-02

22 4 27
                                    

Masih di kantin.

Aku menikmati siomay yang aku pesan tadi. Aku makan siomay saja, soalnya tadi pagi aku udah sarapan di rumah.

Beda lagi kalo Ryujin. Banyak banget porsi makannya. Dia pesen Bakso, pentol goreng, cilok, juga siomay. Dan semua makanan itu udah ludes, masuk kedalam perutnya.

"Perut lo kuat amat nampung banyak makanan."Celetuk ku.

"Tau nih, laper banget gue."Jawab Ryujin.

Tidak ku sahut lagi, aku langsung melanjutkan kegiatan makanku. Sampai tiba tiba ada suara orang menyapa,

"Hai."Aku noleh ke belakang, karena sumber suaranya dari belakang ku.

"Nah ini dia kembaran gue baru dateng, Sini sini duduk."Sambut Ryujin sambil mempersilahkan Minju untuk duduk.

"Hehe iya iya."Minju pun duduk di sebelahku.

Aku mencibir,"Kembaran pala lo."

"Dih, syirique."

Dia -minju-adalah salah satu temanku selain Ryujin. Kami temanan sejak kelas satu. Kita apa apa bareng mulu, misalnya kek kerkom, kita selalu sekelompok.

Aku dan Ryujin sangat beruntung jika ada minju di kelompok. Of course! Di antara kami ber tiga, cuman Minju yang pinter. Bukannya aku dan Ryujin memanfaatkan kepintaran Minju, tapi gimana ya?? Ah pokoknya gitu lah.

Aku lumayan pinter sih, tapi aku itu anaknya malesan. Jadi ya gitu, tapi minju sama sekali nggak keberatan kok. Katanya, dia malah dengan senang hati untuk ngerjainnya.

"Dari mana lo?"Tanya Ryujin pada Minju. iyala ke Minju masa ke aku?

"Biasa, ruang guru. Eh, ruang guru asli loh ya, bukan aplikasi."Jawab minju, aku sama Ryujin ngakak.

"Bisa aja lo wkwkwk."kata ku sambil tertawa.

"Ngapain?"Tanya Ryujin lagi.

"Ngapain lagi kalo bukan di suruh ikut olimpiade."Bukan Minju yang jawab, tapi aku. Minju ini langganan ikut olimpiade, maklum lah anak pinter.

"Iya. Aduh, Gue males sebernarnya. Pusing banget mikirin materinya,banyaaak."Keluh Minju.

"Kenapa nggak tolak aja?"Saran ku.

"Gabisa, Soalnya yang di ambil satu orang dalam satu angkatan. Nah kebetulan.... Bukannya sombong nih ya, Nilai gue paling tinggi di angkatan kita, jadi gue deh yang di ambil. Mau nolak ya nggak enak."Jelas Minju, mukanya rada murung.

Aku menepuk pundak Minju, "Sabar ye, cobaan anak pinter." Minju ngangguk.

"Geh, lo pesan dulu sana."kata Ryujin. Minju ngangguk lagi, dan bangkit untuk memesan makanan.

Tak butuh waktu lama, Minju kembali dengan membawa nampan berisi semangkuk Bakso juga es teh.

Pas udah duduk, dia langsung makan makanannya. Laper banget keknya.

Saat sedang menikmati makanan masing masing. Ntah kenapa keadaan kantin tiba tiba menjadi sunyi. Dan aku sedikit mendengar sesuatu.

"Aku betulan nggak sengaja kak."

"hilih alasan. Sengaja kan lo, numpahin es ke sepatu temen gue."

"Ya allah kak, suer."

"Ga usah bacot lo, bersihin nih sepatu gue."

SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang