♡~morosis~♡
Galvano berjalan meninggalkan dua orang perempuan yang tadi membantunya untuk sampai ke UKS.
Sebenarnya, Galvano tak butuh pergi ke UKS, ia hanya butuh tenang dan tidak bertemu dengan perempuan yang membuat terjerat masalah.
Sepertinya satu laki-laki saja tidak cukup baginya untuk memenuhi kebutuhan perhatiannya, hingga ia meminta kepada laki-laki lain untuk hal itu.
Padahal jika dipikir-pikir, Galvano tak pernah membiarkan kekasihnya sendirian, selalu ada perhatian lebih untuknya yang selalu Galvano persiapkan.
Tapi kenapa kekasihnya tak pernah menganggap itu sebagai hal yang ada dan selalu ada.
Galvano menghela napasnya dan mengacak-acak rambutnya frustasi. Pikirannya sekarang kacau karena permepuan yang ia cintai bermain di belakangnya dengan teman baiknya.
Satria, dia adalah teman MPLS Galvano, mereka sangat dekat namun sekarang mungkin mereka akan berjauhan karena masalah ini.
Tadi saat istirahat pertama, Satria tiba-tiba datang ke kelas Galvano, entah ada apa tapi Satria langsung membawa Galvano ke luar dengan tatapan marah.
Galvano yang tak tahu apa-apa, mengikutinya seraya terus bertanya kenapa. Tapi, yang ia terima bukanlah sebuah jawaban melainkan sebuah pukulan keras dari temannya itu.
Galvano bingung dan ia hanya menyentuh bekas lukanya, lalu menatap Satria yang kini sudah menggebu-gebu.
Setelah itu, Galvano baru tahu alasan dibalik pukulan itu, karena perempuannya adalah milik orang lain, bukan milik dia seutuhnya.
“AAAA! SIALAN!” teriaknya frustasi seraya menendang tempat sampah yang ada di depannya.
Beruntung saja tempat sampah itu tidak ada isinya, jika ada Galvano harus menyomotnya dan memasukkan kembali sampah itu.
“Kok bisa gue gak sadar!? Gue selingkuhannya anjing!” ucapnya seraya mengacak-acak rambutnya.
“Vano bulol, tau ah,” lanjutnya lagi kini menendang tempat sampah yang masih tergeletak di depannya.
Tempat sampah itu menggelinding ke depan dan berhenti saat ada sepasang sepatu di hadapannya. Galvano melihat sepatu itu lalu melanjutkan dengan melihat siapa pemilik sepatu itu.
Perempuan itu mematung saat ada tempat sampah di depannya. Dengan kedua tangan yang dikepal di depan roknya, ia menunduk.
“EH, sorry,” ucap Galvano seraya mengambil tempat sampah itu dan menyimpannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morosis
Fanfiction❝ Am I too stupid to loving you? ❞ - Melokal Series Book One of Six 00L NCT Version -