[01]

32 7 5
                                    

"Dengarkanlah, demi apapun maafkan aku
Ku tak bisa hidup tanpa kamu
Walau siapapun menggantikanmu."

"Mungkin benar cinta sejati
Datang cuma sekali, dan ku akui
Itulah cintamu, dihatiku terlekam oleh waktu."






SINAR mentari pun mulai menampakkan dirinya dicelah-celah fentilasi jendela, hari pun sudah pagi. Nampaknya dua gadis yang sedang tertidur lelap, tak menyadari bahwa mereka kesiangan. Jam bekernya sudah menunjukan pukul 07.00 sedari tadi berbunyi, tapi tak satupun dari mereka yang terbangun.

Tak lama kemudian Oliv pun terbangun karena bisingnya suara jam beker yang sejak tadi bersenandung, Membuat Oliv kaget dan dengan segera membangunkan Ratifa yang masih nyaman dialam mimpinya. Oliv mengguncang-guncang tubuh Ratifa, namun tak ada reaksi atau tanda-tanda bahwa Ratifa akan segera bangun. Dengan terpaksa Oliv mengambil air dan menyiram tepat didepan muka Ratifa. Membuat Ratifa refleks terbangun dan berteriak tidak jelas.


"Omg...bangk*!!!" Teriak Ratifa.

"Bangun woyy, liat tuh jam berapa!" Teriak Oliv.

"Kenapa Lu baru bangunin gua, liv." Ucap Ratifa sambil meregangkan ototnya.

"Elah dugong lu aja yang keenakan tidur, gue dari tadi bangunin lu, dasar kebo." Dumel Oliv sambil beranjak ke kamar mandi. Ratifa pun terpaksa memakai kamar mandi yang ada di lantai bawah.

Cukup membutuhkan waktu 20 menit mereka sudah selesai mandi dan memakai pakaian rapi.

"Liv, lu liat kuncir gua gak?" Tanya Tifa sambil berteriak tak jelas.

"Berisik tau gak!!! Gua galiat, nih aja gua lagi nyari kaos kaki gua entah kemana." Ucap Oliv sambil mencari kaos kakinya.

"Hiyaaaaa.....Ketemuuuu...." Teriak Oliv dengan sangat kencang.

"Nahhh ini dia, lu ngumpet jauh amat sih, lu ada kaki apa?" Omel Tifa pada kuncirnya, layaknya Ibu memarahi anaknya.

Oliv yang melihat tingkah laku Tifa ia hanya bisa menggeleng saja. "Hadehhh sableng nih ni anak." Batin Oliv.

Setelah selesai membereskan alat-alat kampusnya, Oliv dan Ratifa langsung turun kelantai bawah menuju garasi. Mereka tidak sempat sarapan pagi, dikarnakan mereka kesiangan, sial. Mereka terpaksa sarapan dikantin kampus nya.

"Liv, lu aja yang bawa mobil, gua mau make-up bentar." Gumam Tifa sambil menyerahkan kunci mobil.

Dengan malas Oliv mengambil kunci mobil itu dari Tifa. "Hmm." gumamnya sambil memutar bola mata malas.

Dengan sedikit menambahkan kecepatannya agar mereka tidak terkena macet, namun keberuntungan belum berpihak kepada mereka, alhasil mereka pun terjebak kemacetan yang sangat parah, bayangkan dari perempatan jalan sampai kearah kampus mereka terjebak kemacetan.

"Anj*r, macet parah nih." Seru Tifa.

"Hari ini kok sial banget sih." Gerutu Oliv.

30 menit sudah mereka terjebak di tengah-tengah kemacetan, dan sekarang mereka telah memasuki gerbang kampus.

"Tifa, lu turun duluan, gua mau nyari tempat parkir yang kosong dulu." Ucap Oliv.

"Iyee, cepetan Liv." Ujar Tifa yang baru saja keluar dari mobil.

Oliv pun mencari tempat parkir yang kosong, ternyata udah penuh semua. Ia pun mencari kembali, dan akhirnya ia menemukan tempat parkir tersebut tepat disebelah mobil sahabatnya. Ia pun langsung keluar mobil dan berjalan ke arah gerbang kampus, dan ia menemukan Tifa yang masih berdiri disana.

“Yokk Liv, ke kantin gua laper banget!” Ajak Tifa.

“Kuyy, gua juga nih!” Seru Tifa sambil berjalan mengarah kantin kampus nya.

Mereka pun mencari tempat yang agak nyaman, Oliv pun mengedarkan pandangannya, ternyata disudut kantin terdapat sahabat laki-laki nya yang sedang duduk dan memainkan game nya disana.

“Dorrr.” Iseng Oliv mengagetkan sahabat lelakinya, dan…
.
.
.

Cup
Cup

Itulah kebiasaan Oliv jika bertemu dengan sahabat lelakinya tersebut merupakan candu baginya, itu lah yang membuat Oliv nyaman di dekat Valdo. Ya, sebut saja namanya Rivaldo panggilannya bisa Rival, atau Valdo. Tetapi Oliv lebih memilih memanggil nya dengan panggilan Aldo.

“Astaga!!! Lu ngagetin gua aja liv,” Ucap Valdo sedikit keras, karena ia benar-benar kagetkan dengan datangnya Oliv, dan mengakibatkan ponsel kesayangan Valdo terjatuh.

Huaa sampai sini dulu yahh,nnt aku lanjut lagi insyaallah lebih panjang dari part ini.

Jangan lupa Vomen yahh

♡♡♡

The Oversight Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang