NB 6

2.9K 250 24
                                    

Bangchan terus tersenyum sedari Chanyeol dapat mengingat, ada apa dengan kekasihnya itu? Tidak biasanya Bangchan tersenyum lebar layaknya idiot, bibir Chanyeol terasa gatal ingin menanyakan hal apa yang membuat Bangchan terus tersenyum sedari tadi.

"Ada apa dengan senyummu itu?"

Bangchan masih mempertahankan senyumnya ketika Chanyeol bertanya, apa kekasihnya itu tidak mengetahui rencana pernikahan mereka yang akan dilaksanakan bulan depan.

"Aku hanya bahagia karena satu bulan lagi kita akan menikah"

"Oh"

Bangchan memudarkan senyumannya ketika mendengar jawaban Chanyeol yang hanya satu kata, apa kekasihnya itu tidak bahagia dengan pernikahan yang akan mereka lakukan?

"Jawabanmu hanya 'Oh' sungguh tak bisa dipercaya"

Chanyeol mengangkat kedua bahunya acuh dan memilih menyandarkan tubuhnya disandaran kursi, sementara Bangchan mengemudikan mobil dengan wajah tertekuk sebal, kenapa jawaban Chanyeol hanya 'Oh' seolah tidak menginginkan pernikahan ini.

"Lalu aku harus bersikap seperti apa?"

Bangchan menghentikan mobilnya ditepi jalan ketika mendengar pertanyaan Chanyeol.

"Apa kau tidak bahagia kita akan menikah?"

Chanyeol menghela nafas panjang dan menatap Bangchan dengan senyum manisnya, di sentuhnya rahang tegas Bangchan dan mengelusnya pelan.

"Aku bahagia Christ, hanya saja aku sedikit takut"

Bangchan meraih tangan Chanyeol yang berada dirahangnya, mengecup jemari Chanyeol dengan sayang.

"Apa yang kau takutkan, hm?"

"Pernikahan bukan hanya tentang hubungan fisik diatas ranjang, kita akan menjalani kehidupan sebagai suami istri, dimana tanggung jawab akan lebih besar. Kau yang bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, dan aku sebagai istri harus bisa melakukan tugasku dengan baik"

Bangchan tertegun mendengar penjelasan Chanyeol, dia tidak berfikir sejauh itu, dia hanya beranggapan dengan menikahi Chanyeol bisa bercinta dengan kekasihnya kapanpun dia mau.

Setelah menikah kehidupan mereka akan berubah, tidak ada lagi foya-foya, dan tentunya Bangchan harus bisa bertanggung jawab dengan keluarga kecilnya.

"Aku tidak berfikir sejauh itu sayang"

Chanyeol cukup mengerti mengingat mereka masihlah terlalu muda untuk membina rumah tangga.

"Aku pun sama, tapi kita akan menjalaninya bersama"

"Selama ada dirimu aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu, setidaknya kita akan belajar bersama untuk membangun rumah tangga yang bahagia"

Chanyeol mengangguk disertai dengan senyuman diwajahnya.

Hari pernikahan pun tiba, Chanyeol cukup gelisah menantikan sebentar lagi dirinya bukan lagi bermarga Park, ketika janji pernikahan sudah diucapkan maka dengan itu seluruh tanggung jawab kedua orang tuanya sudah lepas, Chanyeol akan menjadi tanggung jawab Bangchan.

Meremas kedua tangannya ketika mendapati sang ayah menjemputnya dengan senyum lebar.

"Aku tidak menyangka hari ini akan tiba, dimana aku menyerahkan putraku satu-satunya pada namja yang akan menjadi pendamping hidupmu, Appa harap Bangchan bisa membahagiakanmu"

Chanyeol tersenyum haru mendengar suara sang ayah, berhamburan kedalam pelukan hangat sang ayah dan mengucapkan terima kasih karena sudah merawatnya dengan kasih sayang.

"Terimakasih karena Appa sudah mencurahkan semua kasih sayang Appa terhadapku"

"Itu sudah menjadi kewajiban Appa, sayang"

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap ayahnya dengan mata yang sudah basah, Yoochun mengusap air mata Chanyeol dengan senyuman.

"Ini hari pernikahanmu, tersenyumlah dan jangan ada air mata"

Yoochun meraih tangan sang anak dan menuntunnya ke tempat dimana acara pemberkatan dilakukan, Chanyeol merasa gugup ketika langkahnya semakin dekat menuju gereja, ketika pintu terbuka bisa dilihat Bangchan berdiri didepan altar dengan tuksedo hitam yang pas melekat ditubuhnya, tersenyum lebar ketika Chanyeol berjalan mendekat.

"Kau indah sayang"

Bangchan berbisik pelan setelah Yoochun menyerahkan Chanyeol padanya.

Bangchan merasa sangat beruntung mendapatkan Chanyeol, sahabatnya yang menjelma sebagai istrinya. Sungguh takdir yang tak dapat diprediksinya.

Ciuman bibir menandakan acara sakral tersebut telah selesai dilaksanakan dengan hikmat, Bangchan mencium bibir Chanyeol dengan lembut, mencurahkan isi hatinya dalam ciuman itu, Chanyeol membalas setiap lumatan Bangchan dengan tak kalah lembut, meski kakinya terasa lemas karena ciuman yang memabukkan tak membuat Chanyeol menyudahi ciuman mereka, terlebih Bangchan menarik pinggangnya semakin merapat.

"Chulie kau lihat mereka sangat hot"

Heechul mendengus mendengar suara Junsu, bagaimana mungkin ibu dari Chanyeol berkata seperti itu? Sementara dirinya sudah malu melihat tingkah putranya yang tak melepaskan ciuman bibirnya dengan Chanyeol.

"Astaga, seharusnya kau memisahkan mereka Junchan, jika tidak ingin keduanya bercinta disini"

Junsu menatap Heechul yang memasang wajah kesal, dia tidak terlalu peduli karena fokusnya masih terarah pada kedua pengantin baru yang masih saling melumat. Mengabaikan beberapa tamu yang sudah berbisik-bisik.

"Biarkan saja Chulie, mereka hanya mengapresiasikan kebahagiaan dengan cara seperti itu"

Dan Heechul hanya bisa menutup wajahnya mendengar jawaban Junsu, kenapa dia memiliki sahabat gila seperti Junsu? Yang sialnya sekarang menjadi besannya.

Chanyeol mendorong tubuh besar Bangchan yang masih menciumnya, dia kehabisan nafas setelah suaminya tak melepaskan pagutan bibir mereka, Bangchan tersenyum dan mengusap bibir Chanyeol yang membengkak dengan benang saliva menetes entah milik siapa.

"Love you my wife"

"Love you too my husband"

Keduanya tersenyum dengan binar kebahagiaan dipancaran mata masing-masing.

End.

Biee, 8 April 2020

Naughty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang