5

812 68 21
                                    

#LombaCerbung

#Fantasy

#Boyxboy

*Merman*

--Kau Matahariku--

#Chapter_5

Fiat merasa kesal karena saat ia terbangun dari tidurnya dan hendak menyusul Krist ke tempat tidurnya, ada seorang lelaki asing yang sudah menggantikan tempat favoritnya. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, saat Fiat berdiri di samping tempat tidur sang ayah dan menarik paksa selimut yang menutupi tubuh dua lelaki di atas tempat tidur tersebut.

Singto yang pertama kali merasakan pergerakan kasar atau lebih tepatnya selimut yang terlepas. Ia duduk sebelum memasangkan kembali selimut tersebut untuk menutupi tubuh Krist, tanpa menoleh pun ia juga sudah tau jika Fiat ada disana dan sedang kesal. Singto beranjak dari duduknya mengatakan jika lebih baik bicara diluar supaya tidak membangunkan Krist yang masih tertidur.

"Tidak! Aku tidak mau bicara di luar!" Terdengar jika suara Fiat tengah kesal, Singto hanya melirik ke arah Fiat dengan tatapan tajam yang membuat lelaki yang lebih muda merasa terintimidasi.

"Krist lelah..." Ujar Singto lirih sebelum berjalan keluar kamar lebih dulu yang kemudian diikuti Fiat dibelakangnya.

Singto berjalan menuju dapur, ia meminta Fiat untuk duduk selagi dirinya mempersiapkan segelas susu kesukaan pemuda menggemaskan itu.

"Ini," Singto meletakkan segelas susu kesukaan Fiat di depannya, "Katakan apa yang ingin kau katakan," Lanjut Singto saat ia sudah duduk di samping Fiat.

"Siapa kau?" Itu adalah pertanyaan pertama Fiat untuk lelaki tampan didepannya.

Singto tersenyum lembut sebelum berkata, "Namaku Singto."

"Kekasih pho?"

"Kekasih? Tidak." Singto menghela nafasnya, "Aku memang menyukai Krist bahkan sejak pertama kali kami bertemu, tapi aku tidak ada rencana mengajak Krist untuk berkencan." Fiat terlihat mengerutkan keningnya sebelum Singto kembali berkata, "Aku lebih ingin mengajak dia untuk menikah."

"Siapa yang menikahi siapa?" Sebuah suara khas bangun tidur baru saja mendahului Fiat untuk merespon.

"Kau sudah mendengarnya, kenapa masih bertanya?" Tentu saja Singto tahu jika Krist sebenarnya sudah berdiri di balik dinding dapur tepat setelah ia memberikan segelas susu pada Fiat.

"Aku tidak masalah mempunyai ayah lagi dan bukan ibu."

Krist duduk didepan Fiat tepat disebelah kiri Singto sebelum memberikan jawaban, "Tidak ada yang akan menikah."

"Kenapa?" Tanya Fiat yang sebenarnya sudah mewakili rasa penasaran Singto.

"Apa kau tidak masalah mempunyai ayah lain yang bukan manusia?" Pertanyaan itu membuat Singto tersenyum kecil, sedangkan Fiat langsung menatap dirinya horor.

"Apa kau hantu?" Tanya Fiat dengan kepolosannya.

"Apa aku menakutkan?"

"Tidak, kau tampan." Jawab Fiat apa adanya, itu sebuah fakta yang Krist pun juga setuju meskipun tidak dia ungkapkan.

"Aku bukan hantu, tapi aku punya ekor."

"Ekor?" Fiat mengintip di bawah meja, "Itu sepasang kaki bukan ekor!" Protes Fiat.

"Ini bisa berubah menjadi ekor jika aku di laut," Jelas Singto dengan senyuman, membuat Krist yang disana hampir saja tersedak air putih karena Singto menjelaskannya dengan sangat ringan seolah itu bukan sebuah rahasia.

Kau Matahariku (SingKrist) (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang