4

549 55 3
                                    

#LombaCerbung

#Fantasy

#Boyxboy

*Merman*

--Kau Matahariku--

#Chapter_4

Krist benar-benar menunjukkan kekesalannya, sudah hampir seminggu yang lalu Fiat merengek ingin mengikuti wisata yang diadakan oleh sekolahnya tapi sekarang ia sedikit terabaikan karena kehadiran pemuda lain bernama Oaujun. Awalnya Krist menolak wisata tersebut, sebab mereka diharuskan menyebrang dengan sebuah kapal laut yang sudah disewa oleh pihak sekolah untuk menuju pulau lain.  Bagaimana mungkin Krist mau menerima wisata tersebut jika dua minggu yang lalu ia hampir saja tenggelam kalau Singto tidak menyelamatkannya. Dan kejadian tersebut juga terjadi saat di dekat kapal, tentu saja Krist menolaknya mentah-mentah. Namun, Fiat benar-benar keras kepala seperti dirinya. Ia merengek seharian kepada Krist, supaya ikut. Tidak apa Krist tidak ikut, yang penting ia diberikan ijin untuk mengikuti.

Krist yang sangat menyayangi Fiat selayaknya putra sendiri, mana mungkin bisa melepas si kecil itu pergi wisata sendirian tanpa didampingi. Namun, semua itu berubah menjadi penyesalan. Seharusnya Krist tidak perlu khawatir membiarkan Fiat pergi sendiri, karena si kecil yang menggemaskan itu sudah memiliki pengawal pribadi. 

Pengawal pribadi yang dimaksud oleh Krist adalah teman sekelas Fiat yang bernama Oaujun, ia sangat menjaga Fiat selayaknya permata yang harus dijaga, mengikuti Fiat kemanapun si manja itu berjalan selayaknya seekor itik mengikuti induknya, benar-benar tidak terpisahkan.

Fiat yang sepertinya sudah mulai lelah terlihat berjalan menuju kursi sang Ayah setelah membisikkan sesuatu pada Oaujun, "Kenapa dia mengikuti mu?" Tanya Krist kepada Fiat yang sedari tadi tidak bisa tenang didalam bus tentu saja diikuti Oaujun di belakangnya.

"Entahlah, di sekolah pun juga seperti itu..." Fiat sedikit bergumam tidak jelas diakhir kalimat sembari meringsek pada Krist menjadikan  dirinya sebagai sandaran sembari memejamkan mata.

"Kau mau tidur?" Tanya Krist lagi yang dijawab dengan anggukan oleh sang putra.

"Kenapa Oaujun tidak didampingi orangtuanya?" Tanya Krist yang penasaran. Sepengetahuan Krist, kegiatan wisata ini diadakan untuk mendekatkan hubungan antara sang anak dan orang tuanya, oleh sebab itu semua di dampingi orang tua masing-masing dan ini juga merupakan salah satu alasan kenapa Krist tidak membiarkan Fiat pergi sendiri. Apa kata orang jika ia membiarkan sang putra pergi sendiri? Ternyata, tetap saja ada orang tua yang membiarkan anaknya pergi tanpa pendamping.

Fiat bergerak menyamankan tidurnya, "Orang tuanya sangat sibuk bekerja. Jika Pho membiarkan aku pergi sendiri, aku bisa menemaninya sekarang..."

"Panggil dia supaya kalian bisa duduk bersama..." Ujar Krist. Ia merasa kasihan jika si kecil tampan itu harus duduk bersama seorang guru yang sepertinya sibuk dengan ponsel, lagipula Krist memesan 3 kursi yang berjajar disamping kanan didalam bus. Bukan karena ia tau Oaujun akan sendirian, tapi karena ia ingin Fiat bisa lebih nyaman. Namun, sepertinya Fiat akan merasa lebih baik jika Oaujun diijinkan duduk bersama dirinya.

Tanpa menunggu aba-aba lagi, Fiat yang sudah menunjukkan wajah mengantuknya dengan memejamkan mata langsung membuka matanya lebar-lebar serta dengan senyuman ia langsung berdiri dan berjalan menghampiri Fiat. Setelah sedikit pembicaraan, Oaujun dan Fiat berjalan mendekat. Oaujun memberi salam dan duduk di pojok dekat jendela kemudian disusul Fiat yang duduk ditengah dan Krist di tepi kiri.

"Terima kasih sudah mengijinkan saya duduk bersama kalian..." Ujar Oaujun dengan lembut setelah membiarkan bahunya menjadi sandaran Fiat yang sudah tertidur.

Kau Matahariku (SingKrist) (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang