RURAL

8.7K 269 6
                                    

"Psst! Psst!"

Naruto memanggil Suigetsu yang sedang asik menonton siaran televisi, ia berbaring berada tak jauh dari meja kasir, mata violetnya menoleh setelah mendengar panggilan itu.

"Apa?"

Naruto menunjuk dua pengunjung yang baru saja ingin pergi dari toko mereka dengan gerakan dagu, Suigetsu yang penasaran pun berjalan ke meja kasir lalu melihat kearah tunjukkan, saat itu violet menangkap dua pengunjung berbeda tinggi badan baru saja berjalan keluar dari toko. Dalam pandangan Suigetsu, nampak sesosok laki-laki berkacamata yang cupu lagi burik sedang menggandeng seorang omega yang lumayan cantik.

"Itu pacarnya?" cemooh Suigetsu mengejek pasangan yang menurutnya tidak serasi, "Seleranya buruk sekali."

Setuju dengan ucapan sang sepupu, Naruto lekas meloncati meja kasir, ia buru-buru berlari keluar toko untuk memata-matai pasangan itu.

"Ayo ikuti mereka." ucap Naruto jail mengajak sepupunya.

***

Pickup truck menyusuri daerah hutan mengikuti mobil sedan sederhana yang memasuki kawasan sebuah rumah yang berada di tengah hutan, ada jalan setapak seukuran roda mobil yang bisa dilewati sebagai akses menuju rumah.

Naruto memandang keluar melalui balik kaca mobil. "Ini rumahnya?" cemooh Naruto bermaksud menyindir kemampuan si pria cupu.

Rumah itu adalah rumah tua terbuat dari kayu yang telah dipenuhi dengan tumbuhan merambat, nampak lapuk dan tidak terawat.

"Bahkan pria cupu itu tak sekaya yang kubayangkan, kalau begitu kenapa masih buang-buang waktu bersama pria tak menggairahkan seperti itu?" gerutu Naruto seolah menyalahkan omega yang tadi bersama si pria.

"Dia pasti sudah kehilangan harapan karena tinggal di desa, jadi pilihan lelaki tak banyak."

"Kalau begitu, kita harus memberitahunya bahwa masih ada lelaki tampan di desa ini." Naruto turun dari mobil dan berjalan ke rumah tua.

Mobil yang mereka tumpangi sengaja diparkir agak jauh dari halaman rumah agar tidak menimbulkan kecurigaan sang pemilik rumah.

"...Pelan-pelan, jangan sampai ketahuan,
kita harus mengejutkan mereka dengan kedatangan kita."

Di halaman rumah terdapat tumpukkan kayu-kayu yang telah dipotong-potong, mungkin dimaksudkan sebagai kayu bakar untuk perapian. Naruto mengambil sebatang ukuran sedang, yang sekiranya cukup ringan namun mematikan.

"Kita butuh ini untuk menghajar si cupu."

***

Ketika mereka sudah memasuki rumah tua, Naruto dan Suigetsu segera menuju ruang tengah, mereka langsung mendapati pasangan kurang serasi itu berada disana. Sang pria berkacamata sedang membersihkan kaki si omega menggunakan sebuah baskom berisi air hangat dan sehelai handuk kecil.

Lalu tanpa angin tanpa hujan, Naruto langsung menghujamkan tongkat kayu pada kepala pria cupu, pukulan keras itu membuat si pria tersungkur dan jatuh pingsan.

Omega bermata hitam terlihat sangat terkejut dengan kedatangan dua pria asing ke rumahnya, terlebih mereka telah melumpuhkan Kabuto, orang yang selama ini telah menjaganya.

"Tenanglah, kami tidak akan menyakitimu." Naruto melempar tongkat yang ia gunakan untuk melumpuhkan pasangan sang omega tadi, tentu agar si omega tidak merasa terancam. "...Cukup dengan tidak berontak saja, maka kau akan baik-baik saja, honey."

"Ugh, baunya, aku sudah tidak tahan." Suigetsu mendadak pusing ketika berada sangat dekat dengan omega itu, libidonya naik drastis mencium aroma feromon alami yang dikeluarkan oleh sang omega.

"Gantian." Naruto menghalangi Suigetsu untuk menyentuh omega itu lebih dulu.

***

Saat melucuti pakaian omega bermata hitam itu, Naruto sempat melihat tato berbentuk koma sebanyak tiga buah dibagian lehernya.

Tato apa ini?

Awalnya hati Naruto bertegur mengenai keberadaan tato itu, tapi kemudian ia mengacuhkannya untuk mengamati tubuh telanjang sang omega yang lebih menggoda.

Beruntung sekali omega itu tidak melawan saat Naruto membelai paha dan memposisikan kakinya mengangkang, lalu memasukkan kejantanannya disana.

Naruto mendengar rintihan dari sang omega, namun ia abaikan, memilih untuk menggesek lubang itu dengan kasar dan cepat sampai klimaks.

Wajah Naruto memerah ketika berhasil mencapai puncak, desahan puas keluar dari celah bibirnya, ia buru-buru menarik penis dari dalam lubang dan menyuruh Suigetsu untuk cepat tanpa berlama-lama.

"Cepatlah sebelum si cupu itu bangun."

Sang safir tetap mengawasi kegiatan sepupunya, sembari kedua tangan merapikan ristleting jins safir itu menyaksikan keganjilan. Omega berkulit putih yang mereka setubuhi terlihat tak bergerak seakan tengah pingsan.

"Tunggu, Suigetsu." Naruto mulai mengecek keadaan sang omega, ia menggoyang-goyangkan tubuh dan menepuk-nepuk pipinya, namun tak ada reaksi.

Kemudian tiba-tiba tato hitam berbentuk tomoe dileher sang omega berubah warna menjadi merah dan berubah bentuk.

Naruto terkejut menyadari perubahan itu dan lekas menjauh. "Nani?"

Suigetsu juga terkejut setengah mati ketika melihat tato itu dengan cepat menyebar keseluruh tubuh sang omega.

Dua bersepupu itu mendadak ketakutan dan ancang-ancang ingin melarikan diri, tapi mereka masih penasaran dengan apa yang akan terjadi berikutnya.

Mata hitam yang tadinya tertutup kini terbuka, tubuh terbaring itu bangkit dari sofa dan memperlihatkan perubahan warna bola mata yang ajaib.

Mata yang kini berwarna merah menyala dan memiliki tiga tanda koma hitam dipupilnya memandang Naruto tajam, omega itu juga memperlihatkan gerakan aneh dan mengerikan layaknya zombie, tubuhnya meliuk seraya mengeluarkan perubahan lain, yaitu munculnya sayap berbentuk tangan melalui punggung.

Suigetsu terbata, tak bisa berkata apa-apa lagi, ia sudah sangat ketakutan dan bersiap kabur sebelum semuanya terlambat.

"Lari!"

***

Usai keluar dari rumah tua tak terawat itu, Suigetsu dan Naruto berlari pontang-panting menerobos hutan diseberang jalan setapak. Mereka terus berlari sampai mereka menyadari telah berlari cukup jauh, mereka pun berhenti untuk sekadar menghela nafas.

"Oh ya ampun, aku bahkan lupa kita kesini naik mobil!" sungut Suigetsu yang ngos-ngosan sambil memegangi perutnya yang sakit akibat kebanyakan lari. "Apa itu tadi, sihir ya?"

Naruto tak kalah kacau, ia sengaja bertumpu pada batang pohon miring untuk bersender, memulihkan tenaga. "Entahlah, yang penting kita selamat."

"Kau yakin kita sudah selamat?" Suigetsu menatap Naruto serius.

Naruto mendadak khawatir, tubuhnya langsung tegak mengawasi sekeliling. Hanya karena sudah berlari cukup jauh bukan berarti mereka telah aman.

Dan ucapan Suigetsu benar, sesosok makhluk aneh berwarna keabuan, bermata merah dan berambut panjang nan tebal muncul dibelakang mereka, menerkam tubuh Naruto dan mencabik-cabiknya.

Suigetsu terjengkang karena syok, melihat monster itu mengoyak dan memakan daging sepupunya, ia berteriak-teriak tanpa henti sampai monster jadi-jadian itu menghampirinya juga dan menghunuskan sayap berbentuk tangan dengan kuku-kuku tajam keperutnya. Lalu Suigetsu tak dapat mengingat apapun lagi setelah itu.

Finish.

Raging Instinct | (NARUSASU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang