ĐÍÄ.....

85 6 1
                                    

Mentari bersinar dengan sangat hangat,menyinari kota subang,aku berjalan menuju ruang kelas,ketika di depan kelas langkahku terhenti karena ada yang menyapaku.

"selamat pagi atha...."sapanya dengan sangat ramah.
"itukan cowo yang kemarin dilapangan,kok dia tau namaku"fikirku dalam hati.
"pagi...."jawabku singkat.
"Tabasam tha...."lanjutnya.
"i....iya"kataku gugup dan sedikit tersenyum,karena aku menahan malu,aku langsung bergegas dengan cepat masuk kedalam kelas,dengan rasa bahagia,jujur semenjak kang tino deketin aku ga ada satu cowo pun yang deket sama aku,mungkin mereka takut dengan kang tino.

entah apa yang kurasakan saat itu,rasa bahagia yang belum pernah ku rasakan sebelumnya.apa ini yg di namakan cinta pandangan pertama,jika ia,semoga dia mampu jadi yang terahir bagiku,walaupun bukan ia yang pertama.
                       💌  

Di kantin....
"Mau pesan apa?"tanyaku.
"ga tau nih bingung !"kata desi.
"za,kamu mau beli apa?"tanyaku kepada salza.
"binging,mau beli ini,mau beli itu mikir dua kali des,tha"gerutu salza.
"maksud kamu...?"tanyaku dengan desi kompak.
"iya kan,tanggal tua "katanya.sisitu aku baru konek dan akupun tertawa,ketika kita sedang bercanda tiba tiba.....
"Atha...."teriak seseorang dari belakangku dan ternyata iti fifi,(fifi adalah temanku dulu di kelas X,dia juga anggota osis disini),akupun menoleh kebelakang.
"kenapa fi?"tanyaku bingung.
"tha...yang nendang bola sampai mengenai kepala kamu itu udah di hukum..."kata fifi tergesah gesah.
"siapa..?"tanya salza,desi kompak.
"itu loh yang di hukum di lapangan"kata fifi sambil menunjuk kearah lapangan dan aku terkejut ketika melihat cowo yang menyapaku pagi itu  "apa !"kataku kaget.
  "fi plis,bilang ketua osis bukan dia orangnya"lanjutku.
  "tapi tha,dia sendiri yang bilang ke guru guru"kata fifi meyakinkan.
  "tapi fi,pada kenyataannya emang bukan dia orangnya,plis fi masalah aku ga usah di besar besarkan"kataku memohon.
  "tapi tha......"
  "fi dengerin aku aku tau bukan dia yang menendang bola itu samapai mengenaiku,aku mohon fi,bebasin dia,masa iya kamu tega menghukum orang yang tidak bersalah"jelasku.
  "baiklah......"
fifi langsung pergi kelapangan dan memberi tahu bahwa hukuman itu udah selesai.
  "kok kamu kayanya yakin banget,kalo bukan dia pelakunya"tanya desi heran.
  "i...iya aku tau kok"jawabku gugup.
  "sal,des aku ke kelas yh "   lanjutku mengalihkan pembicaraan.
  "ga jadi makan tha" tanya desi
"ng...ngga....tiba tiba kepalaku pusing"kataku sambil berdiri dari tempat dudukku,lalu pergi.
"mau di antar " tawar salza.
"ng...ngga usah,aku masih kuat kok"kataku.
"hati hati....."
jujur waktu itu aku berbohong sebenarnya kepalaku tidak pusing,tapi itu hanya alasan agar aku bisa nemuinnya,karna aku merasa gak enak padanya.
  Aku menoleh kekanan dan kekiri menusuri koridor sekolah,namun aku tak menemuinya,ketika aku sedamg kearah perpustakaan aku bertemu dengan kelas 10,aku mencoba bertanya kepadanya.
  "jang,kenal heunte jeung akang akang nu ti hukum ti lapangan ekeur tadi"tanyaku gugup.
  "ouh....kang farhan teh"jawabnya.
  "nya mereun,nyaho heunte ayeuna aya ti mana"tanyaku lagi.
  "oh....tadinya sih pergi ke belakang sekolah"jawabnya.
  "oh....makasih nya"
  "nya teh..."
Aku berjala menuju belakang sekolah tanpa rasa takut.
  "kenapa harus takut,kalo ga ada hubungan apa-apa,lagiam juga aku nemuinnya karena ingin meminta maaf"fikirku
Betuntung banget waktu itu semua pengurus sedang tidak ada di sekolah,jadi lumayan tenang.
                       ✉

Aku berjalan menuju bekakang sekolah,ternyata benar saja ada yang sedang duduk di bawah pohon besar.
  "pe....permisi"sapaku yang membuatnya terkejut.
  "eh... kok ada di sini"katanya bingung.
  "ka...kamu kenapa bilang keosis" kata
  "bilang apa....?"tanyanya heran.
   "bilang kalo kamu yang nendang bola itu...."jelasku
   "tapi kan disitu juga aku salah..."katanya
   "salah...!,dimananya....... ?tanyaku heran
   "jika waktu itu aku tidak tersenyum padamu,pasti kamu tidak akan terlena bola itu...."jelasnya,aku hanya diam.
   "atha...aku suka sama kamu,dari awal kamu masuk kepesantren" katanya.
   "hah,apa dari awal masuk,kok kayanya aku baru melihatnya..."fikirku dalam hati.
   "tapi...aku mundur ketika aku tau kalo kamu itu deket sama kak tino..."katanya lirih.
    "ih...ngga kok aku ga ada hubungan apa apa sama dia...."elakku.
     "heheh....gausah di tutup tutupin  tha..."katanya.
    "beneran sumpah deh..."kataku.
     "udahlah lupain aku percaya kok..."katanya.
    "masuk kelas sana takut ada yang ngeliat kita..."lanjut farhan.
     aku pergi dari tempat iyu,jujur waktu itu aku sangat senang ketika mendengar ada yang menyukaiku,semenjak aku deket dengan kak tino ga ada satu temen laki laki pun yang berani menyapa atau pun berbicara denganku.
   jujur semenjak pagi itu rasanya beda,kini hidupku lebih berwarna dari sebelumny,

   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku kamu dan 1002 bait alfiyah ibnu malikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang