1

212 19 4
                                    

Vivi meneguk susu yang telah disiapkan sahabatnya, Mira. Mereka berdua sedang beradea di apartemen  Chika, lebih tepatnya karena Vivi memang tinggal di sana sementara ini. Vivi sebenarnya sedang mengerjakan tugas, sedangkan Mira sedang tidur. 

"Enak. Kok susunya enak ya, aku kan ga suka susu," monolognya pada diri sendiri. Ia meletakkan gelas susunya di meja belajarnya, berteriak memanggil Mira.

"MIRAAAAAAAAA!!"

"Eh ayam ayam. Apasi, Vi?" Ketusya kesal, terbangun kaget. Ia menatap Vivi garang. Vivi yang ditatap hanya terkekeh merasa tak bersalah. Ia berdiri dan berlari ke arah kasur menabrak Mira yang baru bangun tidur karena ulahnya.

"VIVI!!!!! BERAT ASTAGAAAAAAA WOII GUA BUKAN BANTALL," Teriak Mira saat Vivi menjatuhkan dirinya di kasur. Vivi ga berat, Mira aja lebay. Pemalas selalu lebay, jadi anggap ajaa begitu. 

Vivi malah tertawa terbahak bahak dan memukul tangan Mira yang berusaha menjauhkannya. Mira yang mulai jengah itupun mulai tak menanggapi perlakuan Vivi yang tidak jelas itu.

Beberapa lama tak ada respon, Vivi memilih menyerah dan bangkit dari ranjang Mira. Ia kembali fokus mengerjakan tugasnya. Ya sebenernya ga fokus juga sih, kebanyakan lebih bermain hp.

"Itu kapan kelar tugasnya kalo maen hp doang elunya," sindir Mira.

"Ya suka suka aku lah, tugas tugas aku mau kapan selesai juga ya kan yang perlu nilai aku."

"Dikasi tau ngelawan nih bocah"

"Ya udh iya ih aku kerjain, ga ush briisk tidur aja sana," Vivi meletakkan hpnya di atas meja lalu berusaha fokus mengerjakan tugas yang harusnya sudah dikumpulkan seminggu yang lalu.

"Eh Mira, ini tugasnya yang mana ya?" Tanyanya polos. Mira acuh tak acuh balas bertanya, "Yang lu kerjain yang mana emang?"

"Aku kerjain yang ini loh,"

"VIVI  ITU TUGAS MINGGU LALUUU NGAPAIN BARU LU KERJAIN DAH" Mira menghela napas sabar. Namun Vivi memang tidak bisa mengendalikan susasana, ia malah kembali bertanya, "Jadi yang mana dong?"

"Tau ah gelap males sama lu" ketus Mira dengan nada kesalnya. Ia lebih memilih kembali tidur, sementara Vivi pun ikutan tidur.

"Au ah mending ga ush kerjain bingung" dumelnya dalam hati.

---------------------

"Aku pulan- loh pada tidur?" Chika baru sampai di apartemennya setelah 6 jam, ia berkeliling dahulu ke kota lain sekedar jalan jalan, tapi lupa kasitau ke Mira

"Mir bangun Mir, bangunnnnnnnn" pekiknya di telinga Mira. Sontak, Mira terbangun sambil menutup telinganya.

"BERISIK CHIKAAAA GUA MAU TIDURR"

"Eh jangan galak galak dong ih, tau gitu tadi ga ush pulang aja akunya."

"Ya lu ga pulang juga kan emang lu pasti jalan jalan dulu, makanya sampe 6 jam kaga pulang kan."

Chika mengelak. "Ah kan udh aku kasitau itu aku mau jalan dulu."

"Hah? Mimpi lu? Kaga ada."

"Lah iya ya? Maaf deh aku lupa." Sesalnya. Ia kadang pelupa, kadang pengingat yang handal tapi seringnya sih yang pertama.

"Ya udh gua tidur lagi, lu mau tidur serah tapi bagi dua sama Vivi sono," Mira mengusir Chika dari ranjangnya sendiri. Oke. Suatu cara yang bagus.

"Heh ini ranjang aku ya, kamu yg pindah sana ih."

"Gagagaga tanggung jawab udh bikin orang nunggu, pergi sono."

"Yang punya apart siapa yang diusir siapa, huft" Chika mendengus sebal. Ia yang punya apartemen kok dia yang diusir dari ranjangnya. Tapi itu sifat Mira, kalau dilawan malah makin ngeri tapi ya dia sayang smaa temennya.

Chika pun membereskan dulu kegiatannya, baru ia tidur. Rupanya, Vivi menunggunya di ranjangnya. "Ra sini Ra, katanya mau tidur."

"Iya bentar, kamu kok belum tidur?" Tanyanya pada Vivi.

"Aku tadi abis ngerjain tugas Ra," bohongnya, padahal ia nungguin Chika buat pulang. Daritadi ia cuma maen hp doang.

"Coba liat tugasnya dong,"

"Ee-eeh, itu- anuu, batere laptopku lowbat ah iya lowbatt," kilahnya. Chika yang udh tau gelagatnya Vivi pura pura percaya saja.

"Oh iya ya, oke deh besok aja sekarang ngantuk juga aku."

"Siniii," ajaknya. Chika pun akhirnya merebahkan dirinya di sebalah Vivi yang langsung memeluknya. Ia terkekeh. Tak lama kemudian, Vivi tampak sudah tertidur pulas memeluk Chika. Sedangkan Chika belum bisa tidur, ada sesuatu yang mengganjal. Entah kenapa hatinya daritadi bergetar dan jantungnya memompa darah dengan kencang, seolah daranya berdesir ke seluruh tubuhnya. Ada perasaan aneh yang menyelimuti diri Chika.

"Apa ini? Ga mungkin kan? Ah ngga pasti ah" gumamnya. Ia mencoba minum susu yang ada di sebelah ranjang agar bisa tidur, tanpa tau itu susu bekas Vivi yang Mira buat 6 jam yang lalu.

"Moga bisa tidur," Chika menutup matanya dan dalam sekejap ia sudah berada di alam mimpi

----------
Oke hai, this is the first part of the real plot cerita ini, jadi enjoy :P


VioRelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang