PART 1 - Replay

174 18 5
                                    

Suara heels pigalle follies berwarna pink yang dipakai seseorang menghantam lantai Incheon Airport, Seoul.

Suara tersebut mengiringi seseorang wanita yang berjalan dengan anggunnya dengan kemeja putih dan celana jeans ketatnya menambah keanggunan wanita itu. Tak terlupakan dengan rambut coklat lurusnya.

Ia berjalan keluar airport sembari memainkan ponselnya-berusaha menghubungi seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berjalan keluar airport sembari memainkan ponselnya-berusaha menghubungi seseorang.

"Oppa! Kau sangat lama!" rengeknya kepada kekasihnya.

"Mianhae... Oppa banyak pekerjaan Jennie-ya. Kau sudah sampai?" tanya seorang pria disebrang sana.

Jennie mengerucutkan bibirnya kesal. Sebenarnya dia sudah terbiasa. Kekasihnya itu memang sangat lama menganggkat teleponnya.

"Hm... Aku akan ke sana," ujarnya sembari menyebrang jalan mencari tumpangan.

"Jennie-ya! Lebih baik kau istira-" Tanpa peduli telepon itu dimatikan secara sepihak oleh Jennie.

"Jennie-ya! Lebih baik kau istira-" Tanpa peduli telepon itu dimatikan secara sepihak oleh Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taksi!" panggilnya ketika sebuah sedan berwarna putih melaju ke arah dirinya. Dengan cepat Jennie memasukkan kopernya yang begitu besar ke bagasi mobil sedan tersebut. Setelah itu, ia duduk di kursi penumpang dan mengucapkan sebuah alamat kepada si supir taksi. "VHIT GROUP," ujarnya dan tanpa basa basi lagi mobil tersebut berjalan keluar bandara.

Dalam kesunyian yang sangat amat kentara di mobil tersebut, Jennie selalu melihat ke luar jendela, menatap bangunan-bangunan yang menjulang tinggi sembari berpikir, 'Aku mengingat mimpi itu dan benar-benar terjadi. Lalu, aku berada di bandara dan sekarang sedang menuju ke perusahaan Taehyung Oppa. Anehnya, aku ingat nama perusahaan tersebut. Ahh... itu tidak penting. Sekarang yang penting adalah, bagaimana bisa aku mengubah nasibku bila tidak mengingat kejadian sebelumnya?' batin Jennie bertanya-tanya.

"Ms?" panggil supir taksi itu.

Wanita itu tersentak kaget. "Ah?" tanyanya polos. Ketika ia melihat sekitar, ia baru sadar bila ia sudah sampai ditujuan.

"Kamsahamnida," ujarnya ketika koper besarnya telah diturunkan tak lupa juga ia membayar jasa supir tersebut.

Jennie Kim menatap gedung pencakar langit dengan logo VHIT yang menonjol berwarna emas.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang