10. Friendship

20 3 2
                                    

Flashback

2003.

"Ancha, alo mamam angan lepotan!" Seru anak kecil laki-laki yang terus menerus memanggil Ancha.

Ancha masih sibuk dengan kue dengan ekstra krim di tangannya, kini krim kue tersebut telah mampir di sisi bibir Ancha.

"Anchaaaaaaa." Panggil anak itu sekali lagi, kini ia mengguncangkan pelan badan Ancha. "Apacih amu, ganggu Ancha agi mamam." Balas Ancha sambil memamerkan kue miliknya.

"Renji mau?" Tawar Ancha sambil menyodorkan kue miliknya ke bocah laki-laki di sebelahnya. Bocah itu mengangguk, lalu membuka mulutnya lucu.

"Gimana? Nenak kan!?" Tanya Ancha antusias, tangan bocah yang tadi dibilang Renji itu mengayun-ayun di udara. "Nenak anget Ancha, Renji mau agi." Pintanya.

"Renzie, ayo nak. Ayah sudah siap." Seru ibu dari bocah laki-laki tersebut. Bocah yang disebut Renzie menoleh ke ibunya.

"Iya buna! Tunggu cebental!" Balas Renzie lalu menghampiri ibunya. Sebelum benar-benar pergi, Renzie melambaikan tangannya kepada Ancha, yang dibalas juga lambaian kebahagian oleh Ancha.

.

"Ancha, Renji mau ajak main!"

"Ancha, Renji unya ainan balu dong."

"Om kamu kelen cha. Kayak aku, aku uga kelen kan?"

"Eung, Ancha atit? Cini, Renji acih obat."

"Ancha, Renzie! Sini kalian berdua, bunda foto!"

Semuanya nampak begitu indah, bahkan hampir sempurna. Persahabatan yang kuat, saling menyemangati, dan juga saling percaya satu sama lain.

Renzie begitu menyayangi Ancha, begitupun Ancha. Mereka terlihat layaknya sepasang kekasih, padahal mereka hanya sebatas teman.

Tapi, semua kehangatan itu berubah ketika Ancha dan Ardian menempati rumah barunya. Renzie yang ingin menemui Ancha, malah diusir paksa oleh Mark.

"Pergi nak, Ancha sedang tidak ingin diganggu." Sarkas Mark sambil mendorong kasar tubuh Renzie.

Renzie berdecak kesal, "Jadi ini, cha? Temen baru lu yang ramah? Kok dia ngusir gue." Gumamnya lalu meninggalkan rumah baru sahabatnya itu.

Sebenarnya, Mark itu teman dekat Ardian, bukan Ancha. Tapi, karena Ardian kala itu sibuk dengan perlombaanya, Mark yang menjaga Ancha.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang