chapter2

21 1 0
                                    

"Tolong bantu aku, aku harus bagaimana agar kita terus bersama? "

-Diandra zahra.

------------------------

sudah hari ke3, zan benar benar tidak memberinya kabar, bahkan untuk menemui nya pun enggan.  Alhasil diandra pun bertekad untuk mendatangi zan ke kelasnya, bagaimana pun dia harus dapat kejelasan dari zany

"gue pergi ke kelas zan dulu ya, kayanya sekarang waktunya gue buat bicara sama dia"

"ntar potek lagi " ucap lala dengan wajah khawatirnya, karna dia tau jika diandra sudah potek apalagi karna  zany dia akan nekad untuk berbuat hal yang aneh"  agar zany kembali padanya. Sekalipun itu menyakiti dirinya sendiri

"gue lebih potek sekarang la, gue cabut dulu ya" diandra pun segera pergi untuk bertemu zany, walaupun ia tau yang ia lakukan saat ini hanya sia sia

XI MIPA 3, ya itu kelas zany.

Kelas ini memang sedikit ambyar padahal mereka itu kelas ipa yang notaben nya anak baik" semua. Apalagi untuk cewe"nya mereka lebih pantas ada di ips daripada di kelas ipa seperti sekarang.

"ada zany? " tanya diandra pada salah satu teman zany yang sedang duduk diluar kelas

"ada. wait gue panggilin, zan ada yang nyari " sahut cewe tersebut pada zany yang sedang ngobrol dengan teman"nya di dalam kelas

Dengan segenap keyakinan diandra pun memberanikan diri untuk bertemu zany, padahal ia tau setelah ini sama sekali takan ada perubahan.

Zany pun keluar kelas tanpa ada senyum diwajahnya, sudah lama Diandra tidak melihat wajah tampan kekasihnya ini dari dekat, ingin sekali melihat Zan tersenyum manis lagi membangun semangat Diandra lagi tapi sepertinya tidak untuk hari ini

"Zan, aku minta maaff" to the point Diandra saat dihadapan nya sekarang ini sudah ada zany, kekasih nya yang sangat ia cintai bahkan lebih dari mencintai dirinya sendiri

"Males" ucapnya singkat

"aku ga maksud buat ngekang kamu zan. "

"terus aja bilang gitu, nyatanya kamu emang ngekang aku kan? "

"enggaa"

"halah"

"ya oke kalo menurut kamu aku ngekang aku minta maaf, please aku gasuka kamu diemin kaya gini"

"aku mau masuk, lagi ngerjain project"

"Zannnn" tangan Diandra segera menahan tangan zan agar tetap disini dan tidak meninggalkan nya lagi

"aku harus gimana zan? Aku minta maaf" air matanya lolos begitu saja, rasanya sesak.  bahkan untuk beberapa hari tidak bertemu Zan saja sudah membuat nya sakit " aku ga bermaksud buat ngekang kamu Zan.. aku cuman gasuka kalo kamu keluar malem terus buat ngumpul sama temen temen kamu" dengan suara yang sudah bergetar ,dan menahan diri agar tidak menangis . karna jujur disaat seperti ini ingin sekali rasanya Diandra jatuh dipelukan zany , menangis dan langsung ditenangan oleh zany seperti dulu

Zany memang terkesan cuek, Sekeras apapun egonya akan luluh juga jika diandra sudah menangis didepan nya.

"jangan nangis" zany pun mengusap air mata dipipi diandra

Possesif girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang