.
.
.
Demi apapun, Win sebenarnya malas dengan pembagian jadwal jaga UKS semester ini. Ia mendapat giliran hari Rabu, yang berarti harus selalu siap sedia kapanpun ada yang butuh pertolongan, bahkan di saat mata pelajaran favoritnya, Geografi.
Ya... contohnya saat ini, tiba-tiba ada panggilan dari guru BK, katanya ada yang butuh pertolongan. Halah, palingan bocah olahraga, jatuh, butuh plester.
Walau berat, Win melangkah juga ke UKS. Mukanya ditekuk, mirip lembaran ulangan bernilai 40.
Sampai UKS, tanpa tengak-tengok, ia langsung membuka lemari berisi obat dan P3K. "Butuh obat apa?"
"Nggak tau, betadine kali ya..." jawab suara di belakangnya.
Kan betul...
Win balik badan, mendapati seseorang sedang duduk di ranjang tua UKS. Ia baru melihat cowok itu. apalagi... seragam olahraga yang dipakai bukan seragam sekolah ini.
"Lu anak mana? Main masuk UKS sekolah orang."
"Gue anak pindahan, baru banget masuk sini." Jawab cowok itu. Tenang.
Mata Win memicing curiga "Yakin? Bukan mau nerobos masuk, malah jatuh pas manjat pagar?"
"Kan tadi yang manggil lu guru BK, ya masa gue bisa boong." Cowok itu menghela napas "Jadi ngasih obat nggak?"
"Oh iya." Win baru sadar. Ia melihat lutut cowok itu berdarah, keduanya. Mengorek isi lemari, ia mendapat betadine, kassa dan plester.
"Lu yang ngobatin kan?" cowok itu mendongak, menatap Win yang berdiri di depannya.
Entah kenapa, tersentak mendengar ucapan itu "Obati sendiri lah... Udah gede juga."
Win menaruh begitu saja barang-barang tadi di samping si pasien. Ia beranjak keluar, tanpa menyelesaikan tugasnya. Padahal, biasanya itu tugas anggota PMR. Tapi ia sempat menoleh, melihat nama di punggung kaos olahraga cowok tadi 'Bright'
"Kenapa gue kesel ya..." gumamnya berjalan ke kelas.
.
.
.
End
.
.
.
Please, don't expect anything from this book.
Hanya pikiran numpang lewat karena mereka gemas.
bisa lanjut ato emang udah kelar sini aja. bisa nyambung ato random banget
