3; Three

10.6K 952 9
                                    

HA¶¶Y READING!
Don't forget to vote and coment!
Follow my account!

my brother —2O2O
©xxrsdk

s t a r t

• ────── ✾ ────── •

KINI Taehyung sedang berada di kamar Jungkook, sedari tadi ia memperhatikan sekiling kamar dan melihat banyak sekali piala dan medali terpasang apik mulai dari atas lemari, sampai di samping meja riasnya.

Dan ia berfikir, Hyung nya ini pasti hebat sekali.

"Hyung." Taehyung memanggil Jungkook yang berada di belakangnya sedang duduk bersandar pada kepala ranjang dengan buku berada di depan. Lagi- lagi ia sedang membaca.

"Hm." Deheman keluar dari mulut Jungkook.

"Hyung, cedang apa?" Ia berjalan mendekat, kemudian berhenti di samping ranjang.

"Membaca."

"Hyung, cudah malam, tida tidul?" Taehyung ikut naik ke atas kasur, ia membaringkan badannya di samping Jungkook.

Mereka sudah makan malam, jam sudah menunjukkan pukul 22.30 dan Jungkook masih dalam kegiatan membaca nya.

"Tidur saja." Jungkook berkata tak acuh.

"Hyung."

"Hm."

"Tak jadi, Taehyung akan tidul cekalang ne." Taehyung masih melihat Jungkook, menunggu jawaban apa yang sekiranya akan keluar.

"Tidur saja, dan berhenti bicara padaku bocah." Jungkook berdecak kesal, kegiatannya terganggu oleh buntelan makhluk kecil ini.

Serasa tidak ada jawaban, Jungkook melihat ke arah Taehyung, dan benar saja, anak kecil itu sudah tertidur pulas dengan ibu jarinya yang dihisap. Ia tidur menghadap Jungkook

"Haiss, kau tidak boleh tidur seperti itu." Jungkook menarik ibu jari Taehyung. Ia memandangi Taehyung lekat-lekat.

Anak itu memiliki rambut yang halus, bulu mata yang panjang, dan kulitnya,  kulitnya sungguh putih.

"Apakah dia benar laki-laki?" Jungkook menggelengkan kepalanya, kemudian, ia melanjutkan membaca.

Baru saja ingin fokus pada lembaran bukunya, ia lagi-lagi terusik karna Taehyung tiba-tiba merengsek mendekat dan memeluk pinggang Jungkook, menjadikan nya guling atau bahkan konduktor panas.

Jungkook kembali melihat Taehyung, anak itu terlihat kedinginan dengan celana sepaha, padahal ia sudah memakai baju berlengan panjang. Eomma nya belum membelikan piama untuk Taehyung.

Dan Jungkook? Jungkook tidak suka memakai piama asal kau tahu.

Akhirnya, tangan kiri Jungkook dipakai untuk merangkul Taehyung yang kedinginan, saat ingin merangkul, Taehyung dengan keadaan tidur tiba-tiba naik ke atas perutnya dan memeluk Jungkook dengan erat.

Jungkook hanya diam melihat tingkah Taehyung. Ia tak mempermasalahkan nya, lagi pula, tubuhnya hangat dengan Taehyung berada di atas begini.

Yah, walaupun tak pelak ia kesulitan bernapas.

Namun, tak apa, ia melanjutkan kegiatan membacanya yang sempat tertunda.

• ────── ✾ ────── •

Keesokan paginya, Jungkook terbangun karna merasakan bahwa rambutnya sedang dimainkan.

Dan benar saja, ketika membuka mata, si cilik yang masih setia di atasnya sedang menggulung-gulung poni yang berada di atas mata itu.

Ia mengerjapkan mata, menyesuaikan cahaya yang ada di kamarnya saat itu.

"Wajahmu Tae, mundurlah sedikit." Jari telunjuk Jungkook menjauhkan wajah Taehyung dengan mendorong dahinya.

"Hyung? Cudah bangun? Ini cudah ciang, dan Eomma bilang Hyung tidak ucah dibangunkan. Eomma juga bilang, Hyung tidak akan ke kampus hali ini."

Taehyung memundurkan wajahnya. Jungkook masih belum mencerna apa yang dikatakan Taehyung. Ia masih menguap dan merapikan rambutnya yang diganggu Taehyung.

Jungkook menahan punggung si adam yang lain, ia beranjak untuk duduk.

"Apa? Aku ada kelas jam 9 hari ini." Jungkook mengucek matanya, mengecek handphone yang sedari tadi tak ia sentuh.

Dari layar benda persegi tersebut, banyak panggilan tak terjawab dari sahabatnya Jimin. Ia mengernyitkan dahi, kemudian mengecek jam yang tertera.

Mata Jungkook membulat sempurna, ini sudah pukul 10.30 dan ia masih berada di atas kasur. Baru ia teringat perkataan Taehyung dan segera turun kebawah. Sepontan Taehyung ikut ada di pelukannya.

Ia berlari menuruni tangga dengan Taehyung yang memeluk leher Jungkook erat, takut terjatuh.

"Eomma?! Eomma?!" Jungkook kalangan kabut, masalahnya ia tak pernah absen dari kelas.

"Wae? Mengapa berlari seperti itu? Dan, Taehyung? Kau menggendong nya? Kenapa? Dia demam?"

Ibu Jungkook juga ikut khawatir, pasalnya, itu Jungkook. Jungkook sedang menggendong Taehyung? Anak kecil? Apakah bercanda?

Jungkook yang baru saja tersadar mengerjapkan matanya.

"Ne?,.... " Lalu ia melihat Taehyung yang memeluk lehernya erat, ia juga tak mengerti mengapa anak kecil itu diam saja sedari tadi.

Tak lama kemudian, terdengar isakan-isakan kecil dari Taehyung.

"Taehyung? Kau, menangis? W-wae?" Jungkook berujar takut.

Jungkook berusaha melihat wajah Taehyung, namun Taehyung menyembunyikan wajahnya di leher Jungkook.

Jungkook yang melihat sang Ibu sedang menatapnya tajam menggeleng ribut.

Merasa tak melakukan kesalahan apapun.

"H-hyung cepat cekali, Taehyung takut terjatuh hiks,...."

Semuanya terdiam, entah dengan tingkah Taehyung yang lucu, atau Jungkook yang masih berfikir kapan dia menggendong Taehyung.

Hingga suara pintu terbuka dan tampaklah seorang pria dengan balutan jas yang agak lecek.

Semuanya menghadap pria tersebut, lalu mata mereka semua serempak membola.

tbc.

makasih banget yang udah nyempatin untuk baca, serius, ini aku revisi udah mau 100k readers. makasih banget astaga :)

//sungkem.

[1] MY BROTHER | JJKTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang