part 2

35 6 0
                                    

Pagi ini sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Tapi,Alaska masih saja tidur sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Sudah beberapa kali alarm dan panggilan dari mama tirinya namun dia hiraukan. Ya,memang sekarang Alaska tinggal bersama ayah dan mama tirinya. Mama kandung Alaska telah pergi 4 tahun lalu karena penyakit yang diderita. Alaska sebenarnya tidak setuju ayahnya menikah lagi alasannya karena dia masih sangat menyayangi almarhumah mamanya. Dan saat ini pun Alaska masih sedikit ragu untuk menerima mama barunya.
“alaska sayang bangun nak ini udah siang loh,nanti kamu telat ke sekolah”ucap lembut mama tirinya-rani-sambil mengguncang pelan tubuhnya. Alaska yang merasakan tubuhnya terguncang sontak membuatnya kaget dengan segera dia bangun dan mencoba berdiri.
“atas ijin siapa anda masuk kamar saya?”tanya Alaska dingin
“maaf sayang tadi mama terpaksa soalnya dari tadi mama panggil kamu nggak bangun bangun”jelas Rani lembut pada anak tirinya ini karena sudah dia anggap seperti anak kandungnya sendiri.
“lancang sekali anda,sekarang saya minta anda keluar dari kamar saya”bentak Alaska. Rani yang diperlakukan seperti itu oleh Alaska hanya bisa diam dia memaklumi sifat Alaska yang masih belum mau menerima dia. Rani memutuskan untuk keluar dari kamar Alaska. Setelah Rani keluar Alaska berjalan menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan berberes Alaska berjalan menuju halaman rumah. Dia sempat melihat ayah dan mama tirinya sedang berada di ruang makan. Alaska memutuskan untuk tidak sarapan mengingat hari ini dia sudah terlambat.
“alaska sini sayang sarapan dulu”ucap Rani,namun tidak mendapat respon dari Alaska. Melihat kelakuan alaska pada istrinya ini membuat Anton ayah alaska marah.
“alaska kamu yang sopan sama mama kamu”jelas Anton penuh tegas penuh penekanan.
“BodoAmat”jawab Alaska sambil ngacir pergi ke halaman depan. Jawaban dari alaska barusan membuat sedikit hati Rani sakit. Terlihat jelas sekarang Rani tengah meneteskan air matanya.
“maaf sayang aku belum bisa ngedidik alaska”ucap Anton sambil menenangkan istrinya ini.
“nggak papa mas,lama lama pasti Alaska mau Nerima aku”jawab Rani dan mendapat anggukan dari Anton. Kemudian mereka melanjutkan acara sarapannya.

Butuh sekitar 15 menit Alaska menggunakan motor nya ke sekolah. Alaska kini tengah mendengus kesal karena kini pintu gerbang sekolahnya telah ditutup. Alaska melihat tengah ada guru piket yang menghadang setiap murid terlambat. Dengan langkah gontai Alaska berjalan ke arah gerbang.
“alaska kamu kenapa terlambat?”tanya pak Agus selaku guru piket hari ini
“aaa anu pak saya bangun kesiangan”jelas Alaska jujur.
“ahh sudah sudah tidak ada alasan lagi,sekarang kamu berdiri di lapangan utama selama dua jam pelajaran”ucap pak Agus tegas. Dengan berat hati Alaska segera menjalankan hukumannya.

Disisi lain kini kelas aletha sedang mendapati pelajaran olahraga. Aletha dan teman temannya sudah bersiap melakukan pemanasan. Mata aletha tidak sengaja menangkap sosok yang dia kenali.
“itu Alaska bukan sih?”tunjuk aletha pada Kesya.
“lah iya ya tumben tumbenan tuh anak telat”jawab Kesya
“udah ah mending sekarang kita pemanasan”tambah Kesya lagi. Aletha mulai melakukan pemanasan. Saat selesai pemanasan,aletha kembali melihat kearah Alaska. Dia sedikit tersentuh hatinya melihat Alaska kini tengah berdiri dibawah teriknya matahari dan ditambah sekarang banyak siswi yang berlalu lalang atau sengaja melihat Alaska yang seperti ini. Karena wajah Alaska yang tampan ditambah saat keringat jatuh membasahi mukanya membuat keseksian wajah Alaska tampak begitu indah.

Eh itu si Alaska ganteng banget

Wih gila si Alaska makin ganteng aja kena panas

Abang adek meleleh bang

Ya ampun adek rela deh bang kalo harus gantiin Abang disitu

Alaska ya ampun seksi banget,

Ya seperti itulah suara para siswi alay yang ada disini.
Aletha dengan sigap berjalan ke arah kantin,ketiga temannya pun dibuat bingung atas tingkah laku aletha. Tujuan aletha kekantin dia ingin membeli air mineral dan tissue. Aletha memberanikan diri berjalan mendekat ke arah Alaska.
“eh put liat tuh ngapain aletha nyamperin Alaska?”tanya Lilly pada putri
“loh tumben tuh anak?kesambet apaan dah”jawab putri.
Ketiga temannya pun meresa bingung,bahkan kini banyak pasang mata yang menyaksikan kejadian ini.
“nih minum buat lo”ucap aletha sambil menyodorkan botol minumnya
“gue nggak butuh”jawab Alaska ketus
Aletha terbelalak mendengar jawaban dari Alaska sontak membuat aletha menghentakkan kakinya. 
”ih sebel deh kenapa sih harus dingin banget. Lagian sok Sokan gak butuh padahal Lo sekarang butuh banget minum ini tau”gerutu aletha sambil berdecak pinggang. 
“siapa suruh lo kayak gini?hah?”jawab Alaska sambil melenggang pergi tanpa melihat kearah minuman yang dibawa aletha, meninggalkan aletha sendirian.
Awas aja Alaska gue bakal buat dinding es lo ini hancur,gumam aletha dalam hati.

Bel pulang sekolah telah berbunyi dari 15 menit lalu. Aletha kini sedang menunggu jemputan dari mang Asep. Ketika sedang asyik menunggu tiba tiba ponselnya berdering tanda panggilan masuk.
“halo?”jawab aletha
“...”
“yaudah mang kalo nggak bisa”kini raut wajah aletha berubah masam.
“...”
Tutttt
Sambungan terputus,aletha sedikir kesal karena harus menunggu lebih lama lagi angkutan umum yang lewat sebab di daerah sekolah aletha,jarang menemukan angkutan umum. Suara derungan motor dari arah sekolah membuat aletha menoleh. Aletha tersenyum karena dia tahu siapa yang sedang membawa motor itu. Dengan berani aletha manghadang sambil merentangkan kedua tangannya supaya motor itu mau berhenti. Melihat ada yang menghadang sontak membuat motor itu mengerem mendadak.
“heh Lo kalo mau mati jangan disini”ucap sang pemotor dari balik helm full facenya
“gue nebeng dong,tadi supir gue nelfon katanya nggak bisa jemput”ucap aletha lembut,membuat sang pemotor itu melepas helm full facenya. Dan ternyata yang dihadang aletha adalah Alaska.
“sorry motor gue nggak mau boncengin cewek kaya lo”ucap Alaska dingin
“ka,kali ini aja gue mohon. Udah dari tadi gue nunggu angkutan lewat tapi nggak ada sama sekali”jelas aletha lesu
“ya bodo amat emang gue pikirin”ucap santai Alaska
“lo nggak kasihan apa sama gue. Nunggu itu nggak enak ka,apalagi nunggu yang nggak pasti”ucapan aletha barusan membuat Alaska menatapnya dingin.
“gue bilang enggak ya enggak maksa banget sih”jawab Alaska ketus. Melihat Alaska sudah ingin pergi aletha punya ide supaya Alaska mau mengantarnya pulang.
“tolong tolong pak nih anak mau nyulik saya”mendengar hal itu membuat Alaska kaget dan langsung membekap mulut aletha.
“dasar pemaksa,pake cara gitu lagi. Yaudah cepetan naik”ucap Alaska kesal. Akhirnya dengan cara seperti itu aletha berhasil membuat Alaska mau mengantarnya pulang,ya meskipun ada rasa keterpaksaan.
Disisi lain ada seseorang yang melihat gerak gerik aletha dan Alaska barusan.















Hallo gais,maaf baru upload hehe
Semoga kalian suka ya sama part yang ini♥️♥️
Maaf buat part ini pendek banget

Jangan lupa tinggalin jejak ya😙

Struggle (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang