Chapter 11

343 47 10
                                    

Hari-hari ku kini dalam ambang batas kebaikan, kadang aku pikir hidup yang menyedihkan seperti ini tak dapat aku lakukan lagi. Ingin rasanya mati saja.

Oksigen yang indah, angin yang lembut. Ingin sekali memberikan sedikit kebahagiaan disekitarnya. Tapi kenapa tidak bisa. Karpet yang lembut. Harum bunga diruangan penyimpanan toko. Harum sekali.

Berjalan dikoridor, menghadap kedepan dan melangkah. Berat rasanya tinggal dengan masalalu. Ingin segera pergi dan berjauh. Dan ingin terlahir kembali.
"Yerin?"

Ya.... kini aku hidup tanpa ketakutan lagi. Berjalan kearah kamar mandi, dan segera tidur.

"YERIN, OPEN YOUR DOOR HONEY, what is going on? (Yerin, buka pintumu sayang, apa yang terjadi?)"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YERIN, OPEN YOUR DOOR HONEY, what is going on? (Yerin, buka pintumu sayang, apa yang terjadi?)"

Aku tak menyangka, akan melangkah sejauh ini. Apa perlu aku melakukan lebih dari ini?
Iya, benar.... setidaknya aku merasa bebas bukan?

"YERIN? ARE YOU LISTENING ME? DON'T STUPID (yerin? Apa kau mendengarku? Jangan bodoh)"

Aku memang wanita bodoh hiksss....
Untuk apa aku hidup.....

DDDAAARRRR
Pintu kamar mandipun terbuka, dan Nyonya Warnd dapat melihat yerin sudah tenggelam di bak mandi. Dan segera berlari mengangkat yerin
"Yerrriiinnn...."

Tiit... tiit... tiit....
Aku dapat mendengar suara pemanas ruangan dari bilik kiri. Membuka mataku perlahan. Apa aku sudah di surga? Tidak? Ini lebih mirip ruangan rumah sakit
"Asshhh..... "
Apa tangan ku di infus? Tapi kenapa?

Yerin mengingat kembali kejadian yang terakhir dia ingat, bahwasanya ia sedang ingin bunuh diri di dalam kamar mandi, sial. Harusnya dia terjun saja dari atap gedung toko.
"Heh! Aku masih hidup rupanya, kau sedang beruntung. Lain kali aku coba langsung menusuk perut ku dengan pisau dapur kalau begitu"

Nyonya Warnd dapat melihat yerin dibalik kaca jendela rumah sakit, dan melihat yerin tengah berbicara sendiri sambil menundukkan kepalanya.

"Yerin? Are you alright? What happen honey, it's not you, you know that? What happen? Plis tell me, dont do this anymore....pliss.. hikss..... (yerin? Apa kau baik-baik saja? Ada apa sayang, itu bukan dirimu, kau tau? Ada apa? Tolong katakan padaku, jangan lakukan itu lagi.... tolong.... hiks)"

Yerin dapat melihat Nyonya Warnd menangis sambil memegang telapak tangan yerin yang sedang diinfus, yerin tak bisa berkata-kata. Dia pun tak bisa bilang tentang masalahnya yang akhir-akhir ini mengganggunya, hingga tidak bisa tidur, makan bahkan tersenyum.
Nyonya Warnd dapat melihat air mata Yerin turun ke pipinya.
"Plis.... yerin, what's going on?"

Maafkan aku Nyonya Warnd aku tak bisa mengatakan apapun padamu hiks......

💛💛💛💛💛💛

Tanganku terus mengepal setiap apa saja yang kupegang, semua elektronik aku banting, aku tak dapat menahan semua emosiku ini. Berhari-hari berturut-turut memarahi bawahanku, pegawai ku, semuanya. Tapi kenapa kemarahan ini masih tak terkendali?
"Aiiissshhh.... DASAR NGGA GUNA JADI SEKRETARIS? KAMU BISA KERJA TIDAK HAH? GAJIMU KAMU MAKAN BUAT MEMAKAN DAGING BUSUK? DASAR TIDAK BISA KERJA"

"I'am sorry sir.... i... i can fix that..... (maafkan aku tuan.... aku.... aku akan perbaiki itu)"

"Tak perlu.... aku pecat kamu sekarang, bereskan semua berkas2 dimejamu sekarang"

"No sir.... no sir... i have wife and child to life.... plis don't this for me (tidak tuan..... tidak tuan.... aku punya istri dan anak untuk hidup.... tolong jangan lakukan ini padaku)"

"Istri? Anak? Cih?..... aku tak peduli"

Sekretaris Jhon pun segera pergi dan bergegas ke mejanya, untuk membawa berkas2 nya. Dan meninggalkan tempat duduknya tersebut selama 1 tahun lamanya.

"Mr. Jhon, don't go"
"No ma'am, i've been fired"

Ada apa ini, semarahnya tuan tae, tak pernah semarah ini? Apa yang dipikirkan tuan tae sekarang.

Tok tok tok

"Masuk" ujar tae tengah mengotak ngatik handphone nya tak jelas arah kemana ia mau pergi.

"Tuan tae, saya ingin bicara dengan anda tuan, sebentar saja" benar Bibi Song tengah masuk ke ruangan kerja tae yang dipenuhi dengan balutan hawa gelap.

"Tuan tae, saya ingin bicara dengan anda tuan, sebentar saja" benar Bibi Song tengah masuk ke ruangan kerja tae yang dipenuhi dengan balutan hawa gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmmm mampus dah, kalo gue jadi bibi song auto kejang2 pingsan... oke skip lanjut cus

"Ada apa dengan sikap tuan hari-hari ini? Tuan begitu sering marah, dan sering membanting barang-barang, ceritalah tuan Tae"

"Aku kan memang sering begini bibi"

"Tapi tuan Tae tak seperti ini walaupun sedang marah, maaf tuan kalau saya begitu lancang, tapi apakah karna malam saat tuan tae...."

"Cukup bibi, aku bahkan tak mengingat hal itu lagi, yang sangat tidak penting untuk ku ingat"

"Maaf tuan tapi.... "

"Bukankah hari ini ada rapat? Cepat atur makan siangku bi, aku butuh laporan secepatnya"

"Baik tuan"
Bibi song segera meninggalkan dan menutup rapat pintu kerja Tuan kecilnya itu, dan segera menyiapkan makan siang.

Heh? Tidak mungkin, mengingatnya? Aku bahkan bisa mengingat detilnya. Haiisshhh...

💜💜💜💜💜💜💜💜
I'am back...
Maaf ya aku jarang on alias telat update 😭, maaf sekali kepada readers.... aku cuma mau bilang terima kasih atas antusias kalian mendalami cerita dari aku... 🙇‍♀️🙇‍♀️
Happy read 🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang