"Comeback"

31 6 0
                                    

Aku segera menoleh kebelakang dan melihat truk yang melaju kearah ku. aku pikir ini adalah akhir dari hidupku, tetapi Baek Hyeon dengan cepat menarik tanganku yang membuat aku terjatuh dalam pelukannya. Ia memelukku erat erat dan berkata "untunglah".
Nafas kami tersengal-sengal dan jantung kami berdegup dengan kencang, bahkan kami bisa mendengar suara jantung kami satu sama lain.
Kemudian, Baek Hyeon melepaskan pelukannya

#Aeri POV end
.
.
.
#Baek Hyeon POV

Aku melepaskan pelukanku dari Aeri. Wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetar. Aku bertanya kepadanya "apakah kau tidak apa apa?", Kemudian ia menjawab "aku tidak apa apa"

Aku membawanya duduk di kursi dan mengambilkan nya sebotol air mineral untuk menenangkan dirinya sejenak.
Keadaan nya sudah sedikit membaik, tetapi tubuhnya masih lemas. Tak lama kemudian, ia baru berbicara

"Aku pamit pulang" jawabnya sambil beranjak dari kursi

"Biar aku antar"

"Tidak usah, aku membawa mobil"

"Aku akan menyuruh orang untuk membawakan mobilmu, jadi biar ku antar kau pulang"

"Baiklah" jawabnya menuruti

Kami segera menuju parkiran dan melajukan mobil ke apartemennya Aeri. Di perjalanan, tidak ada percakapan antara kami sehingga suasana menjadi hening. Aku sudah pernah pergi ke apartemennya Aeri, sehingga aku tidak bertanya lagi kepadanya.

"Terimakasih" jawabnya sambil membuka pintu mobil

Aku melihatnya sampai ia masuk kedalam apartemennya. Kemudian aku segera melajukan mobil untuk kembali ke rumahku.

#Baek Hyeon POV end
.
.
.
#Author POV

Aeri segera beristirahat dikamar nya. Ia masih terkejut dengan kejadian tadi. Ia pikir, ia akan segera menyusul sahabatnya disana.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dan Aeri menyuruhnya untuk masuk.
Aeri sudah tau bahwa Meri yang datang, karena hanya Meri yang tau kode apartemennya Aeri.

"Mengapa aku melihat mobilmu diantar oleh orang lain? Apa yang terjadi? Apa kau sedang sakit? Mengapa wajahmu pucat?" Tanya Meri bertubi tubi

"Tolong lah untuk tidak bertanya padaku sekarang, kepalaku sedang sakit" keluh Aeri sambil memijat keningnya

"Baiklah baiklah, bisakah kau menjelaskan padaku dengan perlahan" jawab Meri penasaran

"Aku tadi hampir ditabrak truk, tetapi Baek Hyeon menyelamatkan ku"

"Apa!! Apa kau terluka? Bagaimana jika agensi tau tentang ini? Aghhh... Seharusnya aku tidak mengizinkanmu untuk sering keluar" jawab Meri khawatir

"Aku tidak apa apa. Maafkan aku, seharusnya aku dapat menjaga diri dengan baik" jawab Aeri dengan wajah yang murung

"Baiklah, lain kali kau harus janji akan menjaga dirimu dengan baik"

2 Minggu kemudian
.
.
.
.
.
#Aeri POV

"Aeri, bersiap siaplah, sebentar lagi akan segera dimulai" Meri

"Baik" Aeri

Semenjak kejadian di taman, aku tidak pernah bertemu dengan Baek Hyeon. Ini dikarenakan Meri melarangku pergi ke sembarang tempat tanpa pengawasan, dan juga jadwal latihan ku untuk mempersiapkan comeback ke dunia hiburan
Aku sangat ingin bertemu Baek Hyeon, tetapi situasinya sangat tidak memungkinkan. Aku juga tidak mempunyai nomor hp nya.
.
.
Lampu menyala, musik mulai terdengar, dan aku mulai menyanyikan lagu ku. Semua mata tertuju padaku. Aku sedikit cangung. Sebenarnya aku sudah terbiasa dengan ini, tetapi kali ini rasanya sedikit berbeda. Mungkin karena aku sudah lama tidak berdiri di panggung dan dilihat oleh orang ramai.
.
.
Konser pun selesai, aku pergi ke ruang rias untuk mengambil beberapa barang. Di sana terdapat banyak sekali kado dan buket bunga dari penggemarku. Aku membaca satu per satu surat yang berada di dalam kado maupun yang di buket bunga.

Tak lama kemudian, Meri pun datang

"Akhirnya konser selesai dan berjalan dengan lancar. Aghh.. aku sudah bisa bernafas dengan lega sekarang." Ucap Meri sambil meregangkan tubuhnya

"Hahaha... Istirahat lah sekarang, karena akan banyak lagi hal yang harus kau urus kedepannya" ucapku sambil membuka surat

"Lihatlah, bunga ini sangat indah" ucap Meri sambil mengambil bunga itu dan memberikan nya padaku

"Iya.. bunga ini sangat indah, aku jarang melihatnya. Apa nama bunga ini?" Tanyaku

"Ini bunga carnation. Aku biasanya melihat yang berwarna pink, tetapi aku belum pernah melihat yang berwarna ungu." Jawab Meri menjelaskan

Aku menghirup bau bunga tersebut, tetapi seketika kepala ku menjadi pusing. Aku menjatuhkan bunga tersebut dan Meri langsung menangkap ku yang hampir terjatuh.

Aku segera kembali ke apartemen dan beristirahat di ranjang ku. Meri mengambil air dan memberikan nya kepada ku.

"Apakah kau sudah merasa lebih baik." Meri

"Iya, rasanya sudah lebih baik" Aeri

"Aku masih bingung kenapa setelah kau menghirup bau bunga tersebut kau langsung pusing, padahal bau bunga tersebut sangat harum" Meri

"Aku juga tidak tahu, mungkin karena aku sedang letih, jadi aku menjadi pusing tiba tiba" Aeri

"Hmmmm... Tetapi kan-" Meri

"Sudahlah, yang terjadi biarkan berlalu" Aeri
.
.
.
Aku terbangun dari tidurku dan melihat Meri yang masih terlelap disamping ku. Aku melihat jam dan ini rupanya pukul 11  malam. Aku masih memikirkan tentang kejadian tadi, dan segera mengambil hp ku untuk mencari tahu tentang bunga carnation.

Aku melihat banyak sekali warna bunga tersebut, tetapi setiap bunga memiliki makna yang berbeda

Aku mulai membacanya satu persatu
"Warna pink bermakna cinta yang amat dalam, warna kuning bermakna kebencian... Hmm biasanya kan warna kuning berarti kecerian, tetapi bunga ini memiliki arti yang cukup unik" batinku
Aku masih mencari makna bunga yang berwarna ungu, tak lama kemudian..
"Yes, aku ketemu. Makna bunga berwarna ungu adalah.....
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca part ini 😘😘
Jika ada salah dalam pengetikan harap dimaklumi 😪😪
Jangan lupa vote dan komen ya..🤩
💜💜💜💜💜

IG : wawa_drnfs26






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unusual MeetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang