Tawa canda kami
dibawah atap kebahagiaan dengan beribu bintang.
Ku dilindungi
Ku disayangi
Tak ada masalah
Tak ada ketakutan itulah keluarga
Penuh kasih sayang
dan kebahagiaan
bagaikan disurga✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿
AUTHOR POV
"Selamat pagi Ayah, Ibu"sapa Tina pada kedua orang tuanya.'Pagi Nak, bagaimana tidurmu nyinyak' tanya Tina dengan nada berat layaknya suara Ayah pada dirinya sendiri.
'Tentu saja nyinyak, bahkan bila aku tak membangunkannya pasti dia tak akan berangkat dengan alasan terlambat bangun' ucap Tina dengan menirukan omelan ibunya pada dirinya sendiri.
"Ah ibu, kau tau segalanya" ucap Tina dengan memajukan bibirnya.
'Baiklah cepat pergi berangkat, sebelum kau terlambat' ucap Tina dengan menirukan suara sang Ayah pada dirinya.
''Baik, aku berangkat Ayah Ibu. Aku menyayangi kalian" ucap Tina pada dirinya sendiri.
Tina: Author,kenapa kau tulis semua kekonyolanku. Kau jahat sekalih, apakah dengan menulis seperti itu pera pembacamu akan paham. Dasar aneh😑
Author: "kau meragukan kepandaian para pembacaku Tina?"
Tina: "tentu saja!"
Author: "Baiklah Sekarang silahkan, kau boleh pergi Tina"
Tina: "terserah padamu!"๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑
'Ayah, ibu kita mau kemana?' tanya anak laki laki kepada sang ibu, tanpa mengalihkan pandangannya pada sang adik kecilnya itu.
'Kita akan kerumah Nenek sayang' ucap sang ibu dengan terus mengusap kedua kepala anaknya.
'Kita sudah sampai' ucap sang Ayah sambil mematikan mesin mobilnya.
'Apakah kalian sudah memikirkannya?. Bagaimana dengan nasibnya nanti, apakah kau tega memisahkan kakak beradik ini. Apakah kau lupa dimana otakmu' kata seorang nenek dengan mengambil alih sang cucu perempuan kegendongannya.
'Cepat pergilah, dan jangan ganggu kehidupan cucuku lagi' lanjut sang nenek disertai dengan suara bantingan pintu yang sangat keras.'Ayah, Ibu kenapa hiks.. nenek membawa adik kedalam Bu. Apakah aku tak akan bertemu dengannya kembali hiks... Jawab Ayah hiks... Jawab Bu' ucap anak laki laki disertai tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengubah Takdir
AléatoireADINDA TINA PRATAMA Kenapa aku harus terjebak dalam masalah ini. Aku hanya ingin merubah mereka, agar menjadi seperti yang orang tua mereka inginkan. Apa aku salah. A. JEFRI PRAKASA "INILAH CARA HIDUP SESUNGGUHNYA, TAK PERLU ADA KETAKUTAN, APALAGI...