「04」

1.3K 180 144
                                    

>> 11 : 11 ᑭᗰ <<

Nightfall

Dengan langkah takut-takut aku mendekati pintu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah takut-takut aku mendekati pintu tersebut.

Lalu mengetuknya sebanyak tiga kali.

Beberapa detik kemudian sebuah suara menyahut dari dalam,

" masuklah!".

Fyuh,untunglah dia menjawab.

Tanganku segera memutar kenop dan mendorongnya . Aku tidak langsung membukanya lebar-lebar dan masuk, melainkan hanya membuka sedikit agar kepalaku bisa menyundul dari balik pintu.

Pencahayaan ruang itu sudah dipadamkan, namun masih terdapat seberkas cahaya remang-remang berasal dari lampu tidur yang terletak di atas nakas. Entah apa alasannya , Amane-kun juga membuka jendela lebar-lebar sehingga cahaya rembulan turut menerangi kamar tersebut. ( Fyi, jendelanya berada tepat di sebelah ranjang).

Dan Amane-kun sendiri ? Tentu ,dia masih terbangun.Rupanya dia tengah membaca sebuah buku seraya menyenderkan punggungnya di kepala kasur.

Oke , setidaknya kamar ini masih memiliki penerangan meski masih tampak temaram.

"Oh, kukira kau sudah tidur ,Yashiro. Ada apa???" tanyanya .

"Umm..anu..".

" Kau itu ya, masuklah ke dalam dulu baru bicara. Kenapa malah mengumpat dibalik pintu seperti itu??kau kira aku ini monster atau gimana??".

"B-bukan begitu!".

Maka, aku pun sepenuhnya masuk kedalam seraya memeluk erat bantal yang kubawa.

"Itu..anu..semua lampu di kamarku mati, jadi...apakah aku bisa tidur bersamamu???".

Astaga, aku beneran mengambil jalan ini lho.


Tentu memalukan sekali, tapi apa boleh buat, aku kan takut gelap.

Kamar orang tuaku dikunci dan tidak ada tempat lagi.

Jadi...

Apa reaksi mu, Amane-kun??

Satu detik,

Dua detik,

Tiga detik,

" Pffft-hahahahaha!!".

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑬𝒍𝒆𝒗𝒆𝒏 ┊AMANENE ˎˊ- ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang