupun dengan Florence. Dia belum belajar sama sekali karena dia sudah tidur sebelum Mom Melly memberitahu bahwa hari ini ulangan.

"Lucy kamu sudah belajar?" Tanya Florence

"Baru sebentar karena aku sudah disuruh tidur sama mama. Kamu kan tau kalau mamaku itu paling ditakuti satu rumah" jawabku meyakinkan

Satu jam kemudian pelajaran dimulai. Jam pertama sampai jam ketiga adalah Bahasa Inggris. Seperti yang tadi kubilang hari ini ada ulangan. Semoga saja aku bisa mengerjakan soal-soal ini!! Kalau enggak seharian aku bakalan makan hati dirumah dengan ocehan mama.

"As I say yesterday, today you will take the exam. Have you are studied? If you ready I will started the exam now" Kebetulan Mom Melly adalah wali kelas dikelas 8A. Dia guru yang paling sabar menghadapi anak-anak seperti dikelasku ini.

"Tempat duduk sendiri-sendiri ya? Supaya tidak ada yang menyontek. Mom beri waktu sampai jam ke 2" ujar Mom Melly

Ulangan dimulai. Jumlah soal ada 50 dan semuanya adalah pilihan ganda. Karena itu Mom Melly memberikan waktu 2 jam agar bisa mengerjakan soal-soal dengan teliti.

Jam ketiga pun tiba. Itu artinya waktu mengerjakan sudah selesai. Untungnya aku sudah selesai mengerjakan. Kalau membahas ulangan aku paling takut karena takut kalau nilainya akan dibawah KKM. Karena jika nilaiku dibawah KKM aku akan diceramahi seharian oleh mama dan tidak boleh keluar rumah.

"Waktu mengerjakan sudah selesai, silakan ditukar oleh temannya" kata Mom Melly

Aku saling bertukar pekerjaan dengan Florence. Tapi dia menukarkan lagi dengan Jazz, teman sebelahnya. Menyebalkan memang :#

Sekarang Mom Melly akan membacakan nilai yang sudah diperiksa.

"...Lucy 86, Florence 86" ucap Mom Melly

GAK SALAH DENGAR KAN!? ALHAMDULILLAH HARI INI AKU BISA KELUAR RUMAAHH!!! YUHUUU

Setelah jam ketiga adalah istirahat pertama. Aku dan Florence pergi ke kantin untuk sarapan. Aku nggak biasa makan pagi kalau dirumah palingan cuma minum susu. Di perjalanan menuju kantin, aku melihat Fiona sedang duduk di taman sekolah. Aku menghampirinya. Sedangkan Florence? Biarkan, dia sedang lapar ingin makan di kantin.

"Hai Fiona! Kamu sedang apa? Kenapa wajahmu cemberut seperti itu?" Tanyaku

"Aku sedang bosan. Aku ingin sekali jalan-jalan keliling sekolah ini. Maukah kamu menemaniku?" Ajak Fiona dia menggandeng tanganku. Tangannya sangat dingin

"Ayo, aku juga malas pergi ke kantin disana sangat ramai" aku mengajak Fiona berkeliling.

Aku menemani Fiona keliling sekolah. Fiona sangat senang karena baru kali ini ia pergi dari tempat persemayamannya.

"Kamu kenapa memilih sekolah ini?" Tanya Fiona sembari melihat-lihat ke kelas

"Komplek tempat tinggalki dekat dengan daerah sini jadi aku lebih memilih untuk bersekolah disini" jawabku santai

"Kamu enggak takut berteman sama aku? Kamu manusia sedangkan aku hanyalah makhluk halus penghuni laboratorium IPA" ujar Fiona

"Enggak kok, aku mau berteman dengan siapapun. Melihatmu kesepian aku tertarik untuk mengajakmu berteman" jawabku

Melewati gudang aku melihat ada sesosok wanita tua memakai kebaya khas Jawa dan baunya sangat menyengat sehingga aku harus menutup hidungku dengan masker yang kubawa. Wanita itu melihatku dengan tatapan kosong. Aku terus melewatinya karena aku tidak tahan dengan aroma menyengat wanita tersebut.

"Fiona kau kenal dengan wanita itu?" Tanyaku penasaran

"Aku kenal dengannya, dia Bu Ayu. Dia penghuni gudang sekolah ini. Kamu harus berhati-hati karena Bu Ayu senang mengganggu orang yang melewati gudang" jelas Fiona panjang lebar

Sosok bernama Bu Ayu masih menatapku. Ia terlihat sedang mengunyah daun sirih layaknya wanita tua di desa. Dengan rambut penuh uban disanggul dan kebaya tradisional membuat sosoknya semakin mengerikan.

🐶🐶🐶

Aku menceritakan apa yang ku alami kepada Florence. Ia tersenyum.

"Aku juga melihatnya tadi tapi aku nggak peduli karena keburu laper" ucap Florence sambil tertawa

Kalau ditanya siapa yang paling doyan makan di kelas pasti jawabannya adalah Florence. Ia sangat senang makan. Apalagi kalau ada teman dikelas yang merayakan ulang tahun dan membawa makanan, pasti Florence akan maju paling depan.

"Bagaimana bisa kamu bertemu dengan sosok itu?" Tanya Florence

"Aku sedang menemani Fiona jalan-jalan tiba-tiba bertemu dengan sosok itu. Dia melihat kearah kita. Aromanya sangat menyengat lalu aku mengajak Fiona untuk segera meninggalkan tempat ini karena aku sudah ingin muntah" ceritaku panjang lebar

Aku dan Florence sudah terbiasa berbicara dengan makhluk halus. Mereka suka berbagi cerita dengan kami mengenai kisahnya. Aku dengan senang hati mendengarkan. Kadang aku juga merasa iba mendengar kisahnya yang pilu dan menyedihkan.

Sepulang sekolah aku dan Florence pergi ke gudang untuk mencari keberadaan Bu Ayu. Siapakah Bu Ayu itu? Apakah dia penunggu sekolah ini? Sesampainya di dekat gudang, aku melihat ada Fiona sedang duduk di basemen sekolah.

"Kalian belum pulang? Orang tua kalian tidak mencari?" Tanya Fiona heran

"Aku bosan dirumah ingin main di sekolah dulu aja, lagian mama dan papa hari ini sedang ada acara diluar kota tapi aku nggak ikut" jawabku

"Heheeee aku diusir mama dari rumah karena aku menjadi penyebab habisnya makanan dirumah" kata Florence nyengir

"Kalian ini, kalau saja aku masih hidup dan menjadi manusia sudah kuhabisi jatah makananmu Florence" ujar Fiona sambil tertawa

Aku dan Florence mengajak Fiona pergi ke kelas karena kelas sudah sepi jadi aman. Tidak ada yang menganggap kami orang gila karena berbicara dengan hantu. Aku bertanya-tanya tentang sosok Bu Ayu itu.

"Dia penghuni gudang sekolah ini. Dia sangat suka mengganggu orang-orang yang lewat di depan gudang. Kalau seperti kalian pasti tidak terlalu kaget kalau orang biasa? Bisa-bisa buang air di celana" ucap Fiona

Aroma Bu Ayu itu seperti bau ketiak orang yang tidak mandi satu tahun dicampur dengan bau anjing peliharaan tetanggaku.

Setelah asik berbincang-bincang, aku dan Florence pulang karena besok adalah ulangan IPS pelajaran Miss Ewa.



TBC
Jangan lupa vote yaa






My Ghost FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang