Part I: Sakit Perut

17 2 0
                                    

Binar melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya yaitu XI Mipa 4. Ia pun memasuki ruang kelasnya sambil menyapa teman-temannya

"Helloo guyss, Assalamu'alaikum," sapa Binar.

Namun hanya beberapa orang yang menjawab panggilan salam tersebut. Bagaimana tidak, mereka semua sudah malas mendengar suara brisik Binar yang setiap masuk kelas pasti teriak-teriak walau sekedar untuk menyapa.

"Eh anjir dijawab dong, yang ga jawab jadi tolol!" teriak Binar.

"Wa'alaikumsalam," ucap teman kelas Binar, sama ngegasnya dengan Binar tadi.

"Lagian brisik banget anjir lo tu, gausah teriak-teriak napa," kesal Risa, teman dekat Binar.

"Yaiya maap, suara gue emang gini dari sananya anjir, gapaham gue juga," Jawab Binar sambil menyimpan tas nya di kursi samping kursi yang ditempati Rere, teman terdekatnya.

"Ya kalau ga brisik ga Binar, Ris." sahut Rere.

Sementara itu, dibelakang bangku Binar dan Rere, ada Arta, Nando, Harfan, dan Tama yang sedang asik bermain game, Binar pun gangerti pagi-pagi gini udah idiot gadget aja. Mana brisik lagi, teriak-teriak gajelas. Yaa memang Binar juga suka teriak-teriak sih, tapi seenggaknya ga kaya mereka ngomong sendiri, suka tiba-tiba marah-marah gajelas, serem.

Tidak lama, guru fisika yang diketahui bernama Pak Wawan memasuki kelas. Dalam sekejap kelas yang tadinya sangat riuh berisik menjadi sunyi dan murid-murid pun kembali ke tempat masing-masing dan pembelajaran pun dimulai.

...

Bel pun berbunyi menandakan berakhirnya waktu belajar di sekolah. Para siswa mebereskan barang-barangnya dan banyak pula siswa yang berhamburan keluar kelas.

"Re, hari ini lo mau pergi kemana ga?" tanya Binar

"Enggak, gue langsung pulang sih Bin, kenapa emang" jawab Rere sambil mengenakan jaket hitamnya.

"Ih, gue pengen main ke rumah lo boleh ga? Please..." Binar memohon kepada Rere.

"Boleh-boleh, ada apa emang Bin sebegitunya banget," jawab Rere sambil tertawa kecil.

"Orangtua gue tadi pagi pergi ke rumah nenek, nyampe rumah abis maghrib-an. Gasuka banget gue sendirian di rumah, jadi pengen ke rumah lo ya, pengen delivery makanan juga laper, hehe." Jawab Binar panjang lebar.

"Pengen ikut juga dong, gabut gue juga," sahut Fakhira tiba-tiba.

"Gue juga ikut lah, masa enggak. Nih cowo-cowo pada mau ikut gak?" tanya Risa kepada Arta, Tama, Nando, dan Harfan.

"Ikut dong biar kita bisa nebeng, hehe" lanjut Fakhira

"Boleh deh gue juga dari pada gabut di rumah," jawab Nando.

"Ngikut ajalah gue mah," ucap Tama dan Harfan berbarengan.

"Yaudah deh yu berangkat sekarang, keburu hujan." ajak Rere kepada teman-temannya

Mereka pun menuju lapang parkir motor sekolah. Ya, semuanya membawa kendaraan motor karena mereka fikir ribet macetnya kalau bawa mobil ke sekolah.

Binar, Rere, Risa, dan Fakhira menunggu di depan pos dekat gerbang sekolah sementara Arta, Nando, Tama, dan Harfan mengambil kendaraan mereka.

BINAR: Semoga Selalu BersinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang