5

886 201 25
                                    

Akhirnya Yena, Hangyul dan Chaeyeon pergi dari pusat keamanan. Hangyul memutuskan untuk mengantar pulang Chaeyeon terlebih dahulu, karena Hangyul mau ngobrol bareng Yena dan Yohan tentang masalah ini. Untungnya Chaeyeon pun mengerti dan setuju.

"Aw! Sakit!" rintih Yena kala Hangyul sedang mengobati luka cakaran di wajahnya dengan betadine.

"Tahan dikit, Yen." balas Hangyul, lalu menutupi luka Yena dengan perban dan kapas.

Setelah beres mengobati Yena, Hangyul langsung menatap Yena serius. Sementara Yena hanya tertunduk sedari tadi.

"Kenapa lo sama Doyeon?" tanya Hangyul.

Yena menghela napas. "Tadi gue dilabrak sama Doyeon sama Yoojung. Gara-gara gue ngajakin Yohan nonton."

"Ya terus emangnya kenapa lo ngajakin Yohan nonton?" tanya Hangyul.

"Ya lo tau kan si Hyewon itu geng-gengannya si Doyeon? Dan lo tau kan Doyeon itu seribet apa?" balas Yena.

Hangyul mengangguk.

Yena tiba-tiba menangis, membuat Hangyul semakin kebingungan harus berbuat apa.

"Ini semua salah gue, salah gue karena gue naksir sama Yohan. Padahal Yohan udah punya pacar. Dan Yohan adalah sahabat gue sendiri." kata Yena lalu rengekan tangisnya semakin menjadi-jadi.

Hangyul menepuk bahu Yena, untuk menenangkan gadis itu dan membiarkannya nangis sejadi-jadinya. Asalkan Yena lega.

"Oh, lo suka sama Yohan?" respon Hangyul.

Yena mengangguk sebagai balasan. "Kok lo gak kaget sih?!"

Hangyul tertawa pelan. "Ya gimana mau kaget. Kapan sih lo suka sama orang gak keliatan, Yen?"

"Yah, bego gue." balas Yena.

Hangyul tertawa lalu menepuk puncak kepala Yena. "Makasih udah jujur, gue bakal rahasiain ini dari Yohan. Tenang aja."

Tangisan Yena semakin menjadi-jadi. "Gyul kenapa sih selalu lo yang ngehibur gue di saat kayak gini?"

"Emang udah takdir gue kali?" balas Hangyul.

Dulu, waktu Yena ditolak sama Hwiyoung, Hangyul lah yang jadi penghibur Yena. Hangyul yang mendengarkan ceritanya. Hangyul yang membuat Yena tertawa. Hangyul yang menghibur Yena.

Tanpa Yena sadari, waktu itu dia pernah menyukai Hangyul.

Menurut Yena, dibanding Yohan, Hangyul itu jauh kelihatan cool. Anaknya sederhana banget padahal keluarganya tajir gila, jujur, apa adanya, ganteng, dewasa lagi. Siapa sih yang gak naksir sama Hangyul?

Tapi perasaannya pada Hangyul tak bertahan lama. Tidak selama Yena menyukai Yohan. Karena Yena sadar, Hangyul itu terlalu baik. Sesederhana itu.

"Makasih ya, Gyul." kata Yena.

Hangyul tersenyum tipis. "Iya, sama-sama."

"Gue gak tau harus gimana bersikap di depan Yohan. Ah... emang gue cemen banget sih. Pake acara naksir sahabat sendiri segala." kata Yena sembari memijat keningnya.

➂ choi yena is a loser ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang