♡~morosis~♡
Grania Cassandra sangat pantas untuk menyandang predikat sebagai orang ter-bucin di SMA Taruna. Sepertinya otaknya sudah terkontaminasi dengan satu nama yang selalu ada di kepalanya yaitu, Galvano David Argyle yang mampu membuat Cassandra jatuh cinta semakin dalam hanya dengan melihat wajahnya.Padahal sudah sering kali ia menerima kenyataan pahit bahwa seorang Galvano telah memiliki kekasih, tapi Cassandra tak pernah peduli akan hal itu, ia terus mengharapkan Galvano. Di setiap harinya, setiap waktu pagi dan malam, tak ada hentinya Cassandra memikirkan bagaimana menjadikan Galvano miliknya.
Entah sampai kapan Cassandra akan memikirkan hal itu dan mengharapkannya tanpa ada perjuangan, padahal dirinya sudah mendapatkan ID Line milik Galvano beberapa hari lalu, berkat meminta yang sebenarnya memaksa temannya yang memang adalah teman Galvano, namanya Calvin.
Calvin adalah teman sekelas Cassandra yang cukup dekat dengan Galvano karena berada dalam satu circle pertemanan. Meski kata orang lain Calvin itu dingin dan terkesan cuek, namun aslinya Calvin sangat baik kepada Cassandra, dia selalu membantu dan berusaha mendekatkan atau sekedar mengenalkan Cassandra kepada Galvano.
Usahanya berhasil untuk memperkenalkan Cassandra kepada Galvano, tapi itu saja tak cukup bagi Cassandra untuk mendapatkan Galvano.
Cassandra selalu meminta bantuan Calvin untuk menyampaikan kata-kata, barang atau makanan darinya kepada Galvano, dan itu belum cukup juga.
Segala upaya sudah dikerahkan oleh Cassandra demi Galvano melihatnya, tapi hasilnya masih nihil karena Galvano dikenal sebagai lelaki yang setia kepada pasangannya.
“Caaaaa, Cacaaaa!!!” teriak seseorang menyadarkan lamunan Cassandra tentang Galvano.
Cassandra mengerjap matanya, lalu menatap seseorang yang kini sedang terengah-engah karena berlari untuk mencapai tempat Cassandra.
“Kak Vano! Cepetan!!!” teriaknya.
Mendengar nama Galvano, Cassandra ikut panik juga dan langsung bangkit dari duduknya, tak peduli dengan kelanjutan ucapan temannya ini, ia langsung berlari mengikuti temannya yang sudah terlebih dahulu berjalan.
Baru sampai lorong lantai satu, suara ricuh terdengar begitu keras, sampai membuat Cassandra sedikit kaget dan juga bingung.
“Ra, sebenernya ada apa sih?” tanya Cassandra akhirnya. Mereka berhenti di tangga lantai satu.
“Kak Vano, berantem sama kak Satria,” jelas Adara, teman sebangku Cassandra.
Mendengar itu, Cassandra langsung lari untuk melihat apakah yang diucapkan temannya benar atau tidak, tanpa peduli dengan kerumunan orang yang melingkari mereka, Cassandra tetap kekeuh untuk masuk ke dalam kerumunan siswa-siswi di sini yang menonton pertengkaran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morosis
Fanfiction❝ Am I too stupid to loving you? ❞ - Melokal Series Book One of Six 00L NCT Version -