♡~morosis~♡
Sudah seminggu sejak kejadian Satria dan Galvano bertengkar. Galvano tak terlihat bersama Yeessa bahkan kabarnya Galvano tak memberi kejelasan tentang hubungan mereka. Seakan malas membahasanya, Galvano selalu menghindar jikalau ada Yeessa di hadapannya.
Galvano masih menimang-nimang keputusan selama ini, padahal Jevan sudah sangat geram dengan semua ini.
Jevan pernah bilang, "Putus, putus aja. Nyesel juga paling bentaran, lagian apasih yang harus lo sesali saat putus sama cewek kaya gitu?"
Tapi, Galvano tak mendengar ucapan Jevan dan masih memilih keputusan yang terbaik untuknya, padahal jika dilihat dari sisi manapun, posisi Galvano adalah sebagai orang yang salah.
Hari ini, mungkin waktu yang tepat untuk dirinya. Selama seminggu selalu menghindar dan mengurung diri di kamarnya hanya untuk menenangkan pikiran dan hatinya, agar mendapatkan keputusan yang benar.
Galvano sudah mendapatkan jawabannya. Hari ini ia akan menemui Yeessa di kelasnya, tak peduli jika ada guru sekalipun. Karena jika semakin diundur, semakin lama juga Galvano tersiksa dalam hubungan ini.
Dengan langkah pasti ia berjalan menuju kelas Yeessa yang terhalang dua kelas setelah kelasnya.
Ia melihat di jendela, murid-murid sedang duduk dengan rapi di tempatnya masing-masing menandakan ada guru yang sedang mengajar di sana. Tapi, itu tak mengucilkan tekad Galvano untuk menemui Yeessa.
Buktinya ia sekarang sedang mengetuk pintu dan membukanya.
"Permisi, maaf Bu, Yeessa ada?" tanya Galvano.
Guru yang sedang mengajar untung saja adalah guru yang dekat dengan Galvano, Bu Hanum, dia sedang duduk pun tersenyum lalu memanggilkan Yeessa dan dipersilakan untuk keluar menemui Galvano.
Galvano tersenyum saat Yeessa sudah ada di luar, bukan tersenyum kepada Yeessa, tapi kepada Bu Hanum karena telah mengizinkannya untuk membawa Yeessa.
"Terima kasih, Bu. Sebentar ya," ucap Galvano seraya menutup pintu kelas Yeessa kembali.
Yeessa tersenyum saat Galvano sudah memandangnya. Bahagia sekali, setelah satu minggu diabaikannya dan dianggap tak ada, akhirnya sekarang Galvano menemui Yeessa.
“Vano aku—”
"Gak usah seneng dulu," ucap Galvano memotong ucapan Yeessa, lalu menariknya menjauh dari kelasnya.
Galvano melihat Yeessa yang masih dengan raut wajah senang, padahal Galvano sudah tak ingin melihatnya kembali.
"Sa," panggil Galvano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morosis
Fanfiction❝ Am I too stupid to loving you? ❞ - Melokal Series Book One of Six 00L NCT Version -