"Apapun alasannya seharusnya kau bisa memikirkan bagaimana terlukanya aku saat kau tiba-tiba pergi dari hidupku dulu"
(khaliesa Syaza Arsyad)
..............................(Syaza Pov)
•
•
•Astagfirullah
"Kenapa harus bertemu lagi sama dia ya allah, bahkan rasanya masih sama sakitnya. Ampuni syaza ya allah, maaf jika syaza sangat mengagumi salah satu ciptaanmu sebelum ada ikatan halal." lirihnya sambil terus meremas dadanya, berharap sakitnya akan berkurang sedikit."Nih ambil, gak baik seorang gadis menangis ditengah taman seperti ini. Lagian kamu gak pantas menangisi laki-laki yang gak bisa jaga perasaan perempuan" ucap Faiq sambil menyodorkan sapu tangan dari sakunya untuk syaza.
Syaza seketika menoleh kesumber suara dan tetap membiarkan sapu tangan itu menggantung diudara. Tidak ada niat sedikitpun untuk mengambil sapu tangan itu. Alasannya simple karena Syaza gak kenal sama pria itu.
"Ambil deh aku gak akan macem-macem kok?
Kasian tu jilbab kamu jadi kotor kena ingus kamu" ucap faiq sambil terkekeh.Syaza yang mendengar itu pun langsung melenggang pergi dari dari hadapan pria yang menyebalkan itu dengan rasa malu.
"kamu mungkin tak mengenalku tapi percayalah aku akan terus membuatmu percaya padaku bahwa aku tak akan pernah menyakiti mu dan akan berusaha untuk selalu membuatmu bahagia. " lirih faiq dalam hati.
Disisi lain Syaza masih terus merutuki dirinya sendiri karena menangis tak melihat tempat ditambah lagi aksi menangisnya itu diketahui oleh pria yang akhir akhir ini selalu datang secara tiba tiba dihadapannya.
••••
"Assalamualaikum umiiii sayang!! Putri umi yang cantik jelita udah pulang." seru putri sambil melenggang memasuki rumah yang kebetulan gak dikunci. Setelah memasuki ruang keluarga ia dikejutkan dengan keberadaan sang abang yang sedang berbaring disofa ruangan tersebut.
"Eh za kamu tahukan ini tu RUMAH bukan hutan jadi kamu jangan teriak teriak dong bikin kuping abang mu yang ganteng ini budek aja" sarkas sang abang sambil menatap tajam adek perempuan satu satunya itu.
"Iya maap deh kelepasan soalnya" ucap syaza sambil memperlihatkan senyumannya. "kakak kapan nyampenya? Pulng kok gak ngasi kabar dulu si sama syaza?" ucap Syaza dengan nada merajuknya.
"Coba deh lo cek hp kamu itu, udah berapa kali abang telvonin kamu tapi gak diangkat angkat, semalam juga ditelvon gak aktif, buang aja deh hp kamu kalau gak guna gitu."ucap Vano sambil beranjak meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya yang berada dilantai 2 rumahnya.
Sedangkan Syaza seketika menepuk keningnya saat melihat hp yang sejak tadi ia silent. Ada 22 panggilan tak terjawab dan 10 pesan yang semuanya berasal dari bang Vano.
"Bang Vano maafin syaza" teriak Syaza sambil berlari memasuki kamar bang Vano.
"Bang Syaza minta maaf ya, soalnya tadi syaza ikut kajian mingguan di mesjid dekat butik bareng sama kellin. Jadi Syaza silent hpnya karena takut ganggu terus syaza lupa liat hp karena selesai kajian syaza mampir ditaman dulu. Maaf ya syaza janji deh bakal nurutin apapun yang abang mau" ucap Syaza mencoba menjelaskan sambil memegangi lengan tangan abangnya."oke abang maafin tapi kamu harus nurutin semua yang abang mau" ucap Vano sambil memperlihatkan smirknya.
"Iya deh tapi jangan yang aneh aneh ya! " Syaza agak was was karena ia tahu sifat jahil Vano.
"Abang leper banget pas pulang tadi gak ada makanan karena umi lagi gak dirumah, jadi kamu harus beliin abang makanan, abang lagi pengen makan mie pangsit didekat simpang mesjid raya."
"umi kemana emangnya bang? "
"Jengukin sahabat abi yang sakit di luar kota jadi gak sempet masak"
"Abang gak usah makan pangsit dulu ya, biar adek masakin makanan laen aja ya? Soalnya ini udah jam 13:40 wib diluar panas banget bang" syaza berusaha membujuk abangnya itu, karena ia sedang malas keluar ditambah moodnya belum benar benar baik. Apalagi jika harus ketemu sama si cowok rese itu.
"Nggak mau masakan kamu gak enak, mending cepet deh kamu pergi karena abang udah laper banget "
Tanpa mengucapkan apa pun Syaza langsung melenggang pergi keluar kamar vano langsung pergi ke warung mie pangsit yang dimaksud abangnya menggunakan sepeda motor miliknya.
••••
"Mang mie pangsit 1 sama bakso 1 juga ya dibungkus" ucap Syaza kepada mang udin sang pemilik warung." Siap neng ditunggu dulu ya, mang udin bungkusin kaya biasa" ucap mqng udin yang kubalas dengan senyuman sambil menunggu dikursi kosong yang ada didekat situ.
"Aku boleh gak duduk disini? " ucap seseorang sambil duduk dikursi depan tempat duduk syaza. Syaza yang menyadari kehadiran seseorang didepannya pun mendongakkan kepalanya.
"Ngapain sih kamu disini? Kamu sengaja ya ngikutin aku terus? " ucap Syaza pada pria yng tak lain adalah faiq.
"Aku kebetulan aja kok lewat sini, terus lapar jd pengen makan. Lagian ini kan tempat umum jadi bebas donk siapa aja kalau mau kesini? "
"Tapikan gak harus duduk dimeja ini juga kan? Bilang aja kamu moduskan mau deket sama aku, ngaku aja deh kamu!. " ucap Syaza dengan pandangan menelisik kewajah Faiq.
"Disini semua meja penuh dan cuma meja kamu aja yang kosong, yaudah aku kesini. Jadi jangan geer deh kamu. " ucap faiq sambil memperlihatkan senyum manisnya yang membuat Syaza jadi malu karena menudih orang sembarangan.
"Oh iya kita belum sempat kenalan kan sebelumnya, perkenalkan aku Faiq. Dan kamu gak perlu memperlenalkan diri karena aku tahu nama kamu itu Syaza. " ucap faiq memecah keheningan.
"Aku gak mau tahu siapapun nama kam... ""Neng Syaza ini pesanannya udah selesai." ucap mang Udin membuat Syaza yang hendak marah pada faiq tertunda.
"Iya mang" ucap Syaza sambil terus merogoh saku roknya karena kebetulan ia sedang tak bawa tas dan syaza tipikal cewek yang gak hobi bawa dompet.
"Nih pake uang aku dulu, aku tahu kamu pasti lupa bawa uang kan? Dasar masih muda udah pikun. " ucap faiq sambil menyodorkan uang seratusan dengan senyum yang tertahan.
"Besok aku ganti, jadi jangan takut ya" ucap Syaza sambil menyambar uang yang disodorkan oleh faiq diatas meja kemudian dengan cepat berlalu dari hadapan faiq karena terlalu malu.
"Wah berarti besok kita harus ketemu lagi dong, ditunggu ya nonaaaa! " Faiq terus menggoda Syaza. Sedangkam Syaza hanya memutar bola mata malas.
••••
Syaza langsung menyusun pangsit pesanan abangnya diatas meja. Kemudian memanggil sang abang agar turun "Abaaaang turun mie nya udah siap! "
"Wah harum banget mie pangsitnya sampai buat perut abang mu ini meronta ingin diisi, kamu sih lama banget belinya " ucap vano
" Abang tahu gak tadi warungnya mang udin rame banget, terus sialnya Syaza lupa bawa uang. Untung ada orang yang pinjemin uang, syaza malu banget bang" adu syaza dengan wajah sendu.
"Lagian kamu pake lupa segala, masih muda juga udah pikun. " Syaza hanya mencebik bibirnya sambil memutar bola malas. Kemudian melanjutkan makan tanpa bersuara.
..........................................................................................
Maaf ya kalau ada typo, dan kekurangan lainnya. Baru belajar.
Semoga suka ya!!!
1072 kata
Salam pemimpin
PenulisMutiara_ID
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart
Romance" Aku bukan tak menerima takdir, hanya saja aku0 belum siap untuk membuka hati kepada orang baru. Mungkin benar jika didunia ini laki laki tidak sama, namun masih ada keraguan didalam hatiku untuk menerima mu. Bukan aku meragukanmu tapi lebih t...