3

616 57 5
                                    

#LombaCerbung

#Fantasy

#Boyxboy

*Merman*

--Kau Matahariku--

#Chapter_3

Singto tengah memfokuskan diri, untuk mengendalikan pergerakan arus air yang hendak menjadi badai pagi ini di wilayahnya. Setelah Tuan Choi memanggil dirinya untuk segera kembali, ia langsung menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk mengendalikan arus yang semakin deras. Meskipun kerajaan berhasil terhindar dari badai, namun arus bawah laut yang deras berhasil membuat kerusakan atas beberapa bangunan yang ada di kerajaan.

"Aish... Ini salah satu alasan kenapa aku enggan meninggalkan kerajaan..." Gumam Singto kesal melihat kehancuran yang terjadi akibat arus deras yang melanda dunia laut.

"Tuan..." Seorang lelaki yang tampak lebih dewasa darinya tampak berenang mendekat, ekornya yang berwarna hijau tosca tampak indah saat ia gunakan untuk berdiri di hadapan Singto yang memiliki ekor berwarna perak berkilau.

"Maaf sudah meminta anda untuk kembali ke bawah lebih cepat..."

"Haaah.... Tidak masalah, hanya saja kau harus membantuku membereskan kekacauan ini. Aku tidak mau jika harus bekerja sendirian..."

Choi merupakan sekertaris kerajaan, di usianya yang terhitung masih muda, ia sangat pandai mengatur manajemen kerajaan ataupun mengendalikan permasalahan internal. Usianya tidak terpaut jauh dengan Singto sang raja, hanya 5 tahun lebih dewasa.

Choi tersenyum lembut begitu mendengar permintaan rajanya sebelum menjawab, "Tentu tuan, saya akan membantu anda...".

"Tapi Tuan Choi, sebelum itu..." Singto tampak menggigit bibir bawahnya sebelum melanjutkan kalimat yang ingin ia katakan membuat Choi memiringkan kepala menunggu kalimat berikutnya dari Singto, "Bisakah aku meminta sedikit saja ramuan seperti yang digunakan Jongin?"

Choi tersenyum begitu mendengar permintaan dari sang raja, bagaimanapun ramuan itu berasal dari bahan yang ada di kerjaannya, Choi hanya membantu mengolah. Jadi, mana mungkin ia bisa menolak permintaan Singto tersebut. "Tentu saja tuan, tapi jika boleh tau, untuk siapa ramuan itu? Bukankah tuan Sehun sudah mendapatkannya untuk digunakan oleh Tuan Jongin?"

Entah mengapa Singto terlihat malu saat akan menjawabnya, "Aku ingin menggunakannya pada seseorang..."

"Eum... Saya harap anda tidak akan salah pilih kepada siapa menggunakannya, supaya tak ada hal yang tidak di inginkan terjadi. Anda jelas tau bagaimana beberapa perlakuan manusia jahat kepada makhluk seperti kita..."

"Euh... Aku mengerti... Aku tidak akan memberikannya sembarangan..."

"Baiklah, saya permisi membantu petugas yang lain. Jika ramuannya sudah siap, saya akan mengantarkannya pada anda..." Ujar Choi yang hendak berpamitan.

"Baiklah, kau bisa pergi lebih dulu... Aku akan menyusul nanti. Dan untuk ramuan itu, kau akan tau jika saatnya sudah tiba... Heheheheee...."

Disisi lain, Krist tengah duduk sembari menikmati cokelat panas di dekat jendela apartemennya. Pertemuan tidak terduga dengan Singto kemarin memberikan bekas serta pengalaman yang berbeda untuk dirinya sendiri. Di jaman sekarang yang orang cenderung tidak peduli akan sekitar, membuat sulit untuk menemukan seseorang seperti Singto yang mau peduli pada dirinya. Sekelebat ingatan tentang bagaimana Singto menyelamatkannya saat tenggelam membuat ia merasa tersentuh, terutama bagaimana Singto menolak Kong untuk mendekat saat ia sudah didalam pelukan pemuda tampan itu membuat ia kembali tersipu, hal yang begitu hangat menurut Krist. Sikap Singto yang begitu irit bicara dan tegas dalam setiap tindakan memberikan kesan tersendiri.

Kau Matahariku (SingKrist) (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang