「03.5」

1.1K 158 38
                                    

>> 22:00 ᑭᗰ <<

Unlucky

Sebetulnya, aku tidak merasa  bermasalah jika Amane-kun menginap di rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebetulnya, aku tidak merasa bermasalah jika Amane-kun menginap di rumahku.

Toh,dia sudah sering bermain ke kediaman kami, bahkan sesekali juga menginap. Begitu pun aku saat berada di rumahnya.Tetapi karena aku itu orangnya tidak terlalu nyaman menginap di rumah orang , alhasil Amane-kun lah yang sering mengunjungi ku untuk mengadakan pesta piyama.

Karena itu juga, Ibu menjadi memperlakukan Amane-kun seperti anaknya sendiri dan beliau sering mempercayai anak itu untuk menjagaku ,seperti sekarang misalnya.Dia menginap di rumahku ketika orang tuaku tidak ada di rumah dan itu juga permintaan ibu tanpa sepengetahuanku!.

Bahkan ibu mengirim pesan terlebih dahulu kepada Amane-kun, baru mengirimnya padaku.

Ibu, sebenarnya anakmu siapa sih?.

Dan hei! memangnya aku anak kecil yang harus dijaga?

Tapi yah, ibu tidak salah juga sih mengundang Amane-kun untuk menginap.Sejujurnya aku juga takut di rumah sendirian,bisa dibilang kehadiran Amane-kun itu sedikit menguntungkan.

Ditambah lagi, aku tidak ingin menginap di kediaman Yugi karena aku pasti canggung berada di sana (dan aku yakin Amane-kun juga pasti menolak jika aku yang menginap di rumahnya). Jadi..memang lebih baik Amane-kun yang tinggal, bukan? Hitung-itung aku juga sedang membantu Amane-kun menghindar .

Jadi tak masalah, iya tidak masalah.

Jika saja kejadian di sepeda perjalanan pulang tadi tidak menghantui pikiranku.

Hahsuehehdjsjkl- //Ini jeritan Nene Fyi :>.

Oke, Tenang Nene. Apa salahnya memeluk sahabatmu sendiri? Toh dia juga bukan lelaki yang kau sukai, dia bukan lelaki tipemu.

Tapi bukan itu masalahnya duh!! Yang ku permasalahan adalah apa yang Amane-kun pikirkan!.

Aku ingin selalu berpikir positif bahwa dia memang paham maksudku, tapi aku ragu, ragu banget.

Bagaimana jika dia memikirkan hal lain??maksudku seperti salah paham....seolah aku itu....

Blush!blush!

Aaaaa!Mouuu!sudahlah!! Jika memikirkan itu terus-terusan, aku bisa gila!.

Lagipula, Amane-kun kan akan menginap sepekan disini jadi aku harus membangun kesan yang baik bersamanya.Demi kelangsungan hidup kami selama sepekan.

Ya, ayo bertindak seperti tidak terjadi apapun, Nene!.

Ah iya, aku lupa memberi tahu kalian.

Saat ini sudah jam sepuluh malam, aku sudah makan malam bersama Amane-kun dan baru saja selesai mandi.

Kenapa aku mandi terlalu malam? Karena tadi aku memutuskan untuk mengerjakan PR terlebih dahulu bersama Amane-kun, membersihkan kandang hamster ku dan menunggu pemuda tersebut selesai mandi.

Iya, aku menyuruh Amane-kun memakai kamar mandinya duluan sebagai bentuk penghormatanku terhadap tamu.

Eits,tapi jangan dicontoh ya.Mandi terlalu malam itu sebenarnya tidak baik.Seharusnya kami segera menggunakan kamar mandi setelah makan malam, namun kami lupa dan memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu.

Kerajinan memang.

Karena ini masih jam sepuluh, Kira-kira aku harus menunggu satu jam lebih untuk dapat terlelap di ranjangku.Mengingat aku hanya bisa tidur setelah pukul 11:11 malam.

Astaga, padahal badanku sudah teramat lelah,tetapi mataku ini malah masih terasa segar apalagi setelah mandi.

Apa yang harus kulakukan ya sampai saat itu tiba...

Bermain dengan Amane-kun??

Hahaha, tidak mungkin.

Karena situasiku dan dia sekarang sedang tidak memungkinkan.

Pokoknya canggung!.

Kami tidak mengobrol panjang lebar, kecuali saat mengerjakan PR tadi,tentu saat itu kami harus banyak berdiskusi .Apalagi PR sains,karena aku tak terlalu paham jadi Amane-kun yang mengajariku.

Sisanya? nyaris hening. Nyaris kok, tidak seperti kuburan. Amane-kun masih berbicara , tapi tak banyak,hanya menanyakan tentang ibuku dan kondisi kakekku di desa.

Aku sendiri -dengan bodohnya- malah menjawab pendek-pendek dan tak membuka topik pembicaraan setelahnya sehingga lelaki itu akhirnya terdiam.Mungkin dia berpikir aku sedang tidak ingin diajak berbicara.

Padahal bukan itu!.

"Haah...kenapa jadi begini sih...."ucapku menghela napas seraya mencoba menyalakan saklar kamarku.

Trek!.

Tidak menyala.

"Tunggu...ini bohong kan...".

Aku mencoba menyalakannya lagi.

Trek!trek!

Tetap tidak menyala!!!

Ya Tuhan, sempat-sempatnya ada kejadian seperti ini!.

Apesnya, bohlam lampu tidurku juga ikutan mati.

Bagaimana dong???.

Aku gak mau tidur gelap-gelapan!

Mataku pun melirik daun pintu yang terletak di seberang kamarku.

Hmmm....

Haruskah???

Aku terus berfikir sembari memandang pintu tersebut sampai akhirnya keputusanku sudah bulat.

Oke, Nene. Kau tak punya pilihan lain selain itu.

Kau tentu tidak ingin mati dengan konyol lantaran Nyctophobia, kan??.

°°°

G L O S A R I U M

Teach Me, Calla-San! :v
Edisi Chapter 3.5

>> Nyctophobia : Rasa takut terhadap kegelapan^^

>> (bagi yang belum tau) Insomnia : Gangguan tidur dimana orang tersebut sulit untuk tidur cepat meski badannya lelah ( dalam kasus parah, bisa gak tidur berhari-hari).

-🍭-

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑬𝒍𝒆𝒗𝒆𝒏 ┊AMANENE ˎˊ- ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang