Prolog

1.2K 60 6
                                    

First story yang aku publish. Semoga suka ya, hehehe
By the way, kalo suka divote, komen juga ya biar aku semangat buatnya, kwkkwkw. Langsung let's go ya!

 Langsung let's go ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Maaf, tapi kita tidak bisa bersama lagi."

"Kenapa? Jelasin ke aku kenapa!!!!!!!"

"Maafkan aku, tapi aku sudah bulat mengambil keputusan ini. Sekali lagi maaf."

"Vivi!!!! Vivi!!!!! Jangan tinggalin aku!!!!"

"Vivi!!!!!Vivi!!!!"

"Hikss, kamu jahat Vi. Aku ga mau ngeliat kamu lagi. Hancur sudah hati aku ini Vi."

"Aku udh ga kuat. Lebih baik aku pergi dari dunia ini aja."

"Jangan!!!! Tamara! Jangan!"

"Pergi kamu! Jangan deketin aku lagi! Aku mau pergi dari dunia ini!!!!"

"Aaaaaaaaaaakkkkk"

Seorang gadis terbangun dari mimpi nya. Jantungnya berdegup kencang, ketakutan terpancar jelas dari wajahnya. Perlahan dia berusaha mengingat mimpi apa yang dia alami.

Dirinya menggeleng pelan, lalu mengusir ingatannya tentang mimpinya itu. Aneh rasanya, ia bermimpi seperti itu. Siapa Vivi? Kenal aja engga. Aneh bat dah.

Ia lalu bergegas ke kamar mandi, karena rupanya ia sudah tertidur 3 jam. Dari jam 3 sampe jam 6. Sebelumnya dia mau belajar. Anak rajin. Belajar main mobile legend.

Setelah selesai mandi, ia kemudian turun dari kamarnya ke lantai bawah.  Ia langsung menuju ke meja makan untuk sarapan. Rupanya semua anggota keluarganya udh ada disitu. Mereka pun makan sambil ngobrol sebentar, ngobrol keluarga.

"Kak Chika lama amat sih turunnya. Mandi aja lama banget," gerutu sang adik pada kakaknya tersebut.

"Ih dedek Krispi..... Kakak kan cewe. Ya jadi harus lama lah," ucapnya ngasal. Sementara sang adiknya langsung menggembungkan pipinya.

"Jadi maksud kamu, Christy bukan cewe? Gitu? Eh tapi gapapa deng," Mamanya bergaya seolah membela  Christy, padahal akhirnya sama juga.

"Dah ah ga usah ganggu Krispi. Kalian nih ya sama aj. Ga anak ga mama sama aja," balas ayahnya disertai kekehan kecil

"ANAKMU JUGA PETAAAAAAAA!!!!" Pekik ibunya. Kesal lantaran dia doang yang disalahin sama suaminya.

"Berisik ih Umi Aya. Abi kan jadi takut," kata sang ayah dengan nada semanja mungkin, membuat Chika yang mendengarnya pengen muntah. Tapi kan baru makan masa muntahin. Mubazir.

"Udh ya, Abi, Umi. Chika pergi dulu. Mau cekola dulu, hehe." Abi dan Uminya menganggukkan kepala mereka. Chika memang terbiasa berangkat dengan metromini, lebih seru katanya. Padahal Abinya bisa ngantar pake motor. Kan mereka ga susah.

Setelah izin, Chika langsung berlari keluar rumah menuju stasiun metromini yang kebetulan cuma sejauh 200 m saja dari rumahnya. Ia langsung membeli karcis lalu membayar.(Anggap aja pake karcis, ane kaga tau pake kaga, ga pernah naik hehehe)

Sampai di sekolah, ia langsung menuju kelasnya lalu bermain hapenya. Main ML lagi. Kaga bosan apa ya? Bahkan guru masuk pun dia kaga peduli. Sampe temen sebelahnya saja, Mira udh menyentil lengannya tapi tak dipedulikan. Hingga, suara seseorang yang tak asing mengalihkan pandangannya.

"Selamat pagi semua, perkenalkan saya Viona Fadrin. Kalian bisa memanggil saya Viona."

Sampe sini dulu prolog nya, hehehehe ..

Maap ya pendek, chap 1 bakal dipublish secepat mungkin

~Abin

VioRelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang