CHAPTER 1

17 1 0
                                    

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang di biarkan terurai tengah berjalan di koridor sekolah. Ia selalu menjadi pusat perhatian siswa di sekolah karna kecantikannya.

Sesekali matanya mencari seseorang yang sedang ia cari. Dan menggerutu kesal karna sesorang yang ia cari tidak ada. Dirasa seseorang yang ia cari tidak ada, ia mempercepat langkahnya menuju kelas dengan wajah yang kesal.

Setelah tiba di kelas, gadis itu duduk di tempat favoritnya. Barisan kedua dari belakang dan di dekat jendela. Ia sangat menyukainya duduk di sana.

"tumben lo ens jam segini udah di dalem kelas? "tanya Qirania teman sebangku gadis itu, yang hanya di balas dengan tatapan mata yang tajam.

"ga berangkat bareng doi lo hari ini?" tanya temannya yang bernama Keysha

"doi siapa maksud lo?" tanya Ensly bingung

"ditanya malah balik nanya. Siapa lagi... kalo bukan ka Gavie"jawab Keysha santai

"gue ga pacaran sama dia"jawab Ensley kesal

"satu sekolah juga tau kali Ens, lo sama ka Gavie itu ada apa-apa. Buktinya kalian kaya perangko nempel aja terus berdua" ucap qirania

Ensly menatap kedua temannya dengan malas. Dia bosan jika temannya sudah membahas hubungannya dengan Gavie. Banyak orang yang salah paham tentang hubungannya dengan Gavie. Banyak yang menyangka ia mempunyai hubungan special dengan Gavie.

Tidak dengan kenyataannya. Gavie hanya menganggapnya seorang adik. Gavie menyanginya seperti seorang kaka yang menyayangi adik pada umumnya. Walaupun terkadang Ensley berharap lebih untuk hubungannya.

Ensley sudah lama mengenal Gavie. Bahkan mungkin sejak ia bayi, ia sudah kenal dengan Gavie. Selisih umurnya dan Gavie 2 tahun, itulah sebabnya gavie menganggapnya sebagai adik. 

***

Ensley mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Kelasnya sepi karna sudah  jam istirahat. Temannya sudah mengajaknya ke kantin tapi ensley menolak. Ia sedang malas untuk bertemu Gavie.

Ensley menundukkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangannya sebagai tumpuan. Dia hanyut dalam lamunannya, sampai dia tidak menyadari orang yang sedari tadi ia cari dan membuatnya kesal duduk di sebelahnya. 

Lelaki itu tersenyum melihat gadisnya yang sedang marah itu. Ya.... lelaki itu Gavie orang yang tadi pagi dicari Ensley dan orang yang membuat Ensley malas untuk bertembu dengannya. 

"masih marah hm ?"tanya Gavie sambil mengelus kepala gadis itu.

Ensley bangun dari posisinya tadi, ia menatap Gavie kesal.

"sorry.... masa lo tega sih diemin gue" ucap Gavie.

Ensley tetap acuh seolah tidak ada orang di sekitarnya. Ia masih kesal dengan Gavie. Pasalnya kemarin saat Ensley pergi dengan laki-laki yang mendekatinya Gavie mengacaukan semuanya.

Flashback on

Hari ini Ensley sudah memilliki janji dengan lelaki yang bernama Aksa. Lelaki yang sudah lama mendekati dan mengaguminya. Tapi baru kali ini juga Ensley menanggapinya. 

Ensley sudah siap untuk pergi. Ia terlihat cantik menggenakan dress berwarna abu dengan panjang sampai lutut dan membiarkan rambutnya terurai. Dan pergi dengan Aksa yang sudah menunggunya di depan rumah dengan mobil BMW 4 series Coupe kesayangannya.

Ensley hari ini sangat senang. Untuk pertama kali bagi Ensley pergi berdua dengan lalaki-laki selain Gavie. karena biasanya Gavie selalu melarang ia pergi dengan lelaki lain. Bahkan Gavie selalu menjadi penghalang untuk laki-laki yang ingin mendekati Ensley. Dan untuk kali ini Ensley tidak bilang pada Gavie bila ada yang mengajaknya pergi. 

Setelah menonton film di bioskop Aksa mengajak Ensley bermain di Timezone. Mereka bermain bagaikan sepasang kekasih. Bahkan Ensley yang jarang untuk tertawa pun hari ini terlihat lebih sering untuk tertawa.

'apa ini yang dirasakan orang-orang ketika mereka pacaran'batin Ensley sambil tersenyum.

"kita makan dulu ya sebelum pulang" ucap Aksa menyadarkan lamunan Ensley sambil menarik lengannya.

Ia di ajak ke salah satu restaurant yang cukup terkenal di mall itu. Dan mereka memesan makanan yang mereka inginkan.

"ternyata lo beda dengan apa yang gue fikirkan" ucap Aksa memecah keheningan

"apa yang lo fikirkan tentang gue emangya ?"tanya Ensley dengan senyumnya

Aksa tersenyum dan berkata "dulu gue selalu berfikir lo itu perempuan yang super jutek yang jarang banget buat senyum dan pilih-pilih soal cowo, karna banyak orang yang udah deketin lo tapi lo tolak semua"

"dan sekarang fikiran lo tentang gue gimana ?"tanya Ensley

"sekarang lo adalah perempuan yang sempurna menurut gue. Lo cantik, baik ,dan lo tau saat lo ketawa tuh gue ngerasa menjadi lelaki paling beruntung karna buat cewe secantik lo bahagia"ucap Aksa  

Ensley tertawa. Bagaimana tidak, ia dipuji secara langsung oleh pria yang mungkin sudah Ensley  sukai walaupun sedikit.

" lo muji gue atau gombalin gue sih?" tanyanya masih diselingi tawa

" dua-duanya" jawab Aksa

Mereka melanjutkan pembicaraan seperti sudah mengenal lama. Tidak ada canggung lagi diantara mereka. Sampai kehadiran seseorang membuat aktivitas itu terhenti.

"ensley" panggil orang itu  yang membuat Ensley menengok ke asal suara

deg

Seolah jantungnya berhenti. Ia menatap seseorang yang baru saja datang.

"kamu ngapain disini ?" tanya orang itu

"abis nonton. Kenapa ?" jawab Ensley memberanikan diri

"ayo pulang" ucap orang itu dengan menarik lengan Ensley

"ka Gavie.. gue balik sama Aksa aja" tolak Ensley ke orang itu

yaa Gavie lah yang mengacaukan semuanya.

"biar Ensley balik sama gue aja. Gue yang ajak dia pergi dan gue yang harus anterin dia balik juga" ucap aksa

"gak. gak usah. biar dia sama gue"ucap Gavie menarik lengan Ensley pergi. Baru beberapa langkah Gavie menghentikan langkahnya. "dan lo gausah hubungi Ensley lagi" ucapnya dan pergi

flashback off

***
Jangaan lupa kasih saran yaaaaa

GAVIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang