Izinkan gue masuk ke hati lo, ra
Alan Candra Zaleo
🌸🌸
"hah?gue?jangan ngaco deh"Sakura menepis tangan Alan
"gue nggak ngaco"jawab Alan
"tapi dulu gue nggak pernah datang kesini, ini baru pertama kalinya"Sakura melihat sekitar
"Ra, kalung yang sekarang lo pakai sama persis dengan kalung gadis itu"Alan menunjuk kalung yang ada di leher Sakura
"bisa jadi orang lain juga punya"
"lo yakin gitu ra?lo tau kan kalung kayak gitu cuman sedikit di dunia"Alan membuat Sakura mengangguk
"saat pertama kali kita ketemu, di kantin sekolah. Gue lihat lo pakai kalung yang sama, tapi gue belum tau nama lo. Setelah itu gue ketemu lo lagi saat mobil lo mogok di jalan, gue baru tau kalo nama lo, Sakura"jelas Alan
"lo jangan bercanda"
"gue nggak bercanda ra"ucap Alan sendu
"ya kalo emang gadis kecil itu gue terus lo mau apa?"tanya Sakura
"izinkan gue masuk ke hati lo, ra"Alan menatap Sakura
"Alan udah gue bilang nggak bisa"Sakura menunduk
"kasih gue kesempatan, gue bakal hilangin trauma lo"Alan memegang tangan Sakura
"gak gampang lan"
"gue tau gak gampang, tapi itu bisa gampang kalo lo ada niat untuk hilangin trauma lo"jelas Alan
"gimana?"
"nggh.."tanya Sakura
"ra.."
"ya, gue bakal coba"Sakura tersenyum kepada Alan
*********
Sakura memakan camilan dengan rakus, malam ini dia tidak tenang. Apa yang harus dilakukan saat bertemu Alan, itu yang dipikirkan.
"tadi gue ngapain sih, seharusnya gue gak setuju"keluh Sakura
"mau di taruh mana muka gue kalo ketemu Alan"
"pasti dia makin gr"
"tau ah!"teriak Sakura
Alan is coming
"baru aja gue omongin"Sakura menekan tombol hijau
"halo?"
"ra besok lo gue jemput ya"
"gak usah lan"
"besok gue ke rumah lo, udah ya met bobo"
tutt
"ngeselin nih orang"keluh Sakura melempar ponselnya lalu keluar kamar
"papa kapan pulang?"Sakura melihat papanya yang duduk di ruang keluarga
"5 menit yang lalu"jawab Hiro
"sayang kamu sudah makan malam?"tanya Sarah
"sudah ma tadi"Sakura mengangguk
"gimana sekolah kamu?"tanya Hiro sambil sibuk dengan laptopnya
"baik pa"
"masih yang terbaik kan?"Hiro menatap Sakura
"iya"
"kalo nilai kamu turun sedikit saja, papa akan hukum kamu"tutur Hiro kemudian Sakura hanya diam
"pa jangan terlalu mengekang Sakura"saut Sarah
"kalo nggak gini, mama mau dia jadi anak yang gak sukses?"Hiro menatap Sarah
"papa harus percaya sama Sakura, anak kita kan udah terlahir pintar"Sarah berusaha mencairkan suasana
"kamu balik ke kamar, belajar yang giat"Hiro menyuruh Sakura pergi
"iya pa"Sakura meninggalkan mama dan papanya
"pa jangan terlalu keras sama Sakura, kasihan dia pa"ucap Sarah sambil memegang pundak Hiro
"mama kan tau papa seperti ini juga demi kebaikan Sakura"jawab Hiro
"ya tapi nggak harus begitu pa"
"sudah lah ma, kalo sampai nilai Sakura menurun semester ini papa akan pindahin dia ke sekolah papa saat SMA dulu"ucap Hiro
"astaga pa, Jepang kan jauh"Sarah mulai lirih
"mangkanya kasih tau anak kamu, jangan sampai nilainya turun satu pun"Hiro mematikan laptopnya dan pergi ke kamar, Sarah hanya bisa diam
Sakura melihat foto polaroid yang terpasang di dinding kamarnya. Foto keluarga yang lengkap, terlihat harmonis, sayangnya itu sudah 4 tahun yang lalu. Papa dan mamanya berubah 360 derajat, mereka sibuk bergulat di bidang bisnis, tidak pernah memiliki family time. Abang dan adiknya tidak ada disisi Sakura. Sakura hanya bisa pasrah dengan kehidupannya saat ini, dia berharap keluarganya bisa seperti dulu.
"kapan kita bisa kumpul kayak dulu?"batin Sakura
"abang dan adik juga gak ada disisi Sakura, Sakura kangen..Sakura gak mau begini terus, dikekang sama papa, papa dan mama gak pernah luangkan waktu buat Sakura, tapi Sakura sadar, bukan Sakura saja yang seperti ini..abang dan adik juga dikekang sama papa"air mata Sakura jatuh membasahi pipinya tanpa izin.
🌸🌸🌸
Jangan lupa tekan tombol bintang dan komen sebanyak air mata Sakura!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura
RomanceUp setiap hari Senin ya :) "Aku benci dengan laki - laki. Tapi bukan berarti aku lesbi, setiap hari bagiku membosankan. Belajar dan mencari prestasi, itulah kegiatan yang membunuhku, sampai ketika seseorang datang mengubah prisipku, awalnya aku mem...