6.

33 4 1
                                    


"Kook, jangan begitu jalanmu. Seperti habis diperkosa saja!"

Licin memang mulut Seokjin. Jungkook hanya tertawa miris untuk menanggapi. Lagipula tidak sepenuhnya salah perkataan temannya itu.

Jungkook sedang bersiap untuk berpindah kelas sedangkan Seokjin bersiap untuk membolos. Ingat. Seokjin harus bersiap untuk pesta ulang tahunnya nanti malam. Jadi Jungkook dengan berat hati di titipi absen oleh si bahu lebar tersebut.

"Jangan lupa ya! Nanti malam! Awas kau tiba tiba tidak datang!" Jungkook hampir saja melempar bangku pada kawannya itu karena terlalu banyak bicara. Pasalnya sudah keseribu kali untuk hari ini Seokjin mengingatkan Jungkook untuk datang ke pestanya.

Kan jadi kesal si kelinci manis itu.

Kini Jungkook sudah sampai di kelas yang masih sepi. Padahal sudah hampir setengah jam berlalu sejak jam seharusnya kelas dimulai.

Merasa janggal, Jungkook mengecek ponselnya dan menemukan pesan yang dikirim melalui grup kelas. Pesan yang mengabarkan kalau kelas ditunda karena sang dosen memiliki kepentingan mendadak.

Jungkook ingin mengumpat saja rasanya. Kalau tahu begitu dia sudah ikut dengan Seokjin setidaknya bantu bantu sedikit untuk persiapan pesta.

Ngomong ngomong soal ulang tahun Jungkook jadi ingat untuk membeli kado. Tadi pagi sebelum berangkat kuliah Taehyung meminjaminya black-card sebagai tanda rasa bersalahnya sudah membuat lubangnya lecet atas permainan pan- ah stop! Apa yang ia pikirkan!?

Jungkook melangkah cepat keluar kelas sambil mengipasi wajahnya sendiri yang terasa panas mengingat kejadian semalam. Dasar mesum! Jungkook merutuki dirinya sendiri.

Si manis memutuskan naik bus untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Sesampainya di bus stop sebuah range rover hitam mendadak berhenti di hadapannya.

Jungkook merasa kenal dengan mobil itu.

Sang pemilik menurunkan kaca mobil. Tersenyum sipit pada Jungkook, "Butuh tumpangan?"

"Hyung!"

Sejak kejadian kemarin Jungkook jadi memanggil Jimin dengan sebutan 'hyung'. Dirinya sudah bagaikan anjing yang menunjukkan kesetiaan pada majikan barunya. Itu juga yang ad adipikiran Jimin sekarang. Membuatnya merada begitu gemas dengan sikap Jungkook.

Mereka berdua berakhir pada daerah pertokoan sekitaran pusat kota untuk sekedar membeli kado bagi yang berulang tahun. Jungkook tidak hanya membeli kado untuk Seokjin, tapi juga beberapa pasang sepatu baru untuk dirinya sendiri.

Kapan lagi bisa belanja begini?

Setelah belanja, jimin memaksa Jungkook untuk langsung saja pergi ke tempat Seokjin bersama. Lagipula barang bawaanya lumayan banyak. Ia bisa menyimpan sepatu sepatunya di mobil Jimin terlebih dahulu jadi malamnya Jimin punya alasan untuk mengantar Jungkook pulang.

Jugnkook tidak menolak. Toh dia juga diuntungkan disini.



--



Jimin dan Jungkook membatu ditempat. Sama sama menganga mendapati pesta seperti apa yang Seokjin rencanakan untuk dirinya.

"Ini pesta ulang tahun atau klub malam dasar gila!" Itu Jimin yang menumpahkan isi pikirannya —yang juga isi pikiran Jungkook.

Jimin melangkah duluan untuk masuk ke dalam rumah Seokjin. Jungkook masih mengobservasi apa tempat ini benar rumah Seokjin. tidak disangka. Dalam pikirannya pesta Seokjin akan bertema istana boneka dengan aksen dimana mana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SMILE [VKOOK]Where stories live. Discover now