Chapter 4

556 51 2
                                    

Kim Taehyung?

Siapa yang tidak mengenal pria kaya nan tampan, semua gadis akan memujanya bila melihatnya, semua orang akan mengatakan, bahwa anak kedua dari keluarga besar Kim dibesarkan dengan baik oleh Presdir Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang tidak mengenal pria kaya nan tampan, semua gadis akan memujanya bila melihatnya, semua orang akan mengatakan, bahwa anak kedua dari keluarga besar Kim dibesarkan dengan baik oleh Presdir Kim.
Walaupun tidak mudah menjalankan sebagai anak dari keluarga besar Kim, dengan berbagai banyak pujian, rayuan, serta media yang memberitakan keluarga besarnya itu, tapi Kim Taehyung mempunyai masa kelam nya. Ya, anak yang dibanggakan sang ayah punya masa kelam yang menyakitkan. Bagaimana tidak, Kim Taehyung adalah anak kedua dari Presdir Kim, tapi taukah bahwa ibu dari taehyung berasal dari rakyat jelata, bagaimana dengan anak pertama Presdir Kim?
Anak pertama Presdir Kim berasal dari Nyonya Keluarga besar terkenal yang dulu menjadi Model utama koran Politik dan Sosial di Korea Selatan.
Saat kecil anak pertama Kim, begitu menjadi sorot kamera dimana-mana, sedangkan taehyung seperti anak gembel yang serasa dipungut dijalanan.
Sang Ibu, merasa bahwa Tae dan dirinya tidak pantas berada di Rumah bagai Istana Pemilik Keluarga Besar Kim.

"Ibu?"
"Iya sayang?"
"Kita mau kemana? Ibu bilang kalo ini rumah kita sekarang? Tae juga udah mau sekolah?"
"Kita pindah ya sayang, ayah bilang kalau kita tinggal disini, rumah sebesar ini ngga mungkin kita tempatin, karena.... Ibu ngga sanggup bersihin hihihi"
"Kan ada pak Choi? Jadi ibu tidak perlu bersih-bersih"
"Hehehe.... Ibu ngga mungkin selalu minta bantuan pak Choi kan sayang?"

Taehyung yang masih beranjak 6 tahun bersama ibunya, kini meninggalkan rumah bak istana, tanpa melihat sang ayah ataupun berpamitan.
"Ibu, kita mau kemana?"
....................
"Ibu? Tae ngga mau pergi huaaaa...."
....................
"Kita mau kemana ibu?"
Tae kecil terus berteriak dan menangis didalam mobil, sang ibu juga tak kunjung menjawab setiap pertanyaan yang Tae lontarkan.

Tak kala, sang ibu tengah menangis juga didalam kediamannya, tapi tae kecil dapat melihat tetesan air mata sang ibu, jatuh tanpa henti.

"Huaaa... Hiks... Hikss.... Ibu jangan menangis, tae nakal ya bu? Tae minta maaf ya sama ibu, tapi ibu jangan nangis....."

Mobilpun tiba-tiba berhenti dipinggir jalan, tanpa sadar hujan tengah mengguyur seluruh jalanan yang sepi nan gelap, kaca mobilpun dapat dilihat bahwa hujannya sangat deras.

"Hiks.... Hikss..... "

Walaupun terdengar jelas hujan deras, tapi ia bisa mendengar sang ibu menangis dengan isakan, ini membuat tae semakin menyadari, bahwa ibunya tengah disakiti, dengan seumuran tae, tae hanya terdiam melihat sang ibu sudah membasahi pipinya, dengan matanya yang telah memerah yang terus menahan dadanya yang sakit.

Memang sebelumnya, tae melihat di ruang tengah, bahwa seluruh keluarga tengah berkumpul termasuk ayah dan ibunya, dan ia juga melihat Nyonya serta anaknya berada disana dengan duduk disofa empuk nan berkulit emas, tapi Pak Choi menyuruh Tae dan anak pertama ayahnya untuk keluar dan menunggu didekat tangga.

"Kamu Tae ya?"
Tae kecil hanya mengangguk, iya, ia baru pertama kali melihat sang kakak.
"Kenalin, aku Kim Seokjin, berarti aku hyungmu ya?"
Tae hanya diam, karena dia sungguh tak mengerti, mengapa dia bisa punya kakak, padahal dia anak pertama dari ibunya.
"Ayo, panggil aku hyung"
..................................
"Kenapa diam, ayo, aku kan hyungmu sekarang, kalo kata Nona Shin, kalo aku punya dongsaeng, aku harus jaga dongsaengku dengan baik"
"Hyung?"
"Nah, begitu lebih baik. Mau bermain? Ayo kita main petak umpet? Kamu tau permainan bagaimana?"
Tae kecil hanya menggeleng karena tidak tau bagaimana bermain, karena ia hanya bisa melihat dan membantu ibunya memasak, karena tae kecil memang tidak punya teman selama ia tinggal di desanya.
"Baiklah, akan aku ajarkan, ayo sini, kita main di taman aja ya, biar enak sembunyinya"

Pada hari itu pun mereka bermain hingga menjelang sore, tapi pak Choi menemui tae kecil untuk segera memakai jaketnya, dan pergi menuju mobil pak Choi.
Tak lama ia menunggu, ia melihat sang ibu membawa koper dan barang lainnya, serta masuk kemobil, dan mengendarai langsung, sedangkan tae duduk dibelakang. Tapi ia tak melihat ayah maupun keluarga lainnya yang ia lihat di ruang tengah tadi untuk melihat mereka, hingga akhirnya tae hanya dapat melihat rumah bak istana itu semakin jauh dari penglihatannya.

 Tapi ia tak melihat ayah maupun keluarga lainnya yang ia lihat di ruang tengah tadi untuk melihat mereka, hingga akhirnya tae hanya dapat melihat rumah bak istana itu semakin jauh dari penglihatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gemes bet ya liat mereka masih ucul-ucul 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemes bet ya liat mereka masih ucul-ucul 😘

Gemes bet ya liat mereka masih ucul-ucul 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Presdir KIM

💜💜💜💜💜💜
Aghu muncul lagi ceunah...
Hehehe
Aku janjiin ceritain story nya tae yah, masih ada kelanjutannya mohon ditunggu ya 🙇🏻‍♀️
Aku sendiri kadang telat update karena sibuk kerja lembur bagai khuda hehehe....
Thank you udah mau nungguin, mau baca, mau vote uwu uwu aku
Jangan lupa ya vote, follow dan lain-lain, biar aku semangat buat ceritanya muehehehe
Love you 😍

You Are My LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang