04. His Promise

7.3K 930 221
                                    

"Jihan makan dulu, ya, baru pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jihan makan dulu, ya, baru pulang."

Ajakan ibu Jungkook itu membuat Jihan mengangguk, ikut menikmati makan malam bersama ibu kekasihnya.

Dua jam yang lalu, ibu Jungkook baru datang dari bekerja dan menyempatkan waktunya mengunjungi flat Jungkook. Jihan langsung menyuruh Jungkook menyelesaikan kegiatan mereka di kamar sebelumnya.

Untungnya Jihan sempat mandi dulu sebelum turun untuk membantu Bibi Jeon menyiapkan makan malam. Jungkook yang telah mandi setelah Jihan itu akhirnya turun dari kamarnya untuk ikut menikmati makan malam.

Jihan berbaur sebisa mungkin dengan ibu Jungkook meskipun ada rasa canggung dan tak enak yang mendominasi. Meskipun selalu disuruh untuk bersikap sebiasa mungkin berinteraksi, bahkan dirinya dianggap sudah seperti anak kandung ayah ibu Jungkook sendiri, Jihan tidak mau bertindak lancang.

Usai makan, Jihan membantu ibu Jungkook membersihkan meja makan. Sedangkan Jungkook sudah pergi ke kamar masing-masing.

Sadar situasi sepi seperti ini, Jihan teringat akan ucapan ibunya sebelum Jihan datang ke sini. Gadis itu memanggil bibi Jeon cukup canggung dan mengutarakan apa yang ingin ia katakan dengan nada yang sopan.

"Bibi ... um, untuk hutang yang ibuku pinjam masih belum bisa dibayar. Kami usahakan akan membayarnya bulan depan."

Bibi Jeon mengangguk, walau bagi Jihan wajah dari ibu kekasihnya ini terlihat kurang suka dengan perkataan Jihan ini. Ia tahu, Bibi Jeon tidak enak bila marah kepada Jihan, jadi ia berusaha memaklumi.

"Iya, tidak apa-apa. Jangan dijadikan beban, ya." Bibi Jeon tersenyum.

Jihan memiliki hutang budi kepada keluarga Jungkook, maka dengan menemani Jungkook adalah salah satu caranya membayar semua bantuannya.

"Jihan temanilah Jungkook, ini biar Bibi sendiri yang mengerjakan."

Tanpa banyak menjawab, Jihan segera menuruti suruhan Bibi Jeon yang lebih terkesan seperti perintah yang mutlak harus Jihan lakukan.

Menemani Jungkook adalah salah satu tugas Jihan untuk menutupi semua hutang keluarganya pada keluarga Jeon. Walau sulit baginya mengatakan, setelah sekian lama hidup atas bantuan orang lain, Jihan ... sangat berutang budi pada keluarga Jungkook.

***


Jungkook nampak berbaring di ranjangnya sembari memegang ponsel ketika Jihan datang. Perempuan itu ikut duduk di tepian ranjang seraya memerhatikan wajah Jungkook yang fokus menatap ponsel.

Sudut bibir Jungkook tersungging, lalu setelahnya melirik kehadiran Jihan. "Kau ingin melihat videonya?" Laki-laki itu hendak memberikan ponselnya pada Jihan, namun Jihan langsung menolak.

"Tidak." sahutnya cepat, lalu mengalihkan perhatian.

Jungkook mendengus menyadari ekspresi kekasihnya yang nampak tak suka. "Kenapa? Kau marah aku melakukan ini?"

CameraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang